Discovery Learning, Langkah-langkah Penerapannya dalam Pembelajaran.
sebelumnya saya telah menggambarkan deskripsi singkat mengenai Discovery Learning, kini akan saya akan mendeskripsikan kembali lanjutan dari Model Discovery Learning dalam bab Langkah-langkah Penggunaan/Penerapan Model Discovery Learning dalam proses berguru mengajar di dalam kelas. Adapun langkah-langkah penerapan Discovery Learning dalam proses pembelajaran di dalam kelas ialah dengan melaksanakan beberapa tahapan-tahapan berikut ini:
1) Stimulation (Stimulasi/Memberikan Rangsangan)
![]() |
Model Penerapan Discovery Learning dalam Pembelajaran |
Adapun proses kegiatan yang dilakukan pada tahap pertama ini ialah pendidik memperlihatkan rangsangan kepada penerima didik dimana nantinya penerima didik akan melaksanakan tanya jawab terhadap topik yang di sampaikan kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi. Ini semua dimaksudkan supaya penerima didik mempunyai cita-cita sendiri untuk melaksanakan penyelidikan sendiri. Pada tahapan proses ini guru juga sanggup melaksanakan kegiatan tanya jawab ataupun juga sanggup menganjurkan siswa membaca buku untuk memperdalam pemahaman awal mereka dalam memecahkan permasalahan, disamping juga sanggup melaksanakan kegiatan berguru lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah.
(Baca Model Pembelajaran Discovery Learning, Pengertian Pemahaman, Kelebihan Dan Kekuranganya)
(Baca Model Pembelajaran Humanistik)
Sumber http://www.pondok-belajar.com/
(Baca Model Pembelajaran Humanistik)
2) Problem Statement (Pernyataan/Identifikasi Masalah)
Setelah melaksanakan tahapan awal (stimulasi) langkah selanjutnya ialah pendidik memperlihatkan kesempatan kepada penerima didik untuk melaksanakan identifikasi terhadap permasalahan yang disajikan sebanyak mungkin, kemudian dilanjutkan dengan memilih salah satu solusi pemecahan problem yang dianggap sangat relevan untuk dipakai dalam proses penyelesaian problem tersebut. Adapun salah satu jenis penyelesaian problem yang dipilih tersebut digolongkan kedalam kategori hipotesis (pemecahan problem sementara atas permasalahan yang disajikan). Penyelesaian problem yang telah dipilih tersebut harus dirumuskan dalam bentuk pertanyaan yakni berupa pernyataan yang berbentuk balasan sementara dari pertanyaan problem yang diajukan.
3) Data Collection (Pengumpulan Data)
Ketika proses eksplorasi berlangsung, pendidik juga memberi kesempatan kepada penerima didik untuk melaksanakan proses mengumpulkan isu sebanyak-banyaknya yang relevan, ini dimaksudkan untuk memerikan kesempatan kepada siswa dalam menerangkan benar atau tidaknya hipotesis yang telah di tentukan tersebut. Tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau menerangkan benar tidaknya hipotesis yang telah ditetapkan oleh penerima didik. Ini berarti bahwa pada tahapan ini, penerima didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan data (data collection) dari banyak sekali jenis isu yang relevan, literatur, melaksanakan proses mengamati objek, melaksanakan wawancara dengan narasumber tertentu, melaksanakan eksperimen (uji coba sendiri) dan lain sebagainya. Konsekuensi dari tahap ini ialah penerima didik dibutuhkan untuk sanggup berguru secara aktif dalam menemukan isu tertentu yang berkenaan dengan permasalahan yang di sajikan, secara impilcit, dengan melalui proses tahapan ini, penerima didik dengan secara tidak disengaja telah melaksanakan proses menghubungkan problem yang ada dengan pengetahuan yang telah dimiliki oleh mereka.
4) Data Processing (Pengolahan Data)
Pada tahapan ini, semua isu yang telah didapatkan/dikumpulkan oleh penerima didik baik isu dari hasil bacaan, melaksanakan wawancara, melaksanakan observasi, dan lain sebagainya, kemudian semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan jikalau perlu dihitung dengan mengunakan cara tertentu kemudian kemudian ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu (Djamarah, 2002:22). Data processing disebut juga dengan pengkodean/kategorisasi yang berfungsi sebagai dasar untuk menciptakan konsep generalisasi. Maka dari hasil generalisasi tersebut penerima didik akan mendapat pengetahuan atau pemahaman gres wacana alternatif dari balasan untuk penyelesaian sebagai dasar pembuktian secara logis.
5) Verification (Pembuktian)
Pada tahap ini penerima didik melaksanakan pengkajian ulang secara cermat sebagai dasar untuk menerangkan benar atau tidaknya hipotesis yang telah ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data processing (Syah, 2004:244). Verification berdasarkan Bruner, bertujuan semoga proses berguru mengajar dapat berjalan dengan baik dan kreatif seandainya pendidik memperlihatkan kesempatan kepada siswa untuk sanggup menemukan suatu konsep, teori, hukum atau pemahaman melalui contoh-contoh yang di jumpai dalam kehidupan penerima didik.
Berdasarkan hasil dari pengolahan dan tafsiran, penerima didik di arahkan untuk mengusut kembali isu yang ada, baik pernyataan atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak.
6) Generalization (Menarik Kesimpulan/Generalisasi)
Tahap generalisasi/menarik kesimpulan ialah sebuah tahapan yang dilakukan oleh penerima didik untuk menarik sebuah kesimpulan yang dijadikan sebagai prinsip umum dan berlaku untuk semua problem kejadian yang sama, dengan tetap memperhatikan hasil verifikasi. Setelah menarik kesimpulan, penerima didik harus memperhatikan proses generalisasi dimana proses ini sangat menekankan pada pentingnya penguasaan pelajaran atas makna dan kaidah atau prinsip-prinsip yang luas yang menjadi dasar pengalaman seseorang, disamping menekankan pentingnya proses pengaturan dan generalisasi dari pengalaman-pengalaman itu.
Penilaian pada Model Pembelajaran Discovery Learning.
Jenis evaluasi Model Pembelajaran Discovery Learning sanggup dilakukan dengan memakai tes maupun nontes. sedangkan evaluasi dalam Discovery Learning ini berupa mencakupi aspek domain kognitif, proses, sikap, atau evaluasi hasil kerja penerima didik. Adapun penggunaan evaluasi aspek masing-masing menyerupai aspek kognitif, afektif dan psikomotor diadaptasi dengan kebutuhan masing-masing baik berupa test ataupun non-test.
Sumber http://www.pondok-belajar.com/
Buat lebih berguna, kongsi: