Dalam perkembangannya teknologi memegang peranan penting dalam banyak sekali disiplin ilmu.Termasuk didalamnya yaitu dalam pembelajaran Bahasa Inggris.E-learning dan online learning sangat sering kita dengar di pembicaraan di kalangan pendidik maupun akseptor didik. E-learning ini mengacu pada pembelajaran yang menyatukan informasi dan teknologi komunikasi (ICT/TIK) untuk membangun budaya baru, budaya era 21 yaitu budaya membangun budaya terampil dan berpengetahuan. Kemajuan ini sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang sangat cepat yang berbasis pada internet. Sebagai misal yaitu kata-kata menyerupai apps; blogs; podcast; game online; media umum menyerupai Facebook, Instagram, twitter dll; dan wiki. E-learning menjadi sangat dikenal di kalangan pendidikan, kita juga sanggup menyebutnya sebagai digital atau virtual. Berbagai cara berguru secara online mulai dikenal di dunia pendidikan termasuk pembelajaran bahasa Inggris. Tren pembelajaran mengarah menuju digitalisasi. Penggunaan telepon genggam, tablet dan laptop menjadi sesuatu yang sudah tidak aneh yang terjadi di sekitar kita.
![]() |
Pembelajaran Berbasis TIK |
Terdapat kenaikan secara signifikan berdasar riset bahwa ada peningkatan undangan peseta didik dengan aplikasi yang menunjukkan akomodasi perihal pembelajaran bahasa (Chinnery, 200; Goldwin-Jones, 2011; Kukulska-Hulme, 2009; Eaton, 2011:12). Hal ini membuka kesempatan kepada para akseptor didik untuk sanggup mengakses informasi dan pengetahuan dimanapun dan kapanpun. Dalam perkembangannya, teknologi sanggup menunjukkan tunjangan besar dalam proses pembelajaran bahasa. Banyak bahan pembelajaran yang sanggup diakses eksklusif oleh akseptor yang sanggup untuk meningkatkan keterampilan berbahasa yaitu menyimak, membaca, berbicara dan menulis. Meskipun demikian, tugas pendidik tidak akan tergantikan oleh adanya teknologi ini. Hal ini dikarenakan bahwa teknologi hanyalah sebagai alat atau ‘tool’ untuk membantu insan semoga hasil yang diperlukan sanggup lebih optimal. Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran bahasa Inggris merupakan alat bantu bagi para pendidik dalam proses pembelajaran. TIK yang sanggup menunjukkan ruang bagi akseptor didik untuk berperan aktif, kreatif, kritis dan komunikatif dalam proses pembelajaran. Pendidik sebagai perantara dalam hal pemanfaatan TIK ini diubahsuaikan dengan kebutuhan kurikulum.Banyak manfaat kasatmata yang sanggup pendidik gunakan dalam perencanaan hingga pada hasil berguru akseptor didik.
Manfaat dari penggunaan TIK dalam pembelajaran adalah. (ODLAC, 2008:5-6): Pemanfaatan TIK menunjukkan kesempatan pada akseptor didik untuk sanggup berguru memakai bahasa secara bermakna dan dengan bahan otentik. Peserta didik sanggup memanfaatkan video-sharing, podcast, Youtube, Online Newspaper sebagai bahan dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini, para akseptor didik sanggup berkomunikasi berkolaborasi dengan akseptor didik lain melalui chat-room tanpa ada rasa takut salah dalam pengucapan maupun tata bahasa. Pada ketika inilah para akseptor didik sanggup meningkatkan keterampilan dan memotivasi mereka untuk selalu meningkatkan diri.
Pemanfaatan TIK menunjukkan kesempatan kepada pendidik untuk sanggup lebih memahami banyak sekali gaya berguru akseptor didik baik yang audio, visual, audiovisual, maupun yang kinestetik. Hal ini dimungkinkan dengan sumber berguru yang bermacam-macam dan sanggup memakai model blended learning dimana akseptor didik sanggup bertatap muka melalui online dengan sumber berguru itu sendiri. Dengan demikian akseptor didik akan mendapat pembelajaran otentik dan menyenangkan. Bagaimana memulai pembelajaran bahasa Inggris berbasis TIK? Ada beberapa tahapan dalam memulai pembelajaran dengan pemanfaatan TIK, yaitu:
a. Mempelajari silabus
Dengan mempelajari silabus, pendidik akan mendapat tujuan pembelajaran dan citra hasil yang diperoleh oleh akseptor didik. Dengan demikian pendidik sanggup mengarahkan akseptor didik sehingga mendapat proses dan hasil pembelajaran yang optimal.
b. Memperhitungkan akomodasi dan waktu
Tahapan ini sangat penting dalam proses pembelajaran berbasis pada pemanfaatan TIK sehingga akomodasi yang ada sanggup mendukung keberhasilan akseptor didik dalam proses berguru tersebut. Demikian juga dengan waktu, pendidik memulai suatu proyek yang tidak menyita waktu sehingga keseluruhan aktivitas pembelajaran sanggup berjalan dengan baik.
c. Pengaturan kelompok kerja akseptor didik. Hal ini sangat penting mengingat setiap individu mempunyai keunikan, kelebihan dan kekurangan sehingga akan terjalin kelompok yang berkualitas dan saling membantu. Beberapa pertimmbangan yang perlu dilakukan yaitu di setiap kelompok ada akseptor didik yang baik di bidang Bahasa Inggris, di bidang TIK dan di perilaku kepemimpinan.
d. Pendidik menunjukkan dasar-dasar dan bahan yang akan dipakai dalam proses pembelajaran, dengan demikian para akseptor didik sanggup memahami dan melakukan proyek dengan lebih baik. e. Pendidik terus menunjukkan arahan, kontrol dan masukan-masukan selama proses pembelajaran bahasa Inggris dengan pemanfaatan TIK berlangsung. Dengan demikian setiap persoalan yang timbul sanggup segera teratasi. Pembelajaran Berbasis TIK tetap mengutamakan nilai pedagogik dari bahan yang ingin disampaikan oleh pendidik. Bahwasanya teknologi hanya merupakan alat bantu yang memudahkan pendidik dan akseptor didik dalam merancang, memproses, berdaya kreatif, bernilai lebih serta menjadi media untuk mendokumentasikan hasil karya akseptor didik. Peran pendidik menempati kawasan yang utama dalam mengarahkan akseptor didik untuk mendapat hasil karya yang optimal.
Sumber http://www.pondok-belajar.com/
Buat lebih berguna, kongsi: