HEWAN SEBAGAI PENGONTROL KESTABILAN ALAM JAGAD RAYA. Bagaimana cara binatang mengontrol kestabilan alam, dan apakah tugas mereka dalam menjaga ke stabilan alam tersebut. Kita tahu bahwa binatang juga merupakan salah satu pengotrol kestabilan kehidupan di jagat raya ini, lantaran mereka juga kepingan dari rantai/cycle kehidupan menyerupai yang digambarkan dalam bahan pembelajaran biologi mengenai rantai/cycle kehidupan. Bila kita melihat/mencermati tugas binatang dalam kehidupan, kita akan lebih yakin akan kebesaran sang pencipta, lantaran binatang yang kita kenal merupakan makluk yang tidak akil ternyata dapat melaksanakan hal-hal yang diluar prediksi kecerdikan kita. Sebagai referensi sebagian besar kehidupan binatang liar mempunyai jiwa membunuh (instinct killer) padahal jiwa atau prilaku ini merupakan bentuk dari rantai kehidupan binatang yang digariskan oleh sang pencipta untuk mengontrol kestabilan alam biar satu jenis species tidak menumpuk (berkembang dalam jumlah yang banyak).
![]() |
Hewan Sebagai Pengontrol Kestabilan Alam |
Contoh diatas merupakan referensi kecil dari banyaknya campur tangan insan dalam merosak kestabilan alam ini, mungkin hal ini sering diabaikan oleh insan selaku makluk yang dianugrahi pikiran oleh sang kuasa lantaran mereka meranggapan jikalau binatang itu tidak begitu membawa imbas yang signifikan terhadap kestabilan lingkungan hidup.
Mari Menyelamatkan binatang liar dari kepunahan
Selain manusia, binatang juga mempunyai naluri untuk hidup lebih usang didunia ini, ini didasarkan dari cara mereka dalam melindungi belum dewasa mereka dari bahaya perburuan. Dewasa ini banyak sekali kita jumpai binatang yang langka di dunia bahkan lebih tragis lagi lantaran ada sebagian satwa yang telah usang punah lantaran perburan manusia, menyerupai rino bercula satu, orang utan, hariamu Sumatra dll. Penyebab utama dari kelangkaan satwa ini yaitu lantaran ulah tangan insan dimana insan terus memburu kehidupan satwa ini untuk mendapat kekayaan yang melimpah tanpa mempunyai rasa kasihan sedikitpun terhadap satwa tersebut, lantaran kulit/cula dari binatang yang diburu ini dapat diolah untuk aneka macam jenis produk yang bernilai jual tinggi. Makara sudah saatnya kita menanamkan rasa cinta terhadap binatang untuk mempertahankan kelestarian mereka, lantaran bagaimanapun giatnya perjuangan pemerintah atau NGO (Non Government Organization) untuk menjaga kelestarian suatu satwa akan sia-sia jikalau raknyatnya tidak mempunyai rasa kecintaannya terhadap binatang, lantaran sangat mustahil bagi pemerintah untuk mengontrol semua acara warganya. Makara lantaran alasan diatas maka rasanya sangat urgent bagi kita untuk memperlihatkan bimbingan pada generasi kita untuk memelihara lingkungan beserta dengan binatang yang ada didalamnya.
Sama halnya juga dengan gajah, gajah merupakan jenis binatang yang sangat mengiurkan untuk diburu, lantaran gading yang dimiliknya mempunyai harga jual yang sangat tinggi, Biasanya sasaran para pemburu yaitu gajah jantan cukup umur yang gadingnya sudah tumbuh sempurna. Alhasil, binatang langka ini terancam punah dan kini hanya tersisa tak lebih dari 300 ekor. "Para pemburu gajah di Sumatra umumnya memang mengincar gading, Makara yang perlu digaris bawahi dalam uaraian singkat ini yaitu mari kita bersatu padu menyelamatkan kehidupan binatang untuk menjaga kestabilan alam untuk keberlangsungan anak cucu kita di hari esok. Kesadran ini perlu kita tanamkan pada diri kita masing-masing lantaran untuk menghindari kerusakan yang lebih fatal lagi kedepan.
Sumber http://www.pondok-belajar.com/
Buat lebih berguna, kongsi: