Agama Islam tersebar di Nusantara besar lengan berkuasa besar pada corak kehidupan masyarakat Indonesia, di antaranya di bidang kebudayaab antara lain:
A. Seni Bangunan
Nisan merupakan sebuah bentuk bangunan sebagai penanda dimakamkannya mayat seseorang. Adapun beberapa kerikil nisan peninggalan sejarah Islam di Indonesia antara lain sebagai berikut:
A. Seni Bangunan
- Masjid Masjid sebagai daerah ibadah umat Islam yang dibangun pada masa perkembangan agama Islam di Indonesia mempunyai ciri arsitektur yang khas yang tidak lazim kita jumpai negara-negara lain. Ciri-ciri itu diantaranya:
- Denah masjid berbentuk persegi empat
- Disekitar masjid dibentuk bak air untuk berwudhu
- Mihrabnya melengkung meyerupai kalamkara
- Mimbarnya berbentuk bunga teratai
- Masjid-masjid renta di Indonesia umumnya beratap tupang/bertingkat-tingkat serupa meru (kayangan berdasarkan agama Hindu) dan beberapa diantaranya bentuk atapnya berbentuk menyerupai kubah.
- Umumnya masjid Agung di Indonesia menghadap alun-alun kota
- Masjid Agung Demak
- Masjid Agung Ampel di Ampeldhenta Surabaya
- Masjid Kudus
- Masjid Indrapura Aceh
- Masjid Kudus, keistimewaannya menaranya miring
- Masjid Raya Banda Aceh
- Masjid Raya Medan
- Keraton Keraton yaitu daerah menghadapnya pejabat-pejabat negara kepada raja, sekaligus sebagai daerah kediaman raja beserta keluarga.
- Keraton Kasepuhan di Cirebon
- Keraton Kanomanan di Cirebon
- Keraton Kasultanan Yogyakarta
- Keraton Kasunanan Surakarta
- Keraton Mangkunegara
- Keraton Kasultanan Aceh
- Keraton Sumenep Madura, dsb.
Peninggalan sejarah berupa keraton, misalnya:
Nisan merupakan sebuah bentuk bangunan sebagai penanda dimakamkannya mayat seseorang. Adapun beberapa kerikil nisan peninggalan sejarah Islam di Indonesia antara lain sebagai berikut:
- Batu Nisan Malik Al saleh Batu nisan yang dibangun diatas makam Sultan Malik Al Saleh ini terdapat di Lhokseumawe, Aceh Utara. Sultan Malik Al Saleh yaitu raja pertama dari Kerajaan Samudra Pasai, Kerajaan Islam pertama di Indonesia. Batu nisan tersebut dibentuk pada tahun 635 H atau 1296 M.
- Batu Nisan Leran Batu Nisan Leran dibentuk pada tahun 1082 M. Pada kerikil nisan tersebut terdapat goresan pena dengan memakai abjad dan bahasa Arab. Dari goresan pena tersebut sanggup diketahui bahwa kerikil nisan tersebut dibentuk sebagai tanda makam seorang perempuan islam berjulukan Fatimah binti Ma'imun. Batu Nisan Leran terdapat di Leran, Gresik, Jawa Timur.
- Batu Nisan Makam Hasanuddin Makam Sultan Hasanuddin di Temalette, Gowa, Sulawesi Selatan, satu komplek dengan pemakaman raja-raja Gowa dan Tallo. Cungkup yang dibangun pada makan tersebut disebut kumbang, berbentuk kijing Kumbang terbuat dari batu-batu batangan berbentuk prisma, lalu disusun membentuk limas terpotong dengan ganjal berbentuk kubus. Di dalamnya terdapat ruangan. Disitu terdapat kerikil nisan yang didirikan diatas makam.
- Batu Nisan Makam Maulana Malik Ibrahim Batu nisan ini didirikan diatas makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik Jawa TImur. Selain kerikil nisan di atas, di Indonesia terdapat beberapa makam peninggalan sejarah Islam. Di antaranya makam-makam yang di maksud antara lain:
- Makam Sunan Gunung Jati di Cirebn
- Makam Sunan Ampel di Surabaya
- Makam Sunan Drajat di Lamongan, Jawa Timur
- Makam Sunan Bonang di Tuban, Jawa Timur
- Makam Sunan Tembayat di Klaten, Jawa Tengah
- Makam Sendangdhuwur di Tuban
- Makam Imogiri di Yogyakarta
Kaligrafi yaitu seni menulis indah. Seni kaligrafi berkembang pada zaman kebudayaan madya. Kaligrafi berwujud goresan pena indah yang merupakan komposisi huruf-huruf Arab yang biasanya berupa rangkaian dari ayat-ayat suci Al-Qur'an. Rangkaian tersebut disusun sedemikian rupa sehingga membentuk gambar yang indah, atau tabrakan dari suatu tokoh, bintang, bunga maupun bentuk lain menyerupai tokoh wayang.
kaligrafi sering dipahatkan pada kerikil nisan, gapura keraton, menyerupai di keraton Kasepuhan dan Kanoman di Cirebon. Peninggalan berupa kaligrafi antara lain:
- Kaligrafi Dewa Ganecha di Cirebon
- Kaligrafi pada makam Sultan Malik Al Saleh
- Kaligrafi pada makam Maulana Malik Ibrahim, dsb.
- Seni Sastra Seni sastra pada masa perkembangan Islam di Indonesia umumnya berkembang di sekitar Selat Malaka dan Pulau Jawa. Pada umumnya berisi aliran khusus, misal tasawuf, filsafat, kemasyarakatan dan tuntunan kebijaksanaan pekerti.
- Suluk. Suluk berisi aliran tasawuf, misal: Suluk Sukarsa, Suluk Wujil dan Suluk Malang Sumurang.
- Syair. Misal syair bahtera dan syair si Burung Pinggai karya Hamzah Fanzur
- Hikayat. Misal: Hikayat Amir Hamzah, Bayam Budiman, Hikayat Hangtuah, Hikayat Jauhar Manikam, Hikayat 1001 malam, dll
- Badah. Badah yaitu kisah sejarah yang isinya cenderung bersifat kisah pada bernilai sejarah. Misal: Sejarah Negeri Kedah, Badah Tanah Jawi, Badah Gianti, Sejarah Melayu (Salawat Usalatin) dll.
- Kitab aliran Budi Pekerti. Misal: Nitisuri, Nitisastra dan Astabrata
- Kitab ihwal politik pemerintahan. Misal: Sastra Gending dan Adat Makhuta Alam.
- Pemikiran Sastra Karya sastra hasil pemikiran-pemikiran Islam antara lain:
- KaryaHamzah Fansuri Hamzah Fansuri yaitu hasil tasaful populer dari Aceh. Ulama ini ulet membuatkan Islam di Aceh dan sekitarnya. Karya Hamzah Fansuri antara lain: Syair Si Burung Pingai, Syair Perahu dan Syair Sidang Fakir
- Karya Syamsudin Syamsudin as Samantri yaitu murid Hamzah Fansuri. Ulama ini ulet membuatkan Islam di Aceh dan sekitarnya. Karya Syamsudin diantaranya: Mir'atul mu'minun dan mir'atul al Muhakikiina
- Karya Nurrudin ar-Raniri Nurudin ulama keturunan India, dari Rander (Ranir) Gujarat India. Disamping membuatkan Islam di Aceh dan sekitarnya Nurudin juga berperan sebagai guru Agama keluarga Sultan Iskandar Thani. Karya ulama ini diantaranya: Sirat Al Mustakim, Asror al Insan fi Ma'rifati al ruh wal Rahman, Hiluz-zil dan Bustanus Salatina
- Karya Syeh Abdurrauf Fansuri Abdurrauf yaitu andal figh (hukum Islam) dari Aceh, berasal dari Singkel. Giat membuatkan agama pada masa pemerintahan Sultan Syafiatuddin.
Peninggalan tersebut antara lain:
- Seni Wayang Wayang di Indonesia telah ada semenjak zaman Hindu. Bentuk hiburan ini sangat digemari bangsa Indonesia sampai dikala ini. Pada masa perkembangan agama Islam di Indonesia, wayang sering dipakai untuk membuatkan agama Islam. Sunan Kalijaga yaitu orang yang mempunyai kreasi menciptakan wayang, sehingga wayang mempunyai bentuk menyerupai kini ini. Untuk sarana siar Islam dibuatlah kisah bernafaskan Islam. Misal kisah Dewiruci, Jimad Kalimasada, Petruk jadi Raja, Mustakaweni, dll.
- Seni Tari Bentuk tarian rakyat yang sering untuk siar Islam contohnya tari Debus dari Banten, Minangkabau dari Aceh, tari Seudari di Aceh, dll.
- Seni Musik Pertunjukan berupa seni musik diantaranya dilakukan para wali memakai media gamelan, yang bertujuan untuk siar Islam. Ulama yang memakai media gamelan misalnya: Sunan Bonang, Sunan Drajat dan Sunan Kalijaga.
Sumber http://campusnancy.blogspot.com
Buat lebih berguna, kongsi: