Loading...

√ Salah Jurusan Bukan Final Perjuangan, Justru Malah Awal Perjuangan!

Pagi ini, saya dan dua sahabat saya tidak sengaja bertemu dengan salah satu senior di kampus. Beliau sedang sibuk berlatih tanda tangan temannya yang ternyata nitip untuk diambilkan ijazahnya di jurusan. Lama kami berhadap-hadapan namun hanya sedikit hal yang kami bicarakan. Maklum, kami gres bertemu ketika itu, sewaktu di kampus (pas kuliah) pun kami jarang atau bahkan tidak pernah bertemu. Wajarlah ya, namanya juga mahasiswa S1 dan S2 memang jarang yang saling kenal, paling hanya sekedar tahu saja. Ngomong-ngomong soal ijazah, mbaknya itu sudah wisuda S2 beberapa bulan sebelumnya.

Cerita mengalir begitu saja. Beliau bertanya pada kami,
"apa yang akan kau lakukan ketika sudah lulus kuliah nanti?"
Sesaat kami bengomg berjamah, dan hingga beberapa menit kemudian pun kami hanya saling bertukar pandang dan senyuman tanda tidak tahu harus jawab apa ._.
"Emang ya, anak jaman kini itu. Pas lagi kuliah malah keenakan, giliran udah mau lulus aja galau mau ngapain."
Jujur, hati saya pribadi tertohok mendengar mbaknya bilang gitu, tapi ada benarnya juga. Rata-rata anak jaman kini (salah satunya saya ya ini) lebih suka memikirkan masa kini saja, atau dengan kata lain menikmati hidup yang sekarang, untuk kedepannya gimana ya urusan nanti, belum terlalu mendedak mungkin, atau waktu ketika ini hanya cukup untuk memikirkan apa yang kita kerjakan ketika ini saja, dan mungkin masih banyak alasan-alasan yang lainnya.
"Kalian butuh yang namanya planning kedepannya, apa tujuan kalian? Apa yang ingin kalian capai? Dan kapan kalian ingin goal kalian tercapai?"
Sebenarnya, memikirkan life plan sudah usang sekali saya lakukan, semenjak Sekolah Menengan Atas mungkin. Tapi, masih berupa bayangan saja, menyerupai sehabis lulus Sekolah Menengan Atas saya mau lanjut kampus X jurusan Y untuk dapat mendapat profesi yang saya inginkan.
"Hei, planning itu harus dituliskan, jikalau hanya bayangan saja itu namanya mimpi!"     

Semakim tertohok dengan kalimat itu. Tapi memang ada benarnya sih, dengan adanya tulisan, kita dapat selalu melihat rencana kita kedepannya, sehingga mengharuskan kita untuk selalu ingat dan memikirkan cara untuk mncapai tujuan.
"Salah satu cabang atau rantai dalam planning tidak tercapai, itu seharusnya bukan jadi masalah. Asalkan kalian tekun dan terus memikirkan cara mencapai goal kalian, itu memang bukan jadi masalah"         
Memang, ketika itu saya sempat dongeng bahwa bantu-membantu saya salah masuk jurusan. Jurusan saya ketika ini sangat berbeda dengan yang saya inginkan sebelumnya, saya yang ingin masuk jurusan yang sering berkecimpung dengan lingkungan kemudian dihadapkan dengan bumi itu sendiri (prosesnya, komposisinya, umurnya, dan lalalaaa). Setelah saya berpikir, memang ada benarnya juga. Bumi sendiri ialah lingkungan kawasan organisme hidup. Paling tidak, akan ada tampalan antara kedua hal tersebut.
"Jangan khawatir atau takut goal kalian tercapai tidak sempurna pada waktunya, toh jadinya tercapai juga kan"
Ini termasuk yang saya khawatirkan, awal ppsmb fakultas ada kiprah life plan. Disitu saya memikirkan betul apa yang ingin saya capai dalam rentang waktu beberapa tahun kedepan. Saya berpikir cukup muluk-muluk ketika itu. Namun benar, beberapa life plan yang telah saya rencanakam telah saya capai meskipun tidak sempurna pada tahun yang saya tuliskan. Tapi, toh juga tercapai :)
"Jaman kini itu harus berpikir kreatif, kalian anak geologi, jangan melulu mikir migas minyak sama tambang. Migas saingannya banyak, tapi lapangan pekerjaannya minim. Minyak kini turun, tambang juga turun. Saat minyak turun, tambang pun duluan turun"
Jaman kini memang harus dapat mikir dengan cara yang beda, inovatif, kreatif. Manusia harus dapat jadi konseptor yang baik, melihat jaman kini fungsi insan sudah mulai digantikan dengan mesin. Mungkin beberapa tahun kedepan insan sudah tidak diperlukan lagi apabila memang tidak ada penemuan yang diciptakan. Who knows?
"Satu-satunya hal yang masih tetap dan stabil ialah lingkungan"
Eng ing eng, tahu yang dimaksud kan ya? Wkwk ya begitulah. Tiba-tiba pribadi saja otak saya membayangkan kembali apa yang ingin saya lakukan beberapa waktu hingga beberapa tahun kedepan.

Dengan percakapan yang kurang lebih hanya berlangsung beberapa menit itu, saya tersadarkan bahwa dengan keberadaan saya yang kini ini, saya masih bias mencapai apa yang saya inginkan dulu. Namun hanya melewati jalur yang berbeda (lewat cara yang berbeda), masih ada kemungkinan saya dapat mencapai hal tersebut nantinya.


Sumber http://moonlightrocks.blogspot.com
Buat lebih berguna, kongsi: