Loading...

√ Pentingnya Memahami Konsep Kesadaran Dalam Kehidupan

Memahami Konsep Kesadaran. Secara sederhana kesadaran bisa diartikan sebagai sebuah dorongan dari dalam jiwa kita berupa rasa kepekaaan terhadap sesuatu yang didasari dari pencerminanan hati. Jika kita selami lebih jauh lagi konsep kesadaran ini pada pada dasarnya merupakan hasil dari penyatuan antara hati dengan otak terhadap kebenaran yang sebenarnya. Memang jikalau melihat dari segi arti kesadaran secara sepintas, maka maknanya mungkin hanya biasa-biasa saja. 
 Secara sederhana kesadaran bisa diartikan sebagai sebuah dorongan dari dalam jiwa kita be √ Pentingnya Memahami Konsep Kesadaran Dalam Kehidupan
Memahami Konsep Kesadaran

Tetapi jikalau kita mau menyalaminya lebih dalam lagi ihwal apa itu maknan yang sesungguh dari sebuah arti kesadaran maka kita akan tahu sendiri jikalau sesungguhnya makna dari kata kesadaran itu mempunyai kekuatan yang sangat luar biasa bahkan bisa mengakibatkan perubahan yang luar biasa pada diri seseorang baik dalam kehidupan beragama, bernegara, bermasyarakat maupun dalam dalam kehidupan berkeluarga. Makara pertanyaan yang akan timbul timbul di benak kita ialah bagaimana bisa kesadaran itu mempunyai sebuah kekuatan yang begitu besar pada perubahan diri seseorang?. Jawabanya mungkin sangat terang jikalau kesadaran itu pada hakikatnya sanggup melebihi dari kepandaian yang dimiliki oleh seorang insan lantaran kesadaran itu merupakan sebuah dorongan pada seoerang yang dilatar belakangi oleh sebuah pemahaman terhadap kasus tertentu. 
(Baca Sebuah Penyesalan di Pintu Kubur)

Makanya saya jabarkan jikalau kesadaran itu melebihi dari kepandaai manusia. Disamping itu boleh juga dikatakan jikalau kesadaran itu merupakan hasil dari sebuah refleksi terhadap apa yang telah dipahami oleh seseorang yang boleh jadi mempunyai kekerabatan dengan cara berperilaku (tanduk kita sehari-hari), cara hidup, cara menghambakan diri kepada sang khalik ataupun cara penerapan sebuah konsep tertentu yang sejalan dengan hati nurani. Logikanya begini kita tahu jikalau berbagai para andal aturan yang paham dengan penerapan aturan yang telah ditentukan, malah aturan tersebut di permainkan dengan seenaknya, jadi boleh jadi orang menyerupai ini telah mempunyai ilmu yang tinggi dalam bidang aturan tertentu namun tidak mempunyai kesadaran untuk menerapkannya dengan benar menyerupai yang dibutuhkan oleh aturan tersebut. Inilah pola yang fundamental mengapa kedudukan kesadaran itu lebih tinggi dari penguasaan ilmu.

Secara lebih jauh lagi sebetulnya kesadaran itu merupakan kata hati terhadap salah satu kebenaran yang tiba dari logika yang sehat, akan tetapi cendrung diabaikan lantaran tingginya sikap ego seseorang untuk mengakui rasa sadar yang timbul didalam diri masing-masing. Bak kata bijak menyampaikan jikalau hati yang dimiliki seseorang itu tidak sanggup di bohongi akan tetapi rasa egolah (hawa nafsu) yang malah sanggup menengelamkan sinar kebenaran yang tiba dalam hati seseorang dimana sinar kebenaranya tersebut sebetulnya merupakan belakang layar sang khaliq yang bertahta di hati kita masing-masing.  

Contoh lain yang lebih sederhana yang sering kita amati dalam kehidupan sehari-hari ialah sikap orang merokok. Apakah mereka para perokok tersebut tidak tahu akan ancaman yang terkandung dari rerokok, pada hal sebagian  besar dari perokok itu juga termasuk dokter yang sangat paham dengan ilmu kesehatan dan jenis penyakit yang sanggup ditimbulkan dari merokok tersebu. Lantas kalau mereka tahu mengapa mereka tetap juga merokok? Jawabanya ialah lantaran sebagian besar dari mereka belum mempunyai sebuah kesadaran untuk mencegah bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh rokok pada diri mereka (belum sadar). Lantas melihat penomena ini, pakah kita bisa mengkatagorikan jikalau mereka para perokok itu tidak paham akan bahaya-bahaya yang diakibatkan oleh rokok, tentu saja jawabanya tidak demikian.

Akibat dari kurangnya mempunyai sikap kesadaran pada diri kita cukup umur ini, maka pantaslah berbagai kita menyaksikan sebagian dari para wakil kita yang tidak sedikitpun berpihak kepada raknyat, dan para hakim yang tidak berpihak pada orang tertidas. Sebenarnya kejadian diatas tersebut tidak perlu terjadi kalau saja semua wakil dan pemimpim kita mempunyai kesadaran ihwal apa fungsi ia dan apa yang akan ia lakukan berkenanan dengan kiprah yang di embankan oleh raknyat kepadanya. Tetapi kayaknya akhir-akhir ini kita melihat jikalau konsep kesadaran itu sudah mulai agak jauh dari dalam kehidupan sehari-hari dalam negara kita, padahal klau kita sadari labih lauh sebetulnya kesadaran itu juga yang membedakan antara insan dan binatang, alasannya hanya insan saja yang dibekali kesadaran ini yang direfleksikan melaui hati oleh sang pencipta. Klau kondisinya sudah menyerupai ini, apa lagi yang bisa kita banggakan selaku makluk yang paling mulia di muka bumi ini, subhanallah Sebenarnya konsep kesadaran itu tidak akan gampang tiba dengan sendirinya dalam kehidupan kita, lantaran kesadaran ini mempunyai kekerabatan yang sangat bersahabat dengan sikap kita sehari-hari, dimana apa dan bagaimana kita akan terefleksi dengan sendirinya dibawah pengendalian hati kita masing-masing. 

Contohnya lain koruptor tentu paham korupsi itu tidak baik dan berdosa, tetapi mengapa ia tetap melakukanya? Makara jawabanya lantaran perbuataanya itu telah membutakan hatinya untuk melihat kebenaran sehingga rasa kesadranya telah hilang dari hatinya. Makara marilah kita bertanya pada diri kita masing-masing seberapa besarkah kita mempunyai rasa kesadaran tesebut? Itulah pola kecil saja yang sanggup saya berikan, pola lebih jauh sanggup anda pahami sendiri. 

Melhat situasi yang menyerupai yang saya gambarkan di atas, siapa yang harus disalahkan apakah keluarga, sekolah, lingkungan masyarakat ataupun sistem yang tidak jelas, dimana kita tahu keempat hal yang saya sebutkan tersebut mempunyai andil yang sangat besar dalam membentuk pola kehidupan yang sudah demikian suram kini ini. Maka untuk itu mulaikanlah menanamkan sikap jujur untuk tidak berbohong pada diri kita masing dengan dengan peningkatan nilai keimanan pada diri kita masing-masing. Disamping itu lakukanlah refleksi ihwal hakikat dari kehidupan di dunia ini, lantaran dengan adanya sikap refleksi pada diri kita masing-masing, saya yakin konsep kesadaran yang dimulai pada diri eksklusif masing-masing akan bisa membuahkan hasil dalam mendorong tumbuhnya rasa kesadaran nasional yang akan bisa membawa Indonesia ke arah yang lebih maju tanpa dipenuhi oleh kebohongan yang nyata-nyata akan diminta pertanggung balasan kelak nantinya di yaumil mahsyar.


Sumber http://www.pondok-belajar.com/
Buat lebih berguna, kongsi:

Trending Kini: