Loading...

√ Jalan Ridha

❗Ridha dan ikhlash berbeda. Disebut ridha jika terkait dengan yang diterima dan dialami. Maka, ungkapan yang sempurna adalah, “Saya ridha menerima bab ini dan mengalami rugi.” Adapun tulus terkait dengan yang dilakukan atau diberikan. Sehingga ucapan yang sempurna adalah, “Saya tulus menunjukkan bab saya dan melaksanakan semua ini untukmu.”

🍃Ridha itu surga. Ridha itu nikmat. Ridha itu jalan terindah menuju Allah –suhnanahu wa ta`ala. Bahkan ridha merupakan jalan pintas menuju puncak cinta: Allah -`azza wa jalla. Kata Ibnu Qayyim al Jauziyah –rahimahullah, “Jalan ridha itu jalan pintas yang sangat bersahabat menuju ajalli ghayat (tujuan termulia), tapi berat. Meski demikian, jalan ridha tidak sesulit jalan mujahadah ….”

Ridha terhadap perlakuan baik atau mendapatkan yang disukai itu mudah. Tapi, ridha ketika mendapatkan perlakuan atau sesuatu yang tidak diinginkan itu sulit. Meskipun demikian, niscaya ada jalan. 📝
💭 Abdullah bin Ziyad bercerita, “Setelah berpetualang ke Timur dan Barat, Dzulqarnain kembali. Sesampainya di Babelonia, dia menderita sakit parah. Beliau merasa inilah sakit yang akan mengantarkan pada kematian. Beliau menulis surat kepada ibunya untuk menghibur biar tidak bersedih jika mendengar kematian putranya. Surat itu berisi pesan,


✉ “Bunda, jika surat ini tiba, buatlah makanan yang banyak dan undanglah masyarakat sebanyak yang Bunda mampu. Tapi, jangan hingga orang yang tertimpa petaka ikut menikmati hidangan itu. Ketahuilah, yang demikian biar Bunda bisa mengambil keputusan yang tepat. Sesungguhnya saya berharap tujuan yang saya tempuh lebih baik daripada kondisiku ketika ini.”

Setelah mendapatkan surat, si ibu memasak makanan yang banyak dan mengundang masyarakat. Si ibu memberikan kepada hadirin, “Harap yang mengalami petaka tidak menikmati hidangan ini!” Ternyata, tak seorangpun menikmati hidangan yang tersedia. Si ibu gres sadar dan mengerti maksud surat Dzulqarnain. Beliau berkata, 💭“Nak, kini Bunda paham dan sadar. Bahwa engkau menasihati Bunda. Engkau menghibur dan Bunda terhibur. Fa `alaika al salam (Semoga kedamaian untukmu), baik dalam keadaan hidup atau mati.”

✅ Inilah jalan ridha: al mushibatu idza `ammat, haanat (musibah itu, jika banyak yang mengalami maka akan terasa ringan). Karena itu, jika sakit lihatlah bahwa orang lain yang mengalami hal serupa juga banyak. Bila rugi, lihatlah yang mengalami kerugian juga banyak. Bila kalah, lihatlah bahwa engkau tidak sendiri mengalami kekalahan. Apalagi, engkau masih punya harapan: Allah.

وَلا تَهِنُوا فِي ابْتِغَاءِ الْقَوْمِ إِنْ تَكُونُوا تَأْلَمُونَ فَإِنَّهُمْ يَأْلَمُونَ كَمَا تَأْلَمُونَ وَتَرْجُونَ مِنَ اللَّهِ مَا لا يَرْجُونَ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا

"Janganlah kau berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kau menderita kesakitan, maka sebenarnya mereka pun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kau menderitanya, sedang kau mengharap dari Allah apa yang tidak mereka harapkan. Dan ialah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS. Al Nisa`: 104)
Sumber http://kickfahmi.blogspot.com
Buat lebih berguna, kongsi:

Trending Kini: