Proses mencar ilmu mengajar merupakan salah satu proses interaksi di sekolah yang terjadi antara pendidik dengan akseptor didik, akseptor dengan akseptor didik yang berlangsung baik didalam kelas maupun diluar kelas dalam wadah lingkungan belajar. Dengan adanya proses interaksi tersebut maka terjadilah sebuah proses aktivitas pembelajaran. Secara umum proses pembelajaran sanggup didefinisikan sebagai suatu proses yang menyatukan domain kognitif, domain emosional, dan lingkungan beserta pengalaman tertentu yang bertujuan untuk memperoleh, meningkatkan, atau membuat perubahan terhadap pengetahuan keterampilan (skill), nilai, dan pandangan seseorang (Illeris, 2000; Ormorod, 1995).
![]() |
Peranan Pendididik Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan |
Dalam aktivitas proses belajaran mengajar, guru merupakan sosok yang terlibat pribadi dengan akseptor didik dikelas dalam melaksanakan proses tranfer ilmu pengetahuan di sekolah. Sebagai seorang pendidik, guru harus memhamai banyak sekali dimensi ilmu dalam mengciptakan segala ketuntasan mencar ilmu yang di diinginkan. Kaprikornus perlu dicermati kalau kiprah utama dari pendidik yaitu bukan hanya untuk melaksanakan pengajaran dengan terfokus hanya pada sasaran (tujuan pembelajaran) yang telah ditentukan akan tetapi seorang pendidik harus memahami kalau disamping kiprah mereka untuk menunjukkan pengatuhan kepada akseptor didik masih ada salah satu kiprah lagi yang teramat penting untuk dilakukan kepada akseptor didik yaitu menghidupkan pengetahuan pada diri akseptor didik masing masing.
(Baca Hakikat Dan Keutamaan Pendidikan Dalam Keluarga)
(Baca Hakikat Dan Keutamaan Pendidikan Dalam Keluarga)
(Baca Peranan Orang Tua Dalam Peningkatan Kwalitas Pendidikan)
Cara mengidupkan pengetahuan kapada akseptor didik yaitu dengan menamakan referensi pikir pada siswa mereka kalau pendidikan merupakan sebuah kebutuhan bukan sebagai kewajiban yang mesti harus ditempuh oleh para akseptor didik tersebut. Disamping itu seorang pendidik (guru) juga harus memahami kalau apapun kosep pengetahuan yang mereka sampaiakan kepada siswa mereka bukanlah hal yang diktatorial akan tetapi para akseptor didik tetap diberikan kesempatan untuk mengakses kebenaran pengetahuan tersebut sendiri sehingga proses membangun kosep pengetahuan menjadi lebih hidup dan bermakna alasannya murid bukan kerbau yang serba harus berdasarkan sesuai dengan apa yng diinginkan oleh pemiliknya. Kita harus memahami kalau ilmu pengetahuan bukanlah sbuah objek hapalan semata akan tetapi jadikan pengetahuan itu sebagai salah satu sarana yang sanggup dipakai kelak bagi akseptor didik dalam merampungkan segala kasus yang meraka hadapi kelak. Sebagai hasil dari perubahan referensi pikir tersebut, maka akan terciptanya referensi pikir kalau pendidikan tidak hanya untuk mengejar ijazah alias gelar akan tetapi pendidikan merupakan sebuah proses yang harus dilakukan secara terus menurus aliaa dengan kata lain yaitu pendidikan akan terus berlangsung sepanjang hidup alasannya orang orang akan merasa haus akan ilmu pengetahuan alasannya pengetahuan sudah menjadi sebuah kebutuhan primer.
Sumber http://www.pondok-belajar.com/
Cara mengidupkan pengetahuan kapada akseptor didik yaitu dengan menamakan referensi pikir pada siswa mereka kalau pendidikan merupakan sebuah kebutuhan bukan sebagai kewajiban yang mesti harus ditempuh oleh para akseptor didik tersebut. Disamping itu seorang pendidik (guru) juga harus memahami kalau apapun kosep pengetahuan yang mereka sampaiakan kepada siswa mereka bukanlah hal yang diktatorial akan tetapi para akseptor didik tetap diberikan kesempatan untuk mengakses kebenaran pengetahuan tersebut sendiri sehingga proses membangun kosep pengetahuan menjadi lebih hidup dan bermakna alasannya murid bukan kerbau yang serba harus berdasarkan sesuai dengan apa yng diinginkan oleh pemiliknya. Kita harus memahami kalau ilmu pengetahuan bukanlah sbuah objek hapalan semata akan tetapi jadikan pengetahuan itu sebagai salah satu sarana yang sanggup dipakai kelak bagi akseptor didik dalam merampungkan segala kasus yang meraka hadapi kelak. Sebagai hasil dari perubahan referensi pikir tersebut, maka akan terciptanya referensi pikir kalau pendidikan tidak hanya untuk mengejar ijazah alias gelar akan tetapi pendidikan merupakan sebuah proses yang harus dilakukan secara terus menurus aliaa dengan kata lain yaitu pendidikan akan terus berlangsung sepanjang hidup alasannya orang orang akan merasa haus akan ilmu pengetahuan alasannya pengetahuan sudah menjadi sebuah kebutuhan primer.
Untuk membuat suasana pendidikan yang sanggup menghidupkan pengetahuan, seorang pendidik dituntut untuk bisa membuat pendidikan yang kreatif, innovatif dan menyenangkan sehingga proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas tidak akan menunjukkan kesan yang monoton bagi akseptor didik mereka. Jadikan Kelas bukan hanya wadah untuk melepasakan beban mengajar yang telah ditargetkan untuk dituntaskan akan tetapi jadikanlah kelas itu sebagai sebuah perjuangan untuk membuat pengetahuan yang menyeluruh bagi semua akseptor didik yang ada dikelas tersebut. Kita tahu sebetulnya terkadang seorang pendidik akan mendapati banyak sekali macam tantangan didalam kelas mulai dari kenakalan, kelemahan perhatian dari orang siswa dan juga kurangnya minat dari akseptor didik itu sendiri dalam mengikuti proses mencar ilmu dikelas, akan tetapi jadikanlah semua tantangan tersebut sebagai sebuah motivasi untuk terus melaksanakan yang terbaik bagi semua akseptor didik yang ada di dalam kelas tersebut. memang itu bukanlah sebuah perjuangan yang gampang akan tetapi itu semua akan kelihatan gampang kalau kita memang sudah mempunyai rasa cinta dan ketulusan dalam mengajari para akseptor didik kita.
Sebagai pendidik yang profesional, mereka juga harus bisa untuk membuka diri dengan segala perubahan yang ada di sekitar mereka dan jangan pernah menapikan perubahan tersebut dengan banyak sekali alasan negatif untuk menutupi kelemahan kita dalam menyingkapi banyak sekali perubahan yang ada. Kaprikornus teruslah melaksanakan alias menyesuaikan diri dengan banyak sekali macam perubahan yang terjadi cukup umur ini sehingga kita sebagai pendidik akan bisa melihat banyak sekali manfaat yang ada dibalik perubahan tersebut untuk kita gunakan ataupun kita transfer pengetahuan tersebut kapada akseptor didik sehingga mereka akan bisa melihat dari sisi konkret dan sisi nagatif dari perubahan yang terjadi di sekitar mereka.
Pendidikan merupakan sebuah proses memanusiakan insan dan bukan proses yang mengkerdilkan siswa apalagi proses untuk mengadili atau menghakimi akseptor didik. Sebagai proses memanusiakan manusia, sebaiknya sebagai pendidik kita harus bisa untuk membuka crakrawala berpikir siswa perihal hakikat pendidikan sebagai sebuah kebutuhan dalam kehidupan mereka, sehingga mereka akan memahami akan hak hak meraka sebagai insan disamping ibarat hak untuk memperoleh pengetahuan yang mana nanti nya akan sanggup menunjukkan mereka kanal perkerjaan dalam menompang kebutuhan hidup mereka kedepan. Disamping itu pendidkan sebagai proses memanusiakan insan juga akan bisa membentuk karekater mereka sendiri dalam membentuk sikap dan tindak tanduk mereka yang sesuai dengan kosep konsep aqidah (agama), norma, perilaku, yang sesuai dengan fitrah mereka sebagai insan bukan berpilaku sebagaimana sikap hewan. Dewasa ini kita sanggup menyaksikan banyak sekali macam kenakalan pelajar banyak terekpose di banyak sekali macam media masa dan media sosial, akan tetapi kalau kita bisa dan berhasil menekanakan pendidikan yang sanggup memabentuk huruf yang baik apalagi kalau mamapu membentuk huruf mereka sesuai dengan konsep agama maka kenakalan tersebut akan terus berkurang dan bahkan akan hilang dengan sendirinya kedepan.
Pendidkan yang behasil yaitu pendidikan yang bisa membuat sebuah keberhasilan dari pendidikan itu sendiri. Keberhasilan dari pendidikan akan sanggup dilihat dari banyaknya generasi yang bisa untuk berbuat atau dengan kata lain generasi pencipta dimana mereka mereka tersebut akan menjadi insan yang ulet dalam berkarya. Gejala ini sanggup ditandai dengan banyak tercipta banyak sekali macam lapangan kerja ataupun banyak sekali macam kesempatan kerja dan berkurangnya tingkat pengangguran alasannya terserap keberbagai kebutuhan lapangan kerja yangada yang pada walnya dipicu oleh ilmu pengetahuan itu sendiri. Kaprikornus inilah fungsi utama dari pendidik dan pendidikan itu sendiri dimana pendidikan merupakan sebuah jembatan emas untuk mengantarkan generasi bangsa dalam mengukir prestasi yang gemilang sehingga sanggup mengharumkan nama bangsa mereka itu sendiri di dalam kancah dunia pendidikan dan kemakmuran. Hanya pendidikan yang berkwalitaslah yang sanggup menyelamatkan masa depan bangsa, tanpa pendidikan sebuah bangsa akan hancur karam dalam kebodohan. Kaprikornus apapun alasannya pendidikan yang berkwalitas sangat besar pengaruhnya pada kiprah pendidik itu sendiri dalam melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas.
Sumber http://www.pondok-belajar.com/
Buat lebih berguna, kongsi: