Loading...

√ Hati-Hati, Puasa Dapat Batal Alasannya Yaitu Ini...!!!

Puasa sanggup batal bukan saja lantaran sengaja makan atau minum. Tetapi, terdapat perkara-perkala lain yang jikalau dikerjakan akan membatalkan puasa orang-orang yang berpuasa. Hal inilah yang jarang diketahui oleh banyak orang yang berpuasa. Padahal, ada banyak dalil-dalil yang menjelaskan wacana apa saja yang sanggup membatalkan puasa. Sebagai seorang muslim, hal-hal yang membatalkan puasa wajib diketahui demi kelancaran puasa yang kita laksanakan. Tentunya, kita semua berharap bahwa puasa yang kita lakukan sah dan menerima pahala dari Allah Swt. Seperti kini ini, kita memasuki bulan suci Ramadhan 1436 H, bulan dimana semua muslim di dunia diwajibkan berpuasa. Semoga puasa Ramadhan yang kita lakukan di bulan ini lancar dan tidak ada yang batal.

 bukan saja lantaran sengaja makan atau minum √ Hati-hati, Puasa Bisa Batal Karena Ini...!!!

Hal-Hal yang Membatalkan Puasa

Berikut ini berisi klarifikasi dan dalil-dalil dari hal-hal yang membatalkan puasa:

Memasukkan Sesuatu Ke Tubuh

Memasukan sesuatu benda dengan sengaja ke lubang (rongga badan) yang terbuka (seperti hidung, mulut, dubur, qubul, telinga) atau yang tidak terbuka menyerupai yang hingga ke penggalan dalam luka di kepala. Orang yang berpuasa harus berusaha menahan diri dan adanya sesuatu yang hingga kepada suatu daerah yang disebut lobang (rongga). Tentang masalah ini, Ibnu Abbas ra berkata: "Ada pun yang mewajibkan berwudlu lantaran adanya yang keluar (dan qubul dan dubur) dan bukan lantaran sesuatu yang masuk. Ada pun yang membatalkan puasa ialah lantaran adanya barang yang masuk dan bukan barang yang keluar". (HR. Bukhori).

Kalau makan/minum lantaran lupa tidak membatalkan puasa. Nabi Saw bersabda: "Barang siapa lupa padahal beliau sedang berpuasa kemudian beliau makan atau minum maka hendaklah meneruskan puasanya lantaran bekerjsama beliau diberi makan dan minum oleh Allah." (HR. Jama’ah kecuali Nasa’i). Dan dalam satu lafadz dikatakan: "Apabila orang yang sedang berpuasa itu makan atau minum lantaran lupa maka bekerjsama beliau itu ialah rizki yang diberikan Allah kepadanya dan tidak ada qodlo atasnya." (HR. Ad Daruquthni).

Mengobati salah satu dari kedua Jalan

Yakni mengobati yang sakit pada penggalan qubul atau dubur orang yang berpuasa harus berusaha menahan diri dan adanya sesuatu yang hingga kepada suatu daerah yang disebut lobang. Dengan demikian, maka mengobati lobang dubur atau qubul ialah membatalkan puasa. Adapun memasukan obat dengan injeksi tidak membatalkan puasa, lantaran mem asukannya bukan melalui lobang (rongga). Dengan demikian, maka mengobati lobang dubur atau qubul ialah membatalkan puasa. Adapun memasukan obat dengan injeksi tidak membatalkan-puasa, lantaran memasukannya bukan melalui lobang (rongga).

Muntah dengan sengaja.

Bersetubuh

Sengaja bersetubuh dalam farji. Baik keluar mani ataupun tidak keluar mani dikala bersetubuh tersebut sanggup membatalkan puasa.

Keluar Mani

Keluar mani lantaran persentuhan kulit (bukan lantaran jima). Keluar air mani lantaran bersentuhan (kulit) tidak dengan bersetubuh baik keluar maninya dengan cara yang diharamkan menyerupai onani (mengeluarkan mani dengan tangannya) atau tidak diharamkan menyerupai mengeluarkan mani dengan tangan istrinya atau tangan wanita amatnya. Keluar mani dengan cara menyerupai itu hakikatnya sama saja dengan jima, lantaran sama-sama mencicipi talazzuz dengan jalan sengaja, dan itu ialah tujuan nafsu syahwat yang utama. Kalau keluar mani itu tersebab mimpi atau lantaran p3enis dipegang di balik kain, atau lantaran memandang, semuanya itu tidak membatalkan puasa lantaran tidak ada persentuhan kulit. 

Haid dan nifas.

Bila seseorang sedang berpuasa, kemudian kedatangan haid, nifas, atau gila, maka puasanya menjadi batal. Nabi saw bersabda: "Bukankah perempuan-perempuan itu haid tak boleh mereka shalat dan puasa? "Mereka (para sahabat) menjawab : Ya ! Sebab itu menerangkan kurang agamanya" (HR. Bukhori).

Gila

Gila, dikarenakan telah kurang dan syarat taklif.

Murtad

Murtad, Artinya keluar dari agama Islam. Sebab ia telah meninggalkan syarat sahnya puasa.

Lupa Berniat di Malam Hari

Lupa berniat puasa di malam hari, puasanya tidak sah. Dari Ibnu Umar, dan Hafshah, dan Nabi saw, ia bersabda : "Barangsiapa tidak niat puasa sebelum fajar, maka sama sekali tidak ada puasa baginya". (HR. Imam yang lima).

Sekian uraian wacana Hal-Hal yang sanggup membatalkan Puasa, supaya bermanfaat.

Sumber http://www.ilmusiana.com
Buat lebih berguna, kongsi: