BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Meskipun orang biasanya tetapkan genetika dimulai dengan ditemukannya kembali naskah artikel yang ditulis Gregor Mendel pada tahun 1900, sebetulnya genetika sebagai "ilmu pewarisan" atau hereditas sudah dikenal semenjak masa prasejarah, menyerupai domestikasi dan pengembangan aneka macam ras ternak dan kultivar tanaman. Orang juga sudah mengenal imbas persilangan dan perkawinan sekerabat serta menciptakan sejumlah mekanisme dan peraturan mengenai hal tersebut semenjak sebelum genetika bangun sebagai ilmu yang mandiri. Silsilah perihal penyakit pada keluarga, misalnya, sudah dikaji orang sebelum itu. Namun demikian, pengetahuan mudah ini tidak menawarkan klarifikasi penyebab dari gejala-gejala itu.
Teori terkenal mengenai pewarisan yang dianut pada masa itu ialah teori pewarisan campur: seseorang mewariskan adonan rata dari sifat-sifat yang dibawa tetuanya, terutama dari pejantan alasannya ialah membawa sperma. Hasil penelitian Mendel memperlihatkan bahwa teori ini tidak berlaku alasannya ialah sifat-sifat dibawa dalam kombinasi yang dibawa alel-alel khas, bukannya adonan rata. Pendapat terkait lainnya ialah teori Lamarck: sifat yang diperoleh tetua dalam hidupnya diwariskan kepada anaknya. Teori ini juga patah dengan klarifikasi Mendel bahwa sifat yang dibawa oleh gen tidak dipengaruhi pengalaman individu yang mewariskan sifat itu[1]. Charles Darwin juga menawarkan klarifikasi dengan hipotesis pangenesis dan kemudian dimodifikasi oleh Francis Galton[2]. Dalam pendapat ini, sel-sel badan menghasilkan partikel-partikel yang disebut gemmula yang akan dikumpulkan di organ reproduksi sebelum pembuahan terjadi. Jadi, setiap sel dalam badan mempunyai derma bagi sifat-sifat yang akan dibawa zuriat (keturunan).
B. Tujuan
· Mengetahui prinsip dasar hereditas
· Mengetahui dan memahami definisi kromosom sebagai salah satu factor dalam pewarisan sifat
· Mengetahui dan memahami definisi gen sebagai salah satu factor botani dalam pewarisan sifat
· Mengetahui definisi alel
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kromosom
Materi terkecil penyusun makhluk hidup ialah Sel. Di dalam sel terdapat organela-organela lainnya, dari mitokondria, sitoplasma, ribosom hingga inti sel yang disebut nukleus yang terletak agak ke tengah sel. Di dalam nukleus terdapat benda-benda halus yang berbentuk lurus menyerupai batang atau bengkok dan terdiri dari zat yang gampang mengikat zat warna. Benang-benang itu dinamakan kromosom. Pada dikala sel tidak membelah diri, kromosom terlihat berupa benang-benang halus yang disebut benang-benang kromatin. Ilmuwan Fleming (1879) melihat untuk pertama kali membelahnya benda-benda tersebut di dalam sel. Seorang jago yang mula-mula mempunyai dugaan bahwa benda-benda tersebut terlibat dalam mekanisme keturunan ialah Roux (1883). Benda-benda tersebut untuk pertama kali diberi nama kromosom oleh Waldeyer (1888). Kromosom berasal dari bahasa latin, krom : warna dan soma : tubuh. Pada tahun 1902, Sutton spesialis genetika menyatakan bahwa faktor pembawa sifat yang sebelumnya telah dikemukakan Mendel terdapat di dalam kromosom.
Kromosom ialah faktor pembawa sifat keturunan yang diwariskan dari induk (orang tua) kepada keturunannya. Kromosom hanya sanggup dilihat melalui mikroskop. Ukuran kromosom bervariasi dari satu spesies ke spesies yang lain. Kromosom insan mempunyai panjang hingga 6 µ. Pada umumnya makhluk hidup dengan jumlah kromosom sedikit mempunyai kromosom dengan ukuran lebih besar daripada makhluk hidup yang mempunyai kromosom dengan jumlah yang besar. Kromosom yang terdapat di sebuah sel tidak pernah sama ukurannya, dan umumnya tumbuh-tumbuhan mempunyai kromosom yang lebih besar daripada hewan.
Setiap kromosom mempunyai belahan yang menyempit dan tampak lebih terang, disebut sentromer. Sentromer membagi kromosom menjadi 2 lengan. Jika kromosom digambar sebagai sebuah garis, sentromer biasanya digambarkan sebagai bulatan.
Setiap kromosom mempunyai belahan yang menyempit dan tampak lebih terang, disebut sentromer. Sentromer membagi kromosom menjadi 2 lengan. Jika kromosom digambar sebagai sebuah garis, sentromer biasanya digambarkan sebagai bulatan.
Kromosom tampak menyerupai batang dan mengandung struktur yang terdiri dari benang-benang tipis yang melingkar-lingkar. Di sepanjang benang itu terletak secara teratur suatu sruktur yang disebut gen. Masing-masing gen mempunyai daerah tertentu didalam kromosom yang disebut lokus gen. Gen tersebut yang bergotong-royong berfungsi untuk mengatur sifat-sifat yang akan diwariskan dari induk kepada keturunannya dan mengatur perkembangan serta metabolisme makhluk hidup. Gen terdiri dari DNA atau Deoxyribonukleo acid (asam nukleat). Gen-gen yang terdapat pada kromosom mempunyai kiprah atau fungsinya masing-masing , diantaranya ialah mengatur warna bunga, warna rambut, warna bulu, golongan darah, rasa buah, dan sebagainya .
Setiap sel badan mempunyai kromosom yang berpasang-pasangan. Kromosom yang berpasangan dengan bentuk, ukuran, dan komposisi yang sama disebut kromosom homolog. Setiap pasang kromosom homolog berbeda dengan pasangan kromosom homolog yang lain. Pada sel kelamin (gamet) menyerupai sel telur atau ovum (sel kelamin betina) dan spermatozoa (sel kelamin jantan) mempunyai separuh dari jumlah kromosom didalam sel tubuh, sehingga dikatakan bersifat haploid (n kromosom). Satu set kromosom haploid dinamakan genom. Sel badan dari kebanyakn mahluk hidup mempunyai dua genom (sepasang kromosom), sehingga dikatakan bersifat diploid (2n kromosom). Terjadinya sel badan (sel somatis) yang diploid tersebut merupakan hasl bersatunya gamet jantan dan betina yang masing-masing haploid pada dikala reproduksi secual.
Tjio dan Levan pada tahun 1956 menandakan bahwa inti sel badan insan mengandung 46 kromosom. Kromosom insan dibedakan atas 2 tipe, yaitu :
1. Autosom, ialah kromosom yang tidak memilih jenis kelamin. Dari 46 kromosom didalam inti sel badan manusia, maka yang 44 buah (22 pasang) merupakan autosom.
2. s3k kromosom (gonosom) ialah sepasang kromosom yang memilih jenis kelamin. Gonosom dibedakan atas 2 macam, yaitu kromosom-X dan kromosom-Y.
Tipe dan jumlah Kromosom
Tipe dan jumlah kromosom setiap makhluk hidup berbeda-beda.Dengan mikroskop cahaya, seluruh kromosom sanggup dibedakan satu dengan yang lain dari penampilannya.Hal ini dikarenakan ukuran kromosom dan posisi sentromernya berbeda.Masing-masing kromosom juga mempunyai suatu pola pita atau garis tertentu ketika diberi zat warna tertentu.Tampilan visual kromosom setiap individu dinamakan kariotipe.
Pada manuisa, setiap sel somatik (semua sel selain sperma dan ovum) berjumlah 46 kromosom.Kromosom-kromosom tersebut sanggup disusun berpasang-pasangan dimulai dengan kromosom yang terpanjang.Kromosom yang membentuk pasangan mempunyai panjang, posisi sentromer, dan pola pewarnaan yang sama dinamakan kromosom homolog.Kedua kromosom dari setiap pasangan membawa gen (unit arahan yang mempengaruhi sifat herediter tertentu) yang mengendalikan karakter warisan yang sama.Terjadinya pasangan kromosom homolog dalam kariotipe ialah konsekuensi dari asal-usul secual.Setiap individu mewarisi sebuah kromosom dari setiap pasangan kromosom dari masing-masing induknya.Dengan demikian, pada insan ke-46 kromosom dalam sel somatik bergotong-royong ialah dua set maternal (dari ibu) dan satu set paternal (dari ayah).
Ada satu pengecualian penting terhadap aturan kromosom homolog ini untuk sel somatik, yaitu adanya dua kromosom unik, disebut sebagai X dan Y.Betina memilki sepasang kromosom homolog X (XX), jantan mempunyai sebuah kromosom X dan sebuah kromosom Y (XY).Karena keduanya memilih jenis kelamin suatu individu, kromosom X dan Y dinamakan gonosom atau kromosom sec.
Kromosom lainnya selain gonosom dinamakan autosom atau kromosom tubuh.Untuk itu perhitungan jumlah kromosom pada insan ialah 22 pasang autosom dan sepasang gonosom.Meskipun mammalia betina, termasuk insan mewarisi du kromosom X, salah satu kromosom X pada setiap sel hampir tidak aktif sama sekali pada waktu perkembangan embriotik.Kromosom X yang tidakaktif pada setiap sel mammalia betina mengalami pemadatan menjadi benda padat, disebut Barr body.barr body letaknya memanjang, terlihat berada di dalam sel somatik betina pada tahap interfase.Sebagian besar gen pada kromosom X yang membentuk Barr Body tidak diekspresikan, meskipun beberapa gen tetap aktif.Sperma dan ovum berbeda dari sel somatik dalam jumlah kromosomnya.Masing-masing sel kelamin atau gamet ini mempunyai suatu set tunggal 22 autosom (22A) ditambah satu set kromosom sec yaitu X dan Y.Sebuah sel dengan satu set kromosom tunggal dinamakan sel haploid.Untuk manusia, jumlah haploid ialah 23 ( n = 23).Berikut daftar jumlah kromosom dari beberapa jenis binatang dan manusia.
Ada satu pengecualian penting terhadap aturan kromosom homolog ini untuk sel somatik, yaitu adanya dua kromosom unik, disebut sebagai X dan Y.Betina memilki sepasang kromosom homolog X (XX), jantan mempunyai sebuah kromosom X dan sebuah kromosom Y (XY).Karena keduanya memilih jenis kelamin suatu individu, kromosom X dan Y dinamakan gonosom atau kromosom sec.
Kromosom lainnya selain gonosom dinamakan autosom atau kromosom tubuh.Untuk itu perhitungan jumlah kromosom pada insan ialah 22 pasang autosom dan sepasang gonosom.Meskipun mammalia betina, termasuk insan mewarisi du kromosom X, salah satu kromosom X pada setiap sel hampir tidak aktif sama sekali pada waktu perkembangan embriotik.Kromosom X yang tidakaktif pada setiap sel mammalia betina mengalami pemadatan menjadi benda padat, disebut Barr body.barr body letaknya memanjang, terlihat berada di dalam sel somatik betina pada tahap interfase.Sebagian besar gen pada kromosom X yang membentuk Barr Body tidak diekspresikan, meskipun beberapa gen tetap aktif.Sperma dan ovum berbeda dari sel somatik dalam jumlah kromosomnya.Masing-masing sel kelamin atau gamet ini mempunyai suatu set tunggal 22 autosom (22A) ditambah satu set kromosom sec yaitu X dan Y.Sebuah sel dengan satu set kromosom tunggal dinamakan sel haploid.Untuk manusia, jumlah haploid ialah 23 ( n = 23).Berikut daftar jumlah kromosom dari beberapa jenis binatang dan manusia.
Peran Kromosom dalam Membawa Sifat Individu
DNA merupakan molekul panjang yang menyimpan informasi genetik.Total informasi genetis yang di dalam DNA suatu sel disebut genom.Genom DNA tersusun atas gen-gen.Tiap gen mengandung satu unit informasi mengenai suatu karakter yang sanggup diamati.
Gen terdapat di dalam kromosom, dengan kata lain gen ialah fragmen DNA di dalam kromosom
B. Gen
Gen (dari bahasa Belanda: gen) ialah unit pewarisan sifat bagi organisme hidup. Bentuk fisiknya ialah urutan DNA yang menyandi suatu protein, polipeptida, atau seuntai RNA yang mempunyai fungsi bagi organisme yang memilikinya. Batasan modern gen ialah suatu lokasi tertentu pada genom yang berafiliasi dengan pewarisan sifat dan sanggup dihubungkan dengan fungsi sebagai regulator (pengendali), target transkripsi, atau peran-peran fungsional lainnya[1][2]. Penggunaan "gen" dalam percakapan sehari-hari (misalnya "gen cerdas" atau "gen warna rambut") sering kali dimaksudkan untuk alel: pilihan variasi yang tersedia oleh suatu gen. Meskipun lisan alel sanggup serupa, orang lebih sering memakai istilah alel untuk lisan gen yang secara fenotipik berbeda. Gen diwariskan oleh satu individu kepada keturunannya melalui suatu proses reproduksi, gotong royong dengan DNA yang membawanya. Dengan demikian, informasi yang menjaga keutuhan bentuk dan fungsi kehidupan suatu organisme sanggup terjaga.
Pada eukariota, gen terdiri dari:
- domain regulasi inisiasi transkripsi, yang terdiri antara lain dari: deret GCCACACCC, ATGCAAAT, kotak GC, kotak CCAAT dan kotak TATA.
- intron
- ekson, merupakan area kodikasi protein yang sanggup ditranskripsi secara overlapping atau nonoverlapping. Sebagai contoh, pada kode dengan tiga deret nukleotida (kodon triplet) AUU GCU CAG, sanggup secara dibaca nonoverlapping sebagai AUU GCU CAG atau dibaca secara overlapping sebagai AUU UUG UGC GCU CUC CAG. Walaupun pada sekitar tahun 1961, telah diketahui bahwa asam amino dikodikasi oleh kodon secara nonoverlapping, telah ditemukan protein berbeda hasil transkripsi dengan pergeseran overlapping kodon
- domain regulasi final transkripsi
Ekspresi gen ialah proses dimana kode-kode informasi yang ada pada gen diubah menjadi protein-protein yang beroperasi di dalam sel. Ekspresi gen terdiri dari dua tahap:
- Transkripsi, proses pembuatan salinan RNA.
- Translasi, proses sintesis polipeptida yang spesifik di dalam ribosom.
Proses transkripsi DNA menjadi mRNA dan translasi mRNA menjadi sebuah polipeptida disebut dogma sentral (central dogma). Dogma sentral berlaku pada prokariot dan eukariot. Namun, pada eukariot ada tahap komplemen yang terjadi di antara transkripsi dan translasi yang disebut tahap pre-mRNA. Tahap pre-mRNA ialah untuk menyeleksi mRNA yang akan dikirim keluar nukleus untuk ditranslasikan di ribosom. Ekson merupakan mRNA yang akan dikirim keluar nukleus untuk ditranslasikan, sedangkan intron merupakan mRNA yang akan tetap berada di dalam nukleus alasannya ialah kemungkinan mRNA tersebut akan membentuk protein yang tidak fungsional (tidak berguna) jikalau ditranslasikan. Intron kemudian akan terurai kembali untuk membentuk rantai mRNA baru.
Ketahui pula bahwa beberapa kesalahan yang disebut mutasi sanggup terjadi pada proses lisan gen ini.
C. Genotip Dan Fenotip
Dalam PEWARISAN SIFAT atau persilangan, terdapat prinsip yang harus kita ingat, yaitu :
1. Gen yang berperan dalam pengaturan dan penentuan sifat diberi simbol huruf.
2. Gen yang bersifat mayoritas dinyatakan dengan aksara kapital, contohnya gen yang memilih sifat batang yang tinggi ditulis dengan aksara “T” (berasal dari kata tinggi). Gen yang bersifat resesif dinyatakan dengan aksara kecil, contohnya gen yang memilih sifat batang yang pendek ditulis dengan aksara “t”. Jadi, sanggup diartikan bahwa batang tinggi mayoritas terhadap batang pendek, dan sebaliknya batang pendek resesif terhadap batang tinggi
2. Gen yang bersifat mayoritas dinyatakan dengan aksara kapital, contohnya gen yang memilih sifat batang yang tinggi ditulis dengan aksara “T” (berasal dari kata tinggi). Gen yang bersifat resesif dinyatakan dengan aksara kecil, contohnya gen yang memilih sifat batang yang pendek ditulis dengan aksara “t”. Jadi, sanggup diartikan bahwa batang tinggi mayoritas terhadap batang pendek, dan sebaliknya batang pendek resesif terhadap batang tinggi
Pada insan dan binatang vertebrata, penyatuan sperma dan ovum yang masing-masing bersifat haploid (n) akan membentuk zigot. Zigot tumbuh dan bermetamorfosis individu yang bersifat diploid (2n), sehingga individu yang mempunyai sifat tersebut dinyatakan dengan dua huruf.
Contoh :
TT : Simbol untuk flora berbatang tinggi, gamet yang dibuat T dan T.
tt : Simbol untuk flora berbatang pendek, gamet yang dibuat t dan t.
MM : Simbol untuk flora berbunga merah, gamet yang dibuat M dan M.
mm : Simbol untuk flora berbunga putih, gamet yang dibuat m dan m.
Mm : Simbol untuk flora yang berbunga merah muda, gamet yang dibuat M dan m.
Susunan gen yang memilih sifat suatu individu disebut genotip (tidak sanggup dilihat dengan mata). Genotip suatu individu diberi simbol dengan aksara dobel, alasannya ialah individu itu umumnya diploid, contohnya MM, Mm dan mm. Genotip mempunyai sepasang gen. Gen-gen tersebut terletak pada lokus yang bersesuaian dari kromosom yang homolog. Sepasang gen yang terletak pada posisi yang sama pada pasangan kromosom disebut alel. Jadi, alel merupakan anggota dari sepasang gen contohnya M = gen untuk warna bunga merah, m = gen untuk warna bunga putih, T = gen untuk tumbuhan tinggi, dan t = gen untuk tumbuhan rendah. M dan m merupakan alel tetapi M dan t bukan alel. Sifat suatu individu yang genotipnya terdiri dari gen-gen yang sama dari tiap jenis gen disebut homozigot, contohnya RR, rr, TT, AABB, aabb dan sebagainya. Homozigot mayoritas terjadi bila individu bergenotip RR, AA, TT; sedangkan homozigot resesif bila individu bergenotip rr, aa, tt dan sebagainya .
Sifat suatu individu yang genotipnya terdiri dari gen-gen yang berlainan dari tiap jenis gen disebut heterozigot, contohnya Rr, Aa, Tt, AaBb dan sebagainya. Karakter atau sifat lahiriah yang sanggup diamati (bentuk, warna, golongan darah, dan sebagainya) disebut fenotip. Fenotip ditentukan oleh gen dan lingkungan. Fenotip tidak diberi simbol tetapi ditulis sesuai dengan penampakan menyerupai rasa buah yang manis, rambut lurus, warna bunga biru dan sebagainya. Tanaman yang berbiji bundar fenotipnya ditulis biji bundar dan genotipnya ditulis BB atau Bb bila B mayoritas terhadap b.
Dua individu yang mempunyai sifat fenotip yang sama mungkin mempunyai sifat genotip yang berbeda contohnya dua individu tumbuhan yang mempunyai fenotip sama menyerupai berbiji bulat, mempunyai kemungkinan genotip ialah BB atau Bb. Gen B bersifat mayoritas sehingga gen B tersebut mengalahkan atau menutupi gen b yang bersifat resesif. Oleh alasannya ialah itu tumbuhan dengan BB atau Bb mempunyai fenotip berbiji bulat
SIFAT DOMINAN, RESESIF DAN INTERMEDIET
Pada suatu persilangan, maka keturunan (Filial) yang dihasilkan akan mempunyai sifat yang muncul atau sifat yang tidak muncul (tersembunyi) dari salah satu sifat induknya. Sifat yang muncul pada keturunan dari salah satu induk dengan mengalahkan sifat pasangannya disebut sifat dominan. Sebaliknya sifat yang tidak muncul atau tersembunyi pada keturunanya alasannya ialah dikalahkan oleh sifat pasangannya disebut sifat resesif. Misalnya bunga mawar merah disilangkan dengan bunga mawar putih, dan menghasilkan keturunan bunga mawar merah.
Induk/ Parental: Bunga mawar merah > < Bunga mawar putih
Induk/ Parental: Bunga mawar merah > < Bunga mawar putih
Keturunan/ Filial: Bunga mawar merah
Warna merah bersifat dominan, sedangkan warna putih bersifat resesif (alel warna merah mayoritas terhadap alel warna putih). Warna merah yang bersifat mayoritas dibandingkan dengan warna putih, maka mengakibatkan semua bunga mawar pada keturunan pertama atau filial ke-1 (F1) akan berwarna merah. Apabila dalam suatu persilangan, sifat yang muncul merupakan adonan dari kedua induknya, maka sifat tersebut disebut sifat intermediet (dominan parsial). Misalnya persilangan antara ikan Koi warna merah dan ikan Koi warna putih menghasilkan Filial 1 yang semuanya ikan Koi berwarna merah muda. Warna merah muda tersebut merupakan sifat intermediet.
Induk/ Parental : Ikan Koi merah > < Ikan Koi putih
Keturunan/ Filial 1: Ikan Koi merah muda
Hukum Mendel
Dari hipotesis tersebut, Mendel menciptakan suatu kesimpulan yang disebut Hukum I Mendel dan Hukum II Mendel. Kedua aturan Mendel tersebut merupakan prinsip dasar dari genetika. Berikut ini ialah klarifikasi dari hokum Mendel tersebut :
· Hukum I Mendel (Hukum segregasi atau aturan pemisahan alel-alel dari suatu gen yang berpasangan).Pada pembentukkan sel kelamin (gamet), pasangan-pasangan alel memisah secara bebas. Hukum ini berlaku untuk persilangan dengan satu sifat beda (monohibrid).
· Hukum II Mendel (Hukum pengelompokkan gen secara bebas atau asortasi).Pada pembentukkan sel kelamin (gamet), alel mengadakan kombinasi secara bebas sehingga sifat yang muncul dalam keturunannya beraneka ragam. Hukum ini berlaku untuk persilangan dengan dua sifat beda (dihibrid) atau lebih (polihibrid).
Gregor Mandel
Persilangan Dua Individu dengan Satu Sifat Beda (Monohibrid)
Persilangan dua individu dengan satu sifat beda akan menurunkan sifat mayoritas apabila sifat keturunannya sama dengan salah satu induknya. Contoh : Mendel mengambil serbuk sari dari bunga tumbuhan yang bijinya berlekuk (berkerut) dan diserbukkan pada putik dari bunga tumbuhan yang bijinya bulat. Semua keturunan F1 berbentuk tumbuhan yang bijinya bulat. Kemudian tumbuhan F1 dibiarkan mengadakan penyerbukan sendiri sehingga didapatkan keturunan F2 yang memperlihatkan perbandingan fenotip 3 biji bundar : 1 biji berleku
Contoh Bagan persilangan monohibrid.
Sifat Intermediet
Siat intermediet ialah sifat keturunan yang dimiliki oleh kedua induknya. Contohnya ialah tumbuhan bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) galur murni merah (MM) disilangkan dengan galur murni putih (mm). Dari persilangan tersebut diperoleh hasil F1 yang semuanya berbunga merah muda. Jika F1 di lakukan penyerbukan dengan sesamanya, maka F2 menghasilkan tumbuhan berbunga merah, merah muda, dan putih dengan perbandingan 1 : 2 : 1.
Contoh Bagan persilangan monohibrid intermediet.
Contoh Bagan persilangan monohibrid intermediet.
Persilangan Dua Individu dengan Dua Sifat Beda (Dihibrid)
Dihibrid ialah persilangan dua individu dengan dua sifat beda atau lebih yang menghasilkan keturunan dengan perbandingan fenotip dan genotip tertentu. Pada percobaannya, Mendel melaksanakan persilangan kacang ercis galur murni yang mempunyai biji bundar warna kuning dengan galur murni yang mempunyai biji keriput warna hijau. Sifat bundar dan kuning mayoritas terhadap sifat keriput dan hijau, sehingga menghasilkan seluruh F1 berupa kacang ercis berbiji bundar dengan warna biji kuning.
Biji-biji F1 tersebut kemuadian ditanam kembali dan dilakukan penyerbukan antara sesamanya
untuk mendapat F2. Persilangan tersebut merupakan persilangan dua individu dengan dua sifat beda, ialah bentuk biji dan warna biji. Keturunan pada F2 ialah sebagai berikut :
B : bulat, mayoritas terhadap keriput
b : keriput
K : kuning, mayoritas terhadap hijau
k : hijau
Contoh Bagan persilangan dihibrid
Persilangan Dua Individu dengan Tiga Sifat Beda (Trihibrid)
Trihibrid ialah persilangan dua individu dengan tiga sifat beda atau lebih yang menghasilkan keturunan dengan perbandingan fenotip dan genotip tertentu. Pada percobaannya, Mendel melaksanakan persilangan kacang ercis dengan tiga sifat beda, ialah batang tinggi, biji bulat, dan biji warna kuning dengan kacang ercis berbatang pendek, biji keriput, dan biji warna hijau. Sifat tinggi, bulat, dan kuning mayoritas terhadap pendek, keriput, dan hijau, maka seluruh F1 berupa kacang ercis yang berbatang tinggi, berbiji bulat, dan berwarna kuning. Keturunan F1 sanggup dilihat pada denah persilangan trihibrid
Biji-biji F1 tersebut kemudian ditanam kembali dan dilakukan penyerbukan antara sesamanya untuk mendapat F2. Persilangan tersebut merupakan persilangan dua individu dengan tiga sifat beda, ialah ukuran batang, bentuk biji dan warna biji. Keturunan pada F2 ialah sebagai berikut :
T : tinggi, mayoritas terhadap pendek
t : pendek
B : bulat, mayoritas terhadap keriput
b : keriput
K : kuning, mayoritas terhadap hijau
k : hijau
Contoh Bagan Persilangan trihibrid
D. Alel
Alel ialah Gen – gen yang terletak pada lokus yang sama (bersesuaian ) dalam kromosom homolog. Bila dilihat dari efek gen pada fenotipe , alel ialah anggota dari sepasang gen yang mempunyai efek berlawanan., jadi alel ialah gen – gen yang terletak pada lokus yang sama dan mempunyai pekerjaan yang sama atau hamper sama.
Pada individu homozigot, pasangan kedua alel mempunyai symbol yang sama persis; contohnya BB, MM. sedangkan genotipe heterozigot pasangan kedua alel mempunyai symbol yang tidak sama missal Bb, Mm. namun Bm dan bM bukan alelnya.
Konsep mengenai gen berkaitan dengan alel.Istilah alel diperkenalkan oleh W.Bateson dan E.R.Saunders pada tahun 1902.Alel berasal dari kata latin allelon yang berarti bentuk lain. Alel disebut juga sebagai versi alternatif gen yang menjelaskan adanya variasi pada pewarisan suatu sifat.Misalnya gen A berperan untuk menumbuhkan karakter pigmentasi kulit secara normal.Karena suatu hal, gen A mengalami mutasi sehingga tidak bisa menjadikan pigmentasi kulit secara normal (gen A termutasi menjadi a).Gen a menjadikan karakter albinisme (tidak terbentuk melanin = albino).Gen a menjadikan karakter resesif, yang berarti lisan gen a ditutupi (tidak mempunyai imbas yang terang pada penampakan organisme) bila gotong royong dengangen A.Sebaliknya gen A (dapat membentuk melanin) disebut mayoritas terhadap gen a alasannya ialah gen A diekspresikan sepenuhnya pada penampakan fisik organisme.
Letak dan Simbol Alel
Dua gen contohnya gen B dan b terletak pada lokus yang sama dari suatu kromosom dan kromosom homolog.Letak pasangan alel tersebut saling bersesuaian.Gen sealel harus diberi simbol dengan aksara yang sama tetapi dibedakan.Bila efek kedua alel untuk menumbuhkan suatu karakter yang sama dominannya, kedua alel tersebut ditulis dengan aksara yang sama, atau dalam keadaan homozigot (alel identik).Namun jikalau pengaruhnya menjadikan suatu karakter yang berbeda, kedua alel harus ditulis berbeda atau dalam keadaan heterozigot (dua alel yang berbeda).Penampakan organisme secara fisik disebut fenotip dan penyusun genetiknya disebut genotip.Untuk itu pengertian Fenotip ialah karakteristik atau ciri yang sanggup diukur dan aktual pada suatu individu. Sedangkan genotip ialah susunan genetis suatu karakter yang dimiliki suatu individu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pewarisan sifat atau yang lebih dikenal dengan hereditas merupakan suatu pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya. Ilmu yang mempelajari perihal pewarisan sifat disebut dengan genetika. Pewarisan sifat itu sanggup ditentukan oleh kromosom dan gen.
Kromosom adalah struktur benang yang ada di dalam inti sel yang tugasnya bertanggung jawab dalam hal sifat keturunan (hereditas). Yang Tersusun atas sentromer dan lengan kromosom.
Genatau disebut dengan istilah “substansi hereditas” yang terletak berada di dalam kromosom. enotipe adalah suatu sifat dasar yang tidak tampak serta bersifat tetap pada individu. Genotipe itu berkodekan dengan simbol aksara yang diambil dari aksara paling depan dari sifat yang dimiliki oleh individu yang dipersilangkan.
Alel ialah anggota dan suatu gen yang punya suatu efek berlawanan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous.2010.http://klikbelajar.com/pelajaran-sekolah/pelajaran-biologi/pewarisan-sifat-dalam-makhluk-hidup/
Anonymous.2010.http://sakerar.multiply.com/journal/item/1/Pewarisan_sifat
Anonymous.2010.http://id.wikipedia.org/wiki/Genetika
Anonymous.2010. http://id.wikipedia.org/wiki/Alel
Anonymous.2010.http://www.crayonpedia.org/mw/Alel_Mencakup_Gen_Yang_Terletak_Pada_Lokus_Homolog_12.1
Anonymous.2010.http://www.google.co.id/imglanding?imgurl=http://substansigenetika.net/wp/wp-content/uploads/2010/03/kariotipe-manusia.jpg&imgrefurl=http://substansigenetika.net/wp/tag/kromosom-kelamin/&h=723&w=1084&sz=106&tbnid=C0aySDI9SnjASM:&tbnh=100&tbnw=150&prev=/images%3Fq%3Dkariotipe&zoom=1&q=kariotipe&hl=id&usg=__ttZbvq3_zuQkEcxnbS695jA247I%3D&sa=X&ei=p5gATf-vH9CtrAe2pKCRDw&ved=0CCAQ9QEwAQ
Sumber http://kickfahmi.blogspot.com
Buat lebih berguna, kongsi: