Loading...

√ Pengertian Dan Hakikat Penulisan Teks Argumentasi

Tulisan Argumentasi
Argumentasi ialah semacam wacana yang berusaha menunjukan suatu kebenaran. Lebih lanjut sebuah argumentasi berusaha mempengaruhi serta mengubah perilaku dan pendapat orang lain untuk mendapatkan suatu kebenaran dan menyajikan bukti-bukti mengenai objek yang sanggup diargumentasikan itu (Gorys Keraf, 1995: 10). Argumentasi dilihat dari suatu proses berpikir sanggup didefinisikan sebagai suatu tindakan untuk membentuk pikiran sehat dan menarik kesimpulan serta menerapkannya (aplikasi) pada suatu kasus tertentu dalam subuah perdebatan tertentu.
Argumentasi ialah semacam wacana yang berusaha menunjukan suatu kebenaran √ Pengertian dan Hakikat Penulisan Teks Argumentasi
Pengertian dan Hakikat Penulisan Teks Argumentasi
Argumentasi sebagai suatu bentuk karangan eksposisi yang khusus ( Jos Daniel Perera, 1993: 6). Pengarang argumentasi  berusaha untuk meyakinkan, membujuk pembaca atau pendengar untuk percaya dan mendapatkan apapun yang dikatakan, pengarang selalu memberi pembuktian dengan logis dan meyakinkan.

(Baca Pengertian Cerpen dan Struktur Penulisannya)
(Baca Pengertian Jenis dan Tingkatan Tema dalam Sebuah Penulisan)

Argumentasi merupakan dasar yang paling mendasar dalam ilmu pengetahuan. Dalam dunia ilmu pengetahuan, argumentasi itu tidak lain ialah merupakan perjuangan untuk memilih kemungkinan-kemungkinan atau mengajukan bukti-bukti untuk menyatakan suatu perilaku atau pendapat mengenai hal tertentu. Argumentasi sangat penting fungsinya dalam kehidupan orang-orang terdidik, tidak hanya sangat efektif untuk mempertahankan pendirian atau gagasan, tetapi juga sebagai alat berpikir secara kritis dalam menilai serta mengajukan alasan serta bukti-bukti, untuk memperhitungkan sanggahan lawan dan yang paling dasar ialah untuk menghubungkan pokok pendirian penulis dengan kesimpulan yang ada yakni dalam bentuk rangkaian logika yang mempunyai kekuatan persuatif (Sujanto, 1988:116). M. Atar Semi (1990: 4) menyatakan bahwa argumantasi merupakan goresan pena yang bertujuan meyakinkan atau membujuk pembaca wacana kebenaran beropini atau pernyataan penulis. Argumen ialah suatu proses penalaran, yaitu secara deduktif dan induktif. 

Lebih lanjut Gorys Keraf (2000:3) menjelaskan argumentasi merupakan suatu bentuk retorika untuk mempengaruhi pendapat dan perilaku orang lain, semoga mereka itu percaya dan pada alhasil bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis. Dengan memakai teladan argumentasi ini, penulis berusaha merangkaikan fakta-fakta sedemikian rupa, sehingga ia bisa memperlihatkan apakah suatu pendapat atau suatu hal itu benar atau tidak sama sekali.

Argumentasi berbeda dengan empat bentuk wacana yang lain lantaran fungsi utamannya ialah membuktikan. Bentuk wacana yang lain sanggup juga dijumpai unsur-unsur pembuktian, tetapi pembuktian dalam keempat wacana lain (persuasi, eksposisi, deskripsi dan narasi) sangat berbeda dengan sifat pembuktian argumentasi itu sendiri. Secara singkat sanggup diuraikan dengan goresan pena argumentasi merupakan bentuk wacana tulis yang bertujuan untuk mengubah perilaku pandangan, pikiran, dan perasaan seseorang dengan memperlihatkan pembuktian tertentu.

Dari beberapa definisi di atas ditekankan bahwa karangan argumentasi merupakan karangan yang berisi penguatan pendapat, pendirian atau gagasan menurut atau disertai alasan dan/bukti yang menyokong atau memperkuat. Berdasarkan pengertian tersebut sanggup diketahui bahwa dalam argumentasi, pendapat atau gagasan yang dikemukakan tidak dilontarkan begitu saja ataupun tanpa dasar/ secara sembarangan saja tetapi harus berdasarkan/disertai dengan alasan yang masuk budi dan/bukti yang kuat.


Dasar sebuah goresan pena argumentasi ialah berpikir kritis dan logis ( Gorys Keraf, 2000: 4). Untuk bisa menulis argumentasi, seorang penulis harus bertolak pada fakta-fakta atau evidensi-evidensi yang ada. Fakta atau evidensi itu sanggup dijalin dalam metode-metode sebagai mana dipergunakan juga dalam eksposisi. Dalam argumentasi di samping memilih kejelasan, memerlukan juga keyakinan dengan mediator fakta-fakta itu. Sebab, seorang penulis harus tahu apakah fakta-fakta yang dipergunakan itu bagus, fakta itu benar, ia sanggup memperlihatkan suatu peraturan yang logis menuju kepada suatu kesimpulan yang sanggup dipertanggung jawabkan.


Argumentasi ialah suatu bentuk wacana yang tujuan utamannya mempersuasi audien tertentu untuk menggambil suatu doktrin /sikap tertentu atau suatu perubahan tertentu (Vivian dalam Mukhsin Ahmadi, 1990: 98). Atau argumentasi ialah sebuah karangan disusun secara logis disertai bukti-bukti, dimaksudkan untuk meyakinkan pembaca semoga mendapatkan suatu pendapat atau melaksanakan tindakan tertentu/ keduannya (Rinking & Hart,1968:127). Makara argumentasi dibentuk dengan tujuan meyakinkan atau mempengaruhi perilaku atau pendapat orang lain sehingga mereka percaya dan bertindak sesuai dengan yang diinginkan penulis. Atau setidak-tidaknnya sanggup mendapatkan atau mengakui kebenaran pendapat yang dikemukakan penulis.


Argumentasi yang baik biasanya memakai kaidah-kaidah logika yang benar. Silogisme atau tautology sering dipakai dalam mengungkapkan atau membentuk suatu bparagraf argumentasi. Demikian juga kesesuaian isis dengan realita kehidupan sehari-hari merupakan suatu landasan yang berkhasiat dalam menyusun paragraf argumentasi. (https://haqiqie.wordpress.com/ 2006/04/22/tentang-menulis-serbaneka gaya- tulisan-kembali-ke pelajaran-smp/ diakses 10 Maret 2007). 
Dasar-dasar yang menjadi landasan menulis argumentasi antara lain:

  1. Masalah pikiran sehat yaitu, bagaimana sanggup merumuskan pendapat yang benar sebagai hasil dari suatu proses berpikir untuk merangkaikan fakta menuju suatu kesimpulan yang sanggup diterima oleh akal.
  2. Corak penalaran, untuk menunjukan suatu kebenaran argumentasi dipergunakan prinsip logika.
  3. Bagaimana mengadakan penolakan (bila perlu) atas pendapat orang lain/ pendapat sendiri yang pernah dicetuskan.
  4. Bagaimana menulis goresan pena argumentasi.
  5. Masalah persuasi yang mempunyai pertalian sangat bersahabat dengan argumentasi bahkan sering diadakan pengacauan atas kedua istilah tersebut.

Tulisan argumentasi akan besar lengan berkuasa dan mempunyai tenaga tinggi kalau tidak ada suatu fakta/informasi yang bertentangan dengan fakta atau informasi yang saling melemahkan satu dengan yang lain. Maka semua fakta yang dipakai harus koheren dengan pengalaman insan atau sesuai dengan pendapat atau perilaku yang berlaku.
  1. Tulisan argumentasi itu harus mengandung unsur kebenaran untuk mengubah keyakinan  dan perilaku orang mengenai topik yang akan diargumentasikan tersebut. Untuk memperlihatkan kebenaran tersebut, seorang penulis harus menyusun fakta-fakta yang benar adanya. 
  2. Pengarang harus berusaha untuk menghindari menyerupai istilah yang sanggup mengakibatkan prasangka tertentu. Secara singkat sanggup dikatakan bahwa menyerupai istilah harus mewakili satu makna secara terang dan tegas, sifat terhindar dari perbedaan penafsiran antara proposisi yang dikemukakannya dengan harus terhindar dari makna yang diragukan.
  3. Penulis harus membatasi pengertian istilah-istilah yang akan dipakai semoga sanggup meminimalisir kemungkinan timbulnya ketidaksesuaian pendapat lantaran perbedaan pengertian.
  4. Penulis harus tetapkan secara sempurna ketidaksepakatan yang akan diargumentasikan. 
Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting, alasannya menyerupai analisis yang dipaparkan harus tampak terang di mana letak perbedaan-perbedaan kasus yang akan diargumentasikan tersebut dengan demikian sasaran dan arah goresan pena hanya dipusatkan kepada titik perbedaan tersebut ( Gorys Keraf, 2000:102-103).

Dasar sebuah goresan pena argumentasi ialah berpikir kritis dan logis untuk itu harus bertolak dari fakta-fakta yang ada. C.H Vivian (dalam Achmadi, 1990: 99) membagi ciri-ciri argumentasi menjadi tiga, yaitu:


  1. Pendahuluan, berfungsi sebagai penarik perhatian kepada pembaca dengan menyajikan fakta-fakta pendahuluan untuk tetapkan perhatian untuk memahami argumentasi yang akan disampaikan nanti dalam isi karangan.
  2. Isi, seluruh isi argumentasi diarahkan kepada perjuangan penulis untuk meyakinkan kebenaran dari kasus yang dikemukakan sehingga kesimpulannya menjadi benar.
  3. Penutup, berisi kesimpulan, penulis harus memperhatikan bahwa kesimpulan yang diturunkan tetap menjadi pencapaian tujuan yaitu menunjukan kebenaran untuk mengubah perilaku dan pendapat pembaca.

Adapun ciri penanda argumentasi sekaligus merupakan cirri penanda eksposisi. Menurut M. Atar Semi (1990:48) ialah sebagai berikut: (a) bertujuan meyakinkan orang lain (eksposisi memberi informasi), (b) berusaha menunjukan kebenaran suatu pernyataan atau suatu pokok kasus (eksposisi hanya menjelaskan), (c) mengubah pendapat pembaca (eksposisi menyerahkan keputusan kepada pembaca), dan (d) fakta yang ditampilkan merupakan materi pembuktian (eksposisi memakai fakta sebagai alat mengkonkritkan). 

Berdasarkan hakikat menulis argumentasi yang telah dikemukakan di atas tadi sanggup disimpulkan bahwa menulis argumentasi suatu bentuk aktivitas dan proses bernalar secara logis dan kritis untuk memberi kebenaran guna meyakinkan, mempengaruhi  sikap dan pendapat orang lain (pembaca).


Sumber http://www.pondok-belajar.com/
Buat lebih berguna, kongsi: