Jakarta memang identik dengan kemacetan, sehingga kemacetan sudah merupakan kepingan keseharian masyarakat Jakarta. Jakarta hampir setiap hari mengalami kemacetan yang parah sehingga menjadikan kerugian bagi masyarakat khususnya pengguna jalan. Sebagian besar kemacetan disebabkan oleh banyaknya penggunaan kendaraan pribadi dan belum adanya transportasi masal untuk mengatasi duduk perkara kemacetan tersebut. Tentu saja hal tersebut menjadi sebuah PR bagi pemerintah setempat untuk menyediakan akomodasi taransportasi alternatif bagi masyarakat semoga sanggup meminimalisir kemacetan.
Setelah sekian usang menunggu, sekarang impian warga Ibu Kota untuk sanggup mempunyai moda transportasi yang digadang-gadang sanggup mengurai kemacetan akan segera terwujud dalam bentuk Mass Rapid Transit (MRT). Pastinya kalian semua sudah pada denger kan? Yup, Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta ini rencananya akan mulai beroperasi penuh antara tanggal 24 Maret dan 31 Maret. Tapi sebelum kalian mulai beralih menggunakan MRT ini, ada baiknya kita mengupas sedikit fakta-fakta dibalik pembanguan MRT Jakarta satu ini. Berikut ulasannya!
1. Tujuan pembangunan MRT Jakarta
photo via : www.instagram.com/mrtjkt
Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta, merupakan sebuah proyek infrastruktur yang digawangi oleh Pemda Jakarta yang bertujuan untuk mengurangi kepadatan kemudian lintas yang luar biasa di ibukota, Jakarta ini. Mengingat Jakarta merupakan ibukota dengan tingkat kepadatan yang tinggi serta tingkat kesibukan lalulintas yang tinggi dibanding dengan kota-kota lain di Indonesia.
2. Ide dicetuskan dari 40 tahun yang lalu
Guys, ternyata konsep dari MRT Jakarta sudah dicetuskan kurang lebih 40 tahun yang kemudian lho! Sekitar 20 tahun dilakukan studi kelayakan, di mana hal ini dimulai pada tahun 1990 dikala masih masa Soeharto dan sekitar 15 tahun semenjak Jepang memperlihatkan dukungan untuk sanggup mengaplikasikan MRT. Ketika Joko Widodo menjadi Gubernur Jakarta di tahun 2012 (dibantu oleh Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau yang lebih dikenal sebagai Ahok), pasangan ini bersemangat untuk membawa perubahan dan mendorong realisasi dari proyek MRT Jakarta yang sudah tertunda usang dan sudah direncanakan oleh presiden lama.
3. Dibagi menjadi 2 fase
photo via : www.instagram.com/mrtjkt
class="adsbygoogle"
style="background:none;display:inline-block;width:300px;height:600px;max-width:100%;"
data-ad-client="ca-pub-9314037868717527"
data-ad-slot="3133381919"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true">
Pembangunan MRT ini dibagi menjadi 2 fase guys, fase 1 menyambungkan Lebak Bulus dan Bundaran HI sepanjang 16 km. Fase 1 ini, dibiayai melalui pinjaman dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC), yang kemudian bergabung ke dalam Japan International Cooperation Agency (JICA). Nah fase 1 ini lah yang sudah sanggup kalian nikmati pada final Maret 2019 nanti.
Adapun Fase II dilanjutkan dari Bundaran HI ke Kampung Bandan meski ada perihal memperpanjang rute hingga Ancol atau Stadion BMW. Fase II ini rencananya dibangun tahun 2019 dan ditargetkan beroperasi 2024. Selain itu, ada perihal menyebarkan MRT hingga Tangerang Selatan (Tangsel). Makara dinantikan aja yang fase ini rampung guys!
4. Melewati 13 Stasiun
Guys, naik MRT ini kalian sanggup sekaligus jalan-jalan lho. Pasalnya MRT ini akan menyediakan rute yang cukup panjang. Pada fase 1 ini kau akan menikmati MRT dengan rute 13 stasiun yang akan dilewati. Sebanyak 7 stasiun berada di atas (elevated) sepanjang 10 km dan 6 stasiun ada di bawah tanah (underground) sepanjang 6 km.
Selain itu stasiun yang akan dilewati di antaranya ialah Stasiun Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja. Sementara yang underground terdiri dari Stasiun Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran HI.
5. Tarif yang murah
Presiden Joko Widodo menyebut, tarif MRT sepanjang Lebak Bulus Bundaran HI berkisar antara Rp8.000-9.000. Sebelumnya, perhitungan konsultan MRT Jakarta untuk tarif per 10 km sebesar Rp8.500. Tarif ini belum final lantaran memerlukan persetujuan pemerintah. Pasalnya, tarif tersebut disubsidi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Jika tanpa subsidi, tarifnya akan berada di kisaran Rp20.000-25.000 per 10 km.
6. Beroperasi 20 jam
photo via : finance.detik.com
Pulang malam, gak ada angkot ataupun bus yang masih beroperasi, namun MRT Jakarta satu ini masih sanggup mengakut kalian hingga tujuan. Pasalnya MRT Jakarta ini akan beroperasi hingga 20 jam guys! Dibuka pukul 05.00 WIB dan ditutup pukul 24.00 WIB. Sehingga bagi kau yang bekerja dan pulang cukup malam akan tetap sanggup menggunakan transportasi ini.
class="adsbygoogle"
style="background:none;display:inline-block;width:300px;height:250px;max-width:100%;"
data-ad-client="ca-pub-9314037868717527"
data-ad-slot="3892123021"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true">
7. Kereta tiba setiap 5 menit sekali
Ketepatan waktu menjadi prioritas bagi MRT Jakarta. Operator menjamin kereta akan tiba setiap 5 menit sekali, terutama di jam-jam sibuk. Ada 16 rangkaian kereta. 14 kereta beroperasi penuh dan 2 kereta untuk cadangan. Setiap 1 rangkaian terdiri dari 6 gerbong kereta dan sanggup diisi oleh 1.960 penumpang. Lewat MRT Jakarta, jarak tempuh Lebak Bulus-Bundaran HI hanya 30 menit. Kecepatan kereta maksimal di jalur layang 80 km per jam sementara di jalur bawah tanah sanggup menembus 100 km per jam. Wow! Gak ada alasan telat lagi jikalau pakai MRT Jakarta ini guys!
8. Menggunakan Teknologi Jepang
photo via : www.instagram.com/mrtjkt
Kereta MRT Jakarta menggunakan teknologi Jepang. Pengadaan gerbong kereta semuanya dipasok oleh Sumitomo Corporation dan Nippon Sharyo, dua perusahaan anggota konsorsium MRT Jakarta. Kereta MRT dipastikan beroperasi secara otomatis dengan dilengkapi teknologi kendali kereta berbasis komunikasi (communication based train control/CTBC). CBTC merupakan salah satu sistem tercanggih di dunia dikala ini. Sistem CBTC pada MRT Jakarta ialah yang pertama di Indonesia. Dengan begitu, masinis hanya bertugas memencet tombol buka tutup pintu dan tombol starter untuk menjalankan kereta bahkan kereta tetap sanggup berjalan tanpa adanya masinis. Tidak hanya kereta, aneka macam akomodasi ibarat pintu penumpang (passenger gate), pintu tepi peron (platform screen door), dan lain-lain juga diimpor dari Jepang. Bisa dibilang Shinkansen-nya Indonesia nih!
9. Uji coba gratis
PT MRT Jakarta memberi kesempatan pada masyarakat yang ingin mencicipi sensasi naik MRT pertama kali sebelum beroperasi secara penuh (full trial run) pada 31 Maret 2019. 12 Maret 2019 ialah tanggal dimana publik sanggup pribadi mencobannya dengan mendaftar terlebih dahuli melalui website MRT. Usai mendaftar nantinya masyarakat akan mendapat quick response (QR) code atau bukti registrasi yang perlu dicetak. Bukti itu harus dibawa pada dikala mau menjajal naik MRT. Selama masa uji coba MRT Jakarta, lanjut Muhammad Kamalludin, masyarakat tidak akan dipungut biaya alias gratis bahkan jumlah kuoata pun tak dibatasi. Ada yang mau nyoba gratisan dulu? buruan daftar guys!
10. Stasiun MRT standar internasional
photo via : www.instagram.com/mrtjkt
Bukan hanya kereta sanya yang canggih guys! Tapi stasiunnya pun dibentuk taj jalah megah dari negara lain. Setiap stasiun didesain dengan tema berbeda, sesuai dengan ciri khas tiap lokasinya. Seperti contohnya Stasiun Bundaran HI akan menggunakan tema internasional, Stasiun Haji Nawi akan menggunakan tema Betawi, kemudian Stasiun Blok M akan menggunakan tema Garden City.
Target yang ingin dicapai oleh PT MRT Jakarta sesudah peresmiannya nanti ialah 65.000 penumpang per hari hingga final tahun 2019. Untuk memudahkan pencapaian sasaran tersebut, pihak MRT Jakarta rupanya juga menyiapkan aneka macam akomodasi untuk para penumpang. Terdapat akomodasi eskalator, elevator, ruang pertolongan pertama, ruang menyusui, toilet umum, Platform Screen Door (PSD), tempat duduk, station front office untuk layanan penumpang (customer services), ticket sales office (TOM), public announcement, serta tactile untuk penyandang disabilitas. Untuk passenger gate, selain yang biasa (dengan lebar 60 cm), juga tersedia wide passenger gate dengan lebar 90 cm untuk lalu-lalang pengguna bangku roda. Setiap stasiun juga akan dilengkapi dengan jaringan nirkabel, penampang informasi bagi para penumpang (passenger information display) yang berisi informasi status kedatangan dan keberangkatan kereta. Dengan begitu penumpang nyaman dan berahli menggunakan transportasi umum.
11. Sebagai tempat menyeberang jalan
Selain tempat untuk menunggu kereta, stasiun MRT juga sanggup dipakai untuk menyebrang jalan lho guys! Makara masyarakat tak perlu lagi menaiki jembatan penyeberangan orang (JPO) atau menggunakan pelican cross. Stasiun juga dilengkapi dengan kepingan komersil yang sanggup dengan bebas dilalui oleh masyarakat yang bukan penumpang MRT. Kawasan itu berjulukan concourse atau tempat terbuka stasiun. Di tempat itu, nantinya akan tersedia convenience store, ATM, toko baju dan aksesoris, tempat makan, serta tempat pembelian tiket.
12. Bernama Ratangga
Uniknya, kereta MRT ini diberi nama, lho guys! Namanya ialah Ratangga. Nama ini diambil dari Kitab Arjunawijaya dan Kitab Sutasoma karangan Empu Tantular. Di kitab itu, Ratangga sendiri berarti kereta kuda yang berpengaruh dan dipakai untuk berperang. Dengan nama Ratangga, MRT Jakarta diperlukan sanggup selalu berpengaruh untuk mengangkut para penumpang di dalamnya.
13. Rencananya akan diperpanjang hingga Tangsel
photo via : www.instagram.com/mrtjkt
Proyek MRT diwacanakan akan diperpanjang hingga Tangsel yang akan melintasi Ciputat, Pondok Cabe, Pamulang, Puspitek, Rawa Buntu, hingga Kota Tangerang.
14. Menelan biaya triliuanan rupiah
Guys, tentunya dalam proyek MRT ini, pemerintah kita telah mengeluarkan biaya yang tak sanggup dibilang sedikit. Tak tanggung-tanggung, untuk fase 1 menghabiskan biaya Rp 16 triliun dengan panjang 16 kilometer. Sementara fase 2 nilai investasinya Rp 22,5 triliun dengan panjang 8,6 kilometer.
Sumber http://blogunik.com