Kisah Nabi Syith a.s.(Putra Nabi Adam AS)
Setelah terbunuhnya Habil oleh saudaranya, Qabil, kemudian Siti Hawa melahirkan anak kembar lagi yang pria diberi nama Syits (dalam bahasa Arab dan ‘Ibrani) atau Syats (dalam bahasa Suryani), Sedangkan yang perempuan diberi nama ‘Azura. saat Syits dilahirkan, Nabi Adam sudah berusia 930 tahun, sesudah menderita sakit selama 11 hari, Nabi Adam wafat. Ketika masih sakit Nabi Adam, Syits telah berusia 400 tahun, Nabi Adam berwasiat kepada Syits untuk menggantikan posisi kepemimpinannya. Nabi Adam sengaja menentukan Syits alasannya anaknya yang satu ini mempunyai kelebihan dari segi keilmuan, kecerdasan, ketakwaan dan kepatuhan dibandingkan dengan semua anaknya yang lain. Sebagai Nabi, Syits mendapatkan perintah-perintah dari Allah yang tertulis dalam 50 lembaran sahifah. Demikian Rasulullah Saw berkisah yang diriwayatkan oleh Ibnu ‘Abbas dan Abu Dzar al-Ghifari sebagaimana dikutip dalam Tarikh Thabarany (Jil. I, hal. 152).
Dalam menentukan pemimpin, Nabi Adam tidak mengutamakan faktor usia, postur tubuh, kekuatan fisik dan aspek-aspek lainnya, Tetapi dalam menentukan pemimpin Nabi Adam menjadikan ketakwaan, kecerdasan dan ketaatan sebagai kriteria utama. Dari Abu Dzar al-Ghifari, Rasulullah Saw mengisahkan: Tarikh At-Thabarany (Jil. 2, hal. 153).
Nasehat Nabi Adam A.S kepada Syits A.S :
- Janganlah kau merasa damai dan kondusif hidup di dunia, Karena saya merasa damai hidup di nirwana yang bersifat abadi, ternyata saya dikeluarkan oleh Allah daripadanya.
- Janganlah kau bertindak berdasarkan kemauan hawa isteri-isteri kamu. Karena saya bertindak berdasarkan kesenangan hawa istriku, sehingga saya memakan pohon terlarang, lalu saya menjadi menyesal.
- Setiap perbuatan yang kau lakukan, renungkan terlebih dahulu akhir yang akan ditimbulkan. Seandainya saya merenungkan akhir suatu perkara, tentu saya tidak tertimpa tragedi alam terusir dari surga. Timbang baik dan buruknya kalau hawa istrimu meminta kau melaksanakan apa yang isteri kau kehendaki.
- Ketika hati kau mencicipi kegamangan akan sesuatu, maka tinggalkanlah ia, Karena saat saya hendak makan syajarah, hatiku merasa gamang, tetapi saya tidak menghiraukannya, sehingga saya benar-benar menemui penyesalan.
- Bermusyawarahlah mengenai suatu perkara, lantaran seandainya saya bermusyawarah dengan para malaikat, tentu saya tidak akan tertimpa musibah.
"Iblis memerintahkan kepada mereka untuk merayakan upacara setiap tahun untuknya dan berkumpul di sekitarnya. Kemudian Iblis mewakilkan urusan ini kepada setan. Setan itulah yang kemudian berkomunikasi dengan mereka sehingga insan terus-menerus sujud kepada Qabil." "Sementara Syits, sesudah beliau menunaikan tugasnya memerangi Qabil, pulang ke negeri Hindi (India) dan menetap di sana sebagai juru pemutus yang adil di antara manusia."
Setelah meninggalnya Adam, Siti Hawa isteri Nabi Adam tidak hidup lama, hanya setahun, dan meninggal di hari Jumat dalam waktu yang sama saat beliau diciptakan. Siti Hawa meninggal di zaman Syits. Diriwayatkan bahwa Hawa dikuburkan berdekatan dengan Adam. Setelah kepergian mereka, Allah menurunkan 50 sahifah kepada Syits, Dialah orang pertama yang mengeluarkan kata-kata hikmah. Dialah yang pertama kali melaksanakan transaksi dengan emas dan perak dan orang pertama yang memperkanalkan jual beli, menciptakan timbangan, dan takaran. Dan dialah orang pertama yang menggali barang tambang dari dalam bumi.
Nabi Syits mempunyai seorang anak pria yang diberi nama Anusy (atau Arfus atau Yanisy). Di kening Syits terdapat cahaya Muhammad saw yang berpindah kepadanya dari Adam. Setelah Anusy lahir, cahaya tersebut berpindah ke keningnya. Nabi Syith a.s. wafat pada usia 900 tahun. sesudah Syits wafat meninggal, beliau digantikan oleh anaknya, Anusy. Sebelum meninggal, Syits menyerahkan tabut, tali, suhuf, dan cincin kepada Anusy. Anusy kemudian menikah dengan seorang perempuan yang kemudian mengandung seorang anak. Setelah anak itu lahir, cahaya Muhammad saw yang ada pada Anusy pindah ke wajahnya. Anak tersebut diberi nama Qainan (atau Kifan). Anusy ialah insan pertama yang menanam pokok kurma, bercakap bahasa hikmat, mempelajari goresan pena dan ilmu kira-kira serta menghitung perjalanan matahari dan bulan. Anusy terus melaksanakan kebiasaannya hingga beliau menemui ajalnya. Anusy meninggal pada usia 890 tahun. Sebelum meninggal, beliau serahkan tabut dan shuhuf kepada anaknya, Qainan. Dia memberi wasiat dan mengangkatnya sebagai pengganti setelahnya, artinya Qainan juga diangkat oleh Allah SWT menjadi Nabi dan Rasul, setelah Qainan diangkat menjadi pemimpin sesudah bapaknya, Qinan mempunyai kekuatan memerangi bangsa Jin, beliau muncul di antara insan dengan adil.
Qainan kemudian menikah dengan seorang perempuan yang berjulukan Uthnuk. Dari ijab kabul tersebut, Uthnuk mengandung seorang anak laki-laki. Setelah lahir, anak tersebut diberi nama Mahlil (atau mahlaila) dan cahaya Muhammad saw pindah ke keningnya. Maka Qainan menyerahkan tabut dan suhuf kepada anaknya dan mengangkatnya sebagai penggantinya. Selanjutnya, Qainan sakit yang membawanya kepada meninggal pada usia 890 tahun.
Pada zaman Nabi Mahlil, insan mula berpecah belah dan menjalani hidup berpuak-puak dan bersuku-suku. Dalam sejarah asal mula insan menyembah berhala di dunia ini ialah umat di zaman Nabi Mahlil. Berikutnya Mahlil meninggal pada usia 865 tahun dan cahaya beralih ke anaknya yang berjulukan Yarid. Yarid pun meninggal dan cahaya itu berpindah ke anaknya yang berjulukan Ukhnukh, yang kemudian dikenal dengan Nabi Idris as yang tiba menyeru kepada kaum Nabi Mahlil supaya kembali menyembah Allah SWT. *Ibnu ‘Abbas, Abu Dzar al-Ghifari, dalam Tarikh Hadist AT-Thabarany (Jil. I,2,3,4,5..hal. 152, hal 153).*
Sumber http://nilawatisite.blogspot.com
Buat lebih berguna, kongsi: