Loading...

√ Pentingnya Analisa Proksimat Dalam Dunia Peternakan

pentingnya Analisa proksimat 

pentingnya Analisa proksimat dalam peternakan menentukan beberapa nilai fraksi utama dari nutrisi materi pakan diantaranya yaitu kadar air, kadar protein kasar, kadar lemak kasar, kadar serat kasar, kadar abu, dan kadar materi ekstrak tanpa nitrogen (BETN). Lebih jelasnya citra serta prinsip kerja dari analisis setiap fraksi ialah sebagai berikut,

1.    Kadar air, setiap materi pakan mengandung  unsur air dan materi kering. Penentuan kadar air menurut pengurangan jumlah berat materi yang telah dikeringkan dengan berat awal materi sebelum dikeringkan. Metode penguapan memakai panggangan akan menghilangkan kadar air dalam suatu materi pakan/pangan.
2.   Kadar protein kasar, dalam hal ini disebut dengan protein agresif alasannya ialah mengacu kepada kandungan N atau nitrogen yang terkandung di dalam suatu materi pakan/pangan. Di dalam protein murni, hanya tersusun dari monomer asam-asam amino yang mengandung unsur N. Selain itu kandungan N dalam suatu materi juga terdapat pada selain asam amino atau sering dikenal dengan istilah NPN (Non Protein Nitrogen). Metode kjeldal ialah metode yang dipakai dalam analisa proksimat dengan 3 prinsip utama diantaranya destruksi yaitu materi pakan akan dihancurkan dan ikatan komplek akan dipecah mencadi ikatan sederhanan dengan larutan asam sulfat, lalu destilasi yaitu materi didestilasi memakai alkali untuk menetralkan larutan sebelumnya dan pada tahap ini akan menghasilkan larutan amonium yang mengandung N, selanjutnya titrasi yaitu perhitungan kadar N memakai larutan HCl.


3.  Kadar lemak kasar, disebut dengan lemak agresif alasannya ialah bukan hanya kandungan lemaknya saja yang dihitung tapi juga termasuk kandungan fraksi lainnya yang ikut larut di dalam lemak ibarat vitamin A, D, E, dan K. Metode Soxhlet ialah metode penentuan kadar lemak agresif yang dipakai dalam analisa proksimat. Prinsipnya yaitu materi akan dicuci dengan pelarut lemak ibarat larutan ether, clorofoam, dan hexan. Pelarut ini akan melarutkan lemak dengan proses ekstraksi selama kurang lebih 6 jam. Hasil larutan tersebut akan memisahkan antara materi tanpa lemak dan larutan dengan kandungan lemak.

4.   Kadar serat kasar, komponen dari serat agresif yaitu dinding sel tanaman. Komponen utama serat agresif yaitu selulosa dan hemiselulosa. Metode hidrolisis dipakai dalam menghitung kadar serat agresif suatu materi pakan/pangan. Prinsip kerjanya yaitu dengan mencuci materi pakan dengan larutan asam dan basa sehingga akan tertinggal komponen yang tidak larut dengan larutan asam dan basa.

5.  Kadar abu, merupakan fraksi yang tersusun dari materi anorganik. Metode pembakaran dipakai dalam memilih kadar debu dalam suatu materi pakan/pangan. Prinsip kerjanya yaitu dengan aben materi pakan/pangan dalam Tanur dengan suhu tinggi lalu hasil pembakaran tersebut akan menyisakan materi anorganik berupa mineral dan vitamin.

6.  Kadar BETN, merupakan bab dari karbohidrat yang gampang dicerna dan menjadi sumber energi bagi ternak. Prinsip perhitungan dari BETN ialah dengan melaksanakan pengurangan dari nilai setiap fraksi sebelumnya (air, protein kasar, lemak kasar, debu dan serat kasar). Dari hasil pengurangan dengan nilai fraksi-fraksi tersebut diperoleh kadar BETN suatu materi pakan/pangan.

Dari ke-enam nilai fraksi tersebut yang nantinya sanggup kita jadikan sebagai indikator kualitas suatu materi pakan dan juga sebagai data yang dipakai dalam upaya pengolahan, penyimpanan, proses pembuatan, dan penentuan jumlah pakan yang akan dikonsumsi oleh ternak. Karena hal tersebut maka setiap mahasiswa dan praktisi nutrisi ternak harus memahami metode analisa proksimat ini.



Sumber http://www.elysetiawan.com
Buat lebih berguna, kongsi:

Trending Kini: