Distribusi Frekuensi Relatif dan Kumulatif
halo mitra kawan semuanya kali ini mas ely akan membagikan artikel Cara menbuat Distribusi Frekuensi Relatif dan Kumulatif. sepakat pribadi saja Distribusi frekuensi dibentuk dengan alasan berikut:- kumpulan data yang besar sanggup diringkas
- kita sanggup memperoleh beberapa citra mengenai karakteristik data, dan
- merupakan dasar dalam pembuatan grafik penting (seperti histogram).
tersedia Banyak software (teknologi komputasi ) yang sanggup dipakai untuk menciptakan tabel distribusi frekuensi secara otomatis. Meskipun demikian, di sini akan diuraikan mengenai mekanisme dasar dalam menciptakan tabel distribusi frekuensi. perhatikan langkah langkahnya yah...
Urutkan data, biasanya diurutkan dari nilai yang paling kecil
Tujuannya biar range data diketahui dan mempermudah penghitungan frekuensi tiap kelas!
Tentukan range (rentang atau jangkauan)
Range = nilai maksimum – nilai minimum
Tentukan banyak kelas yang diinginkan. Jangan terlalu banyak/sedikit, berkisar antara 5 dan 20, tergantung dari banyak dan sebaran datanya.
Aturan Sturges:
Banyak kelas = 1 + 3.3 log n, dimana n = banyaknya data
Tentukan panjang/lebar kelas interval (p)
Panjang kelas (p) = [rentang]/[banyak kelas]
Tentukan nilai ujung bawah kelas interval pertama
Sumber http://www.elysetiawan.com
Langkah-langkah dalam menyusun tabel distribusi frekuensi:
Urutkan data, biasanya diurutkan dari nilai yang paling kecil
Tujuannya biar range data diketahui dan mempermudah penghitungan frekuensi tiap kelas!
Tentukan range (rentang atau jangkauan)
Range = nilai maksimum – nilai minimum
Tentukan banyak kelas yang diinginkan. Jangan terlalu banyak/sedikit, berkisar antara 5 dan 20, tergantung dari banyak dan sebaran datanya.
Aturan Sturges:
Banyak kelas = 1 + 3.3 log n, dimana n = banyaknya data
Tentukan panjang/lebar kelas interval (p)
Panjang kelas (p) = [rentang]/[banyak kelas]
Tentukan nilai ujung bawah kelas interval pertama
Pada ketika menyusun TDF, pastikan bahwa kelas tidak tumpang tindih sehingga setiap nilai-nilai pengamatan harus masuk sempurna ke dalam satu kelas. Pastikan juga bahwa tidak akan ada data pengamatan yang tertinggal (tidak sanggup dimasukkan ke dalam kelas tertentu). Cobalah untuk memakai lebar yang sama untuk semua kelas, meskipun adakala mustahil untuk menghindari interval terbuka, menyerupai " ≥ 91 " (91 atau lebih). Mungkin juga ada kelas tertentu dengan frekuensi nol.
Sumber http://www.elysetiawan.com
Buat lebih berguna, kongsi:
