Loading...

√ Rekrutment Cpns Diawali Dengan Anjab Dan Abk

Dalam upaya memenuhi kebutuhan pegawai, pemerintah terlebih dahulu harus melaksanakan perhitungan detail mengenai jenis pegawai apa saja yang dibutuhkan pada setiap satuan organisasi pemerintah baik sentra maupun daerah. Setelah itu harus dilakukan pula perhitungan ulang ihwal beban pekerjaan dari setiap jenis pegawai yang dibutuhkan tersebut. Perhitungan beban kerja harus direvisi setiap ketika alasannya yaitu sangat berkaitan dengan perkembangan iptek yang membantu pelaksanaan pekerjaan. Untuk memahami Analisis Jabatan (Anjab) dan Analisis Beban Kerja (ABK) berikut sedikit klarifikasi mengenai keduanya.
Analisis Jabatan
Analisa jabatan yaitu sebuah proses untuk memahami suatu jabatan dan kemudian menyadurnya ke dalam format yang memungkinkan orang lain untuk mengerti ihwal jabatan tersebut. Analisa jabatan yaitu suatu acara untuk mencatat, mempelajari dan menyimpulkan keterangan-keterangan atau fakta-fakta yang bekerjasama dengan masing-masing JABATAN secara sistematis dan teratur, yaitu :
  • Apa yang dilakukan pekerja pada jabatan tersebut
  • Apa wewenang dan tanggung jawabnya
  • Mengapa pekerjaan tersebut harus dilakukan
  • Bagaimana cara melakukannya
  • Alat-alat dan bahan-bahan yang dipakai dalam melaksanakan pekerjaannya .
  • Besarnya upah dan lamanya jam bekerja
  • Pendidikan, pengalaman dan latihan yang dibutuhkan
  • Keterampilan, perilaku dan kemampuan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut
Melalui analisis jabatan akan diperoleh diperoleh data/informasi ihwal jabatan sebagai dasar penyusunan formasi, penerimaan, seleksi, penempatan, pengembangan dan penilaian. Dua hal penting yang harus diperhatikan dalam penyusunan kebutuhan PNS yaitu deretan dan Analisis jabatan.
Formasi PNS diatur dalam PP No. 97 Tahun 2000 sebagaimana telah diubah dengan PP No. 54 Tahun 2003. Berdasarkan Peraturan Pemerintah tersebut, Formasi yaitu penentuan jumlah dan susunan pangkat PNS yang dibutuhkan untuk bisa melaksanakan kiprah pokok yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang. Penetapan deretan bertujuan semoga satuan-satuan organisasi Pemerintah/Negara memiliki jumlah dan mutu PNS yang memadai sesuai beban kerja dan tanggung jawab pada masing-masing satuan organisasi.
Berikut pokok-pokok yang dipertimbangkan dalam Penyusunan Formasi
  1. Dasar Penyusunan Formasi, Dalam penyusunan formasi, yang menjadi dasar pertimbangan adalah: (a) jenis pekerjaan; (b) sifat pekerjaan; (c) asumsi beban kerja; (d) asumsi kapasitas pegawai; (e) kebijakan pelaksanaan pekerjaan; (f) jenjang dan jumlah jabatan serta pangkat; (g) peralatan yang tersedia.
  2. Sistem Penyusunan Formasi, Penyusunan deretan dilaksanakan melalui dua sistem, yaitu: (a) sistem sama, yaitu suatu sistem yang memilih jumlah dan kualitas yang sama bagi semua unit organisasi yang sama dengan tidak memperhatikan besar kecilnya beban kerja. (b) Sistem ruang lingkup, yaitu suatu sistem yang memilih jumlah dan kualitas PNS menurut jenis, sifat dan beban kerja yang dipikulkan pada unit organisasi itu.
  3. Kebutuhan Pegawai, Untuk mengetahui kebutuhan pegawai, analisis jabatan dilakukan sebagai dasar penyusunan formasi. Melalui analisis ini sanggup digambarkan secara konkrit jumlah dan kualitas PNS yang dibutuhkan oleh suatu unit organisasi untuk melaksanakan tugasnya secara berdaya guna dan berhasil guna.
  4. Anggaran Belanja Negara, Penetapan deretan PNS bagi suatu organisasi pada jadinya sangat ditentukan oleh tersedianya anggaran. Oleh lantaran itu walaupun suatu deretan telah disusun secara rasional menurut hasil analisis jabatan yang ditetapkan menjadi kebutuhan pegawai, akan tetapi menjadi pertimbangan yang paling fundamental yaitu kemampuan anggaran yang tersedia.

Analisis Beban Kerja

Analisa beban kerja yaitu proses untuk memutuskan jumlah jam kerja orang yang dipakai atau dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dalam waktu tertentu, atau dengan kata lain analisis beban kerja bertujuan untuk memilih berapa jumlah personalia dan berapa jumlah tanggung jawab atau beban kerja yang sempurna dilimpahkan kepada seorang petugas.
Analisis beban kerja memerlukan penggunaan rasio-rasio atau pedoman-pedoman penyusunan staf standar dalam upaya mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan pegawai. Analisis beban kerja mengidentifikasi baik jumlah karyawan maupun tipe-tipe karyawan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. 

Sumber http://ktsp-sd.blogspot.com
Buat lebih berguna, kongsi:

Trending Kini: