Loading...

√ Pemahaman Perihal Virtual Reality

Virtual Reality
Apa Itu Virtual Reality? Mungikin kata tersebut masih agak sangat gila bagi sebagian orang, namun tidak tertutup kemungkinan kalau sebagian yang lain sudah sangat familiar dengan istilah tersebut bahkan sudah mengalami banyak sekali macam pengalaman yang disajikan dalam melaksanakan banyak sekali jenis petualangan dalam dunia virtual tersebut. 
 Mungikin kata tersebut masih agak sangat gila bagi sebagian orang √ Pemahaman Tentang Virtual Reality
Pemahaman Tentang Virtual Reality
Bagi yang belum memahami istilah kata tersebut ada baiknya mengikuti klarifikasi singkat dalam sajian kali ini. Kita tahu bahwa jenis tehnologi Virtual Reality merupakan salah satu penemuan teknologi terbaru yang gres dikembangkan dengan memiiki tujuan untuk mempermudah orang dalam melaksanakan interaksi terhadap suatu object grafis dengan memakai visualisasi tiga dimensi (3D) ataupun gambar yang berhologram. Teknologi ini bisa menunjukkan sebuah pengalaman gres bagi penggunanya, alasannya para pengunanya akan mencicipi seakan-akan sanggup menyentuh objek tersebut secara langsung. Untuk lebih jelasnya, secara sederhana istilah Virtual Reality tersebut sanggup dijelaskan Virtual Reality ialah tampilan gambar dalam bentuk tiga dimesi (D3) yang kelihatan seakan-akan ibarat konkret yang dimana proses penciptaanya diciptakan melalui pinjaman perangkat komputer ataupun juga beberapa perangkat-perangkat pendukung lainnya.
Bagaimana proses Virtual Reality ini dimulai, dengan kata lain ibarat apakah proses permulaan pembuatan Virtual Realiti tersebut? Ataupun boleh dikatakan bagaimana sejarah Virtual Reality tersebut dimulai? Tepatnya Pada tahun 1950an, seorang penulis yang mempunyai nama Morton Heilig menulis perihal ‘teater pengalaman’ dimana penggunanya (teater tersebut) sanggup berinteraksi dengan semua indera mereka melalui suatu cara efektif sehingga menarik penonton kedalam acara layar tersebut. Pada tahun 1962, penulis tersebut membangun sebuah prototipe Virtual Reality dan menamainya dengan nama ‘sensorama’ dan mempertunjukkan lima buah filem pendek hasil kreasinya untuk menunjukkan bagaimana sensorama tersebut bekerja kepada penontonnya. 
Teknologi Virtual Reality ini tidak sanggup bekerja sendiri tanpa didukung oleh perangkat media lainnya. Untuk lebih jelasnya mari kita simak jenis madia perangkat lain yang dipakai untuk mendukung Virtual Reality tersebut. Adapun jenis perangkat media lain yang dipakai untuk mendukung kerja Virtual Reality tersebut diantarnya ialah sebuah helmet, headset, walker, dan sepasang sarung tangan. Semua media perangkat pelengkap ini berguna tersendiri dalam mendukung proses kerja teknologi Virtual Reality tersebut. 

Media Pendukung Helmet. Adapun fungsi dari helmet ialah untuk untuk membuat tampilan gambar ataupun objek tertentu yang dilihat oleh sipenggunanya kelihatan lebih bersahabat dan nyata. Sementara adapun fungsi dari media pundukung headset sendiri ialah untuk menyajikan imbas bunyi kepada pengguna dengan jelas, sehingga penggunanya mencicipi sensasi ibarat berada di tempat yang seakan-akan nyata. 

Adapun untuk jenis media perangkat pinjaman lain ibarat walker dan sapu tangan berfungsi sebagai penangkap gerakan pada kaki dan tanggan dan memebrikan suasana yang konkret kepada kedua anggota badan pengguna ketika berada di dalam lingkungan yang diciptakan oleh teknologi Virtual Reality tersebut.  Sebagai contoh, pengguna Virtual Reality tersebut akan berada seakan-akan di gunung salju yang sesungguhya, ibarat bermain sky, serta mencicipi sensasi dinginnya butiran-butiran salju yang ada di lingkungan tersebut. 
Adapun sistem kerja Virtual Reality terdiri atas:

1. Virtual Word
Virtual Word merupakan sarana peralatan yang bisa membuat dunia secara virtual dalam bentuk screenplay

2. Immersion 
Immersion merupakan sensai yang membuat pengguna Virtual Reality mencicipi seakan-akan mereka sedang berada di alam yang nyata, padahal bersama-sama mereka pengguna Virtual Reality tersebut sedang berada didunia virtual saja (alam hayalan) dalam artian yang sesunggunya mereka (pengguna) tersebut hanya berada di alam yang tidak nyata. Aspek Immersion meliputi aspek mental dan aspek fisik pengguna yang semuanya akan larut serta mencicipi perasaan seakan-akan sedang berada dilingkungan yang nyata, padahal lingkungan tersebut hanyalah dihasilkan oleh Virtual Reality saja. 

3. Sensory feedback
Sensory feedback berfungsi untuk mengantarkan informasi dari dunia virtual (virtual world) menuju kedalam indera penggunya. Untuk elemen ini meliputi unsur penglhatan, indera pendengaran serta rasa (ransangan perasaan kulit)

4. Interactivity
Interactivity ini berguna untuk menunjukkan respon terhadap agresi pengguna sehingga para pengguna sanggup melaksanakan interaksi secara eksklusif di dalam dunia virtual tersebut.  

Manfat Teknologi Virtual Reality.
Teknologi Virtual Reality sudah dipakai dalam bebarapa bidang, ibarat diantaranya bidang dunia kedokteran, bidang penerbangan, bidang militer, disamping juga dipakai sebagai perangkat pendukung permaian game. Dalam bidang kedokteran, Virtual Reality biasanya dipakai untuk mendeskripsikan bagain anatomi badan sehingga organ-organ dalam badan kelihatan lebih konkret (real). Dalam bidang penerbangan, teknologi Virtual Reality ini dipakai sebagai simulasi penerbangan para pilot, yang meliputi cara menerbangkan pesawat di banyak sekali kondisi cuaca, berkomunikasi anatar peswat atau dengan bandara, serta kodisi dimana pilot tersebut berada dalam keadaan darurat sehingga mengakibatkan reaksi dari pilot untuk mengatasi keadaan darurat tersebut. Hal ini bertujuan untuk biar para pilot lebih terbiasa menangani banyak sekali bidang disamping juga mendapat pengalaman yang cukup kalau suatu ketika menerbangkan pesawat dalam kondisi nyata. 

Dalam bidang kemiliteran, Virtual Reality ini di gunakan dengan tujuan sebagai sarana untuk membuat simulasi perang. Para personil tentara akan mencicipi situasi berada dimedan tempur yang terlihat konkret sehingga para personil tentara ini akan melaksanakan banyak sekali perjuangan proteksi dan perlawanan dalam situasi perang tersebut. Disamping itu salah satu laba digunakannya Virtual Reality ini dalam bidang kemiliteran ialah bisa menghemat biaya kalau dibandingkan dengan melaksanakan simulasi latihan perang yang nyata. 

Meskipun perangkat teknologi Virtual Reality ini belum beredar secara luas (massif) baik di kota dan kawasan pedesaan dalam artian lain masih langka, bukan mustahil kalau pada suatu saatnya nanti kalau teknologi Virtual Reality ini akan berkembang secara luas sehingga semua orang sanggup mencicipi sensasi berupa pengalaman yang disajikan dalam dunia penjelajahan ala virtual. Seprti halnya penggunaan hand phone pada masa awal dimanan hanya segelintir orang saja yang mengunakan sarana komunikasi hand phone tersebut, dengan kata lain hanya golongan ekonomi menengah ke atas saja yang menjadi pengguna jasa layanan tekomunikasi hand phone tersebut. Kaprikornus terperinci sekali kalau kita memakai perbadingan sarana telekomunikasi seluler dengan Teknologi Virtual Reality tersebut maka boleh dikatakan tidak tertutup[ kemungkinan kalau suatu ketika nanti pengguna jasa teknologi Virtual Reality tersebut akan menjamur laksanan menjamurnya penggunana jasa selular dimasa kini ini. Toh beberapa vendor yang ada sudah mulai mengadakan korelasi dan pemesanan teknologi Virual Reality ini.         
       


Sumber http://www.pondok-belajar.com/
Buat lebih berguna, kongsi:

Trending Kini: