Obesitas yaitu salah satu persoalan kesehatan terbesar di seluruh dunia. Selain sanggup menjadikan persoalan kesehatan secara fisik, kondisi ini juga sanggup menjadikan persoalan psikologis, ibarat stres dan depresi.
Seperti kasus obesitas yang menimpa seorang warga Kalimantan Tengah berjulukan Titi Wati. Titi Wati yang dikala ini berusia 37 tahun hanya bisa berbaring di rumahnya yang terletak di Jalan G Obos XXV Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng) alasannya yaitu mengalami obesitas.
Obesitas sendiri yaitu penumpukkan lemak yang tidak normal atau berlebihan di dalam tubuh sehingga menciptakan penderitanya mempunyai bobot diatas normal. Titi Wati sendiri mempunyai berat tubuh yang mencapai 350 kg. Kondisi tersebut membuatnya menerima julukan sebagai perempuan tergemuk di Provinsi Kalteng.
Dikutip dari tribunnews.com, Obesitas yang dialami oleh Titi sudah tampak semenjak beliau berusia 27 tahun. Walaupun belum terlihat jelas, namun dikala itu dirinya mempunyai body yang molek bagaikan gitar Spanyol. Namun dalam kurun 5 tahun terakhir ini, berat badannya semakin bertambah sampai mencapai 350 kg.
photo via : http://banjarmasin.tribunnews.com
Titi mengaku kalau dirinya hanya makan 3 kali sehari saja ibarat orang normal pada umumnya, namun untuk persoalan ngemil, Titi mengaku kalau tak bisa lepas dari kebiasaan ngemilnya tersebut. Bahkan dikala dirinya sedang pusing, ngemilnya juga semakin banyak. Minuman dingin, kudapan sampai gorengan tak luput jadi santapan Titi tiap harinya. Dalam sehari beliau bisa makan gorengan sampai 7 biji dan jus lebih dari 2 gelas.
Berbagai cara titi lakukan untuk menyembuhkan obesitas yang dideritanya, di antaranya dengan mengkonsumsi minuman herbal penurun berat badan. Cara itu diakuinya memperlihatkan hasil alasannya yaitu berat badannya sempat berkurang. Namun, alasannya yaitu harga minuman herbal itu makin mahal, Wati tidak sanggup lagi membelinya, sehingga akibatnya referensi makannya pun kembali menciptakan berat badannya naik lagi.
class="adsbygoogle"
style="background:none;display:inline-block;width:300px;height:600px;max-width:100%;"
data-ad-client="ca-pub-9314037868717527"
data-ad-slot="3133381919"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true">
Memiliki bobot sampai 350 kg, tak heran jikalau Titi hanya bisa berbaring di rumahnya saja. Ia mengaku bosan dengan kondisi obesitas yang dideritanya, alasannya yaitu selama enam tahun ini sangat mengganggunya.
photo via : news.detik.com
class="adsbygoogle"
style="background:none;display:inline-block;width:300px;height:250px;max-width:100%;"
data-ad-client="ca-pub-9314037868717527"
data-ad-slot="3892123021"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true">
Kegemukan yang dideritanya, membuatnya hanya bisa berbaring dan tengkurap saja di dalam rumahnya, jikalau pun ada aktifitas yang dilakukan hanya menyanyi dengan cara karaoke ditempatnya berbaring, bahkan untuk mandi pun hanya ditempat itu juga.
Seluruh aktifitasnya hanya ditempat itu saja, ibarat mandi yang dibantu anaknya atau suaminya, demikian juga tidur, melaksanakan aktifitas makan maupun minum, bercengkrama, mengibur diri sampai buang air besar maupun kecil di kawasan itu memakai pospot dan alat lainnya
Kisah perempuan beranak satu yang tinggal dengan suaminya ini menjadi sorotan media alasannya yaitu disebut sebagai sebagai perempuan tergemuk di Provinsi Kalimantan Tengah dengan bobot 350 kg.
Obesitas yang dialami oleh Titi ini akibatnya menerima perhatian dari Dinas Kesehatan Kalteng yang pribadi mendatangi rumang Titi untuk mengusut kondisinya. Untungnya sehabis diperiksa, dokter menyatakan kalau Titi yang bersahabat juga disapa dengan Sintia ini sehat-sehat saja, hanya saja perlu dikontrol referensi makannya, biar berat badannya bisa menurun secara perlahan.
photo via : terasjabar.id
Namun walaupun dinyatakan sehat oleh Dokter dari dinas Kesehatan Kalteng, Petugas dari Puskesmas Menteng, Kecamatan Jekanraya Palangkaraya, Kalimantan Tengah juga berencana melaksanakan penyelamatan terhadap Titi. Titi rencananya akan diberikan pengobatan dan perawatan di Rumah Sakit Doris Sylvanus Palangkaraya, untuk menurunkan berat badannya yang kini mencapai 350 kg.
Kepala s3ki Rehabilitasi Sosial, Dinas Sosial Kota Palangkaraya, Subarnadi, mengatakan, pihaknya siap saja memperlihatkan pertolongan selama dirawat di rumah sakit sesuai dengan ketentuan yang ada
Namun petugas galau untuk mengeluarkan tubuh Titi yang ekstra size dengan berat 350 kilogram tersebut, alasannya yaitu pintu rumah kawasan kontrakkannya terlalu kecil sehingga petugas berencana menjebol pintu. *Jika artikel ini muncul di website selain BlogUnik.com, maka sanggup dipastikan bahwa web tersebut sudah mencuri dan menayangkan artikel ini tanpa persetujuan BlogUnik.com
Sementara itu walaupun tubuhnya tak lagi ibarat gitar Spanyol, namun Edi, suami kedua Titi sangat setia menemani Titi dalam kesusahan. Titi dikala ini hanya tinggal bersama suami keduanya, Edi (52) dan anak dari suami pertama Herlina (19). Edi bekerja sebagai pencari kayu di Bukit Tangkiling merupakan suami yang setia mendampingi Titi sampai kondisi tubuhnya besar ibarat kini ini. Bahkan Titi sempat meminta untuk suami keduanya ini untuk menikah lagi alasannya yaitu dirinya sudah tak bisa melayani suaminya tersebut. Namun Edi tidak mau dan tetap menentukan setia bersama Titi.
Sumber http://blogunik.com