Loading...

√ Pengertian Dan Jenis Ragam Puisi Dalam Pembelajaran

A. Pengertian Puisi
Puisi merupakan salah satu genre atau jenis sastra yang seringkali disamakan dengan “sajak”. Akan tetapi, bekerjsama kedua istilah itu tidak sama, puisi merupakan jenis sastra yang melingkupi sajak, sedangkan sajak ialah potongan atau individu dari puisi. Secara etimologi istilah puisi berasal dari bahasa Yunani poeima ‘membuat’ atau poesis ‘pembuatan’, dan dalam bahasa Inggris berasal dari kata  poem atau poetry akan tetapi arti dasar ini usang kelamaan semakin berubah (dipersempit ruang lingkupnya) menjadi ‘hasil seni sastra’, yang kat a-katanya disusun berdasarkan syarat -syarat yang tertentu dengan memakai irama, sajak, dan kadang kala kata-kata kiasan.

Puisi merupakan salah satu genre atau jenis sastra yang seringkali disamakan dengan  √ Pengertian dan Jenis Ragam Puisi dalam Pembelajaran
Pengertian dan Jenis Ragam Puisi dalam Pembelajaran
Pada hakikatnya puisi merupakan sebuah karya sastra yang mengungkapkan perasaan para penyair secara imajinatif (hayalan). Wujud karya sastra tersebut muncul sebab puisi merupakan karya seni yang puitis. Dikatakan puitis sebab membangkitkan perasaan, menarik perhatian, bahkan memancing timbulnya jawaban pembaca. Herman J. Waluyo (1987: 25) memperlihatkan beberapa batasan perihal pengertian puisi yaitu:
a) Dalam puisi terjadi pengkonsentrasian atau pemadatan segala unsur kekuatan bahasa;
b) sistem penyusunannya, unsur -unsur bahasa itu diperbagus, dirapikan, diatur sebaik-baiknya dengan memperhatikan irama dan bunyi;
c) Puisi ialah ungkapan pikiran dan perasaan pe nyair yang berdasarkan mood atau pengalaman jiwa dan bersifat imajinatif;
d) Bahasa yang dipergunakan bersifat konotatif, hal ini ditandai dengan kata faktual lewat pengimajian, pengiasan,  dan pelambangan, atau dengan kata lain dengan kata faktual dan bahasa figuratif tertentu;
e) Bentuk fisik dan bentuk batin puisi merupakan kesatuan yang lingkaran dan menyatu raga (utuh), tidak sanggup dipisahkan, dan merupakan sebuah kesatuan yang padu (erat). 

Bentuk fisik dan bentuk batin itu sanggup ditelaah unsur -unsurnya hanya dalam kaitannya dengan keselu ruhan. Lebih lanjut Herman J. Waluyo (2003: 1) mendefinisikan puisi sebagai karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan suara yang padu dan pemilihan kata-kata yang kias (imajinatif). Kata -kata betul-betul dipilih aga r mempunyai kekuatan pengucapan. Salah satu cara supaya puisi mempunyai kekuatan pengucapan yaitu dengan menentukan kata -kata yang mempunyai persamaan suara (rima).
Menurut Hudson (dalam Sutedjo dan Kasnadi, 2008: 2) puisi ialah salah satu cabang sastra yang meng gunakan kata -kata sebagai medium penyampaian untuk membuahkan iimajinai dan ilusi, misalnya lukisan yang memakai garis dan warna dalam menggambarkan gagasanide pelukis dari gambar tersebut. Sedangkan 
menurut Sutedjo dan Kasnadi (2008: 2) pengertian puisi menyiratkan beberapa hal penting yaitu:
a) Puisi merupakan ungkapan pemikiran, gagasan, ide, dan ekspresi penyairnya.
b) Bahasa puisi bersifat konotatif, simbolis, dan lambang sebab itu penuh dengan imaji, metafora, kias, dengan bahasa figuratif yang estetis.
c) Penyusunan la rik-larik puisi mempertimbangkan suara dan rima semaksimalnya.
d) Dalam penulisan puisi terjadi pemadatan kata dengan banyak sekali bentuk kekuatan bahasa yang ada.
e) Sedang unsur pembangun puisi yang meliputi unsur lahir dan batin .
puisi membangun kekuatan yang padu
f) Bahasa puisi tidak diikat oleh kaidah kebahasaan pada umumnya, sebab kata puisi mempunyai kebebasan untuk menyimpang dari kaidah kebahasaan yang ada, biasanya disebut dengan licensia poetica.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas sanggup disimpulkan bahwa puisi ialah ragam sastra yang merupakan ungkapan pemikiran, gagasan, ide, dan ekspresi penyairnya. Keindahan puisi terletak pada persamaan suara dan iramanya. Hasil cipta insan yang terdiri atas beberapa baris dan memperlihatkan pertalian makna yang membentuk bait. Dan puisi lahir dari hasil imajinasi seseorang dari lubuk hati yang paling dalam yang dituangkan ke dalam goresan pena dan terdiri dari rangkaian kata-kata yang indah dan mempunyai sejuta rasa dan penuh arti.

B. Ragam Puisi
Sutedjo dan Kasnadi (2008: 3) menyampaikan bahwa ragam puisi itu bermacam-macam. Jika dilihat dari bentuk maupun isinya, maka beberapa ragam puisi sanggup dikemukakan sebagai berikut.
a) Puisi elegi, puisi jenis ini hakikatnya merupakan puisi yang berisi perihal ratapan dan kepedihan penyair.
b) Puisi romance, jenis puisi ini merupakan luapan batin penyair (seseorang) terhadap sang pujaan atau kekasihnya.
c) Puisi dramatik, puisi ini merupakan penggambaran dari sikap seseorang, baik lewat perlakuan, dialog, maupun monolog sehingga mengandung suatu citra perihal kisah tertentu.
d) Puisi satirik yaitu merupakan puisi yang mengandung kritikan atau sindiran perihal kepincangan yang terjadi di keadaan tertentu.
e) Puisi didaktik, puisi ini merupakan puisi yang sarat dengan nilai-nilai pendidikan yang sanggup diambil oleh pembaca, atau memang penyair ingin memberikan nilai-nilai edukatif yang penting untuk dipahami pembaca.
f) Puisi naratif (balada), puisi ini merupakan puisi yang berisi perihal dongeng dengan pelaku, perwatakan, setting maupun rangkaian insiden sehingga menjalin sebuah cerita.
g) Puisi kamar, puisi jenis ini biasanya merupakan puisi yang hanya menarik dikala dibaca sendiri dalam kamar, artinya puisi ini kurang menarik kalau dipanggungkan.
h) Puisi konkret, merupakan puisi dalam kategori puisi kontemporer, biasanya mengandalkan visualisasi konkret, bentuk tipografisnya sebagai sarana dalam memberikan pesan di dalamnya.
i) Puisi pamflet, jenis puisi ini biasanya banyak dipakai untuk kepentingan demonstrasi.
j) Hymne, puisi ini berisi perihal kebanggaan kepada Tuhan atau kepada tanah air, puisi ini bernada agung, khidmat, dan penuh kemuliaan.
k) Ode, puisi ini berisi kebanggaan terhadap seorang jagoan atau seorang tokoh yang dikagumi penyair.
l) Epigrampuisi ini termasuk puisi lirik yang berisi aliran kehidupan, sifatnya mengajar dan menggurui, bentuknya pendek dan bergaya ironis.
m) Puisi humor, puisi ini ialah puisi yang mencari efek humor, baik dalam isi maupun teknik sajaknya.
n) Parodi, merupakan puisi lirik yang bersifat olok-olokan (mirip dengan satire) tetapi ditujukan kepada karya seni.
o) Pastoral, merupakan puisi lirik yang berisi penggambaran kehidupan kaum gembala atau petani di sawah-sawah.


Sumber http://www.pondok-belajar.com/
Buat lebih berguna, kongsi: