Loading...

√ Perbedaan Penelitian Kualitatif Dan Kauntitatif

Disini saya akan menjelaskan sedikit perbedaan penelitian kaulitatif dan kuantitatif secara sederhana yang biasa kita tentukan/gunakan dalam kiat penyiapan penulisan karya ilmiah dan thesis dan Disertasi. Namun sebelum menjelaskan kedua item tersebut ada baiknya kita pahami dulu definisi dari kedua jenis penelitian diatas.

 Disini saya akan menjelaskan sedikit perbedaan penelitian kaulitatif dan kuantitatif seca √ Perbedaan Penelitian Kualitatif Dan Kauntitatif
Perbedaan Kualitatif dan Kuantitatif

Pendekatan kualitatif menekankan pada sebuah makna, penalaran, definisi dari suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu), lebih banyak meneliti hal yang berafiliasi dengan aktivitas/kegiatan dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan kualitatif, lebih lanjut, mementingkan pada proses dibandingkan dengan perolehan hasil akhir; oleh alasannya yakni itu urut-urutan kegiatan sanggup berubah-ubah tergantung pada kondisi/situasi dan banyaknya tanda-tanda yang ditemukan. Tujuan penelitian kaulitatif biasanya berkaitan dengan hal-hal yang  praktis.
Pendekatan kuantitatif mementingkan adanya penggunaan variabel-variabel sebagai obyek dalam sebuah penelitian dan variabel-variabel tersebut harus didefenisikan dalam bentuk operasionalisasi dari variable masing-masing.  Reliabilitas dan validitas merupakan syarat utama yang harus dipenuhi dalam memakai pendekatan ini alasannya yakni dari kedua elemen tersebut akan memilih kualitas dari hasil penelitian dan kemampuan replikasi serta generalisasi penggunaan model penelitian sejenis. Selanjutnya, penelitian kuantitatif memerlukan adanya hipotesa dan pengujiannya yang kemudian akan memilih langkah-langkah berikutnya, ibarat penentuan teknik analisa dan formula statistik yang akan digunakan. Juga, pendekatan ini lebih memperlihatkan makna dalam hubungannya dengan penafsiran nilai angka statistik bukan makna secara kebahasaan dan kulturalnya.
Dasar teori Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif.

Jika kita memakai pendekatan kualitatif, maka yang menjadi dasar teori sebagai pijakan yakni adanya interaksi simbolik dari suatu tanda-tanda tertentu dengan tanda-tanda lain yang sanggup ditafsir menurut pada budaya yang bersangkutan dengan cara mencari makna semantis universal dari tanda-tanda gejala yang sedang diteliti. 
Pada awalnya teori-teori kualitatif ini muncul dari bermacam-macam penelitian antropologi , etnologi, serta ajaran fenomenologi dan ajaran idealisme. Karena teori-teori ini bersifat umum dan terbuka maka ilmu social lainnya mengadopsi sebagai sarana/wadah dari penelitiannya.

Pendekatan kuantitatif, maka dasar teori dari pendekatan ini berpijak pada Fungsionalisme struktural, realisme, positivisme, behaviourisme beserta empirisme yang pada dasarnya menekankan pada hal-hal yang bersifat kongkrit, uji empiris dan fakta-fakta yang faktual dari kedua citra diatas maka kita sanggup menyimpulkan bila pendekatan kualitatif yakni pendekatan yang didalam proposal penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisis data dan kesimpulan data hingga dengan penulisannya memakai aspek-aspek kecenderungan, non perhitungan numerik, situasional deskriptif, interview mendalam, analisis isi, bola salju dan story. Sebaliknya Penelitian kuantitatif yakni pendekatan yang didalam proposal penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisis data dan kesimpulan data hingga dengan penulisannya memakai aspek pengukuran, perhitungan, rumus dan kepastian data numerik.
Perbedaaan Penelitian Kualitatif dengan kuantitatif
Perbedaaan Penelitian Kualitatif dengan kuantitatif yakni Pendekatan kualitatif menekankan pada makna, penalaran, definisi dari suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu), lebih banyak meneliti hal-hal yang berafiliasi dengan  kehidupan sehari-hari. Pendekatan kualitatif, lebih lanjut, mementingkan pada proses dibandingkan dengan hasil akhir; oleh alasannya yakni itu urut-urutan kegiatan sanggup berubah-ubah bergantung pada kondisi dan banyaknya gejala-gejala yang ditemukan. Tujuan penelitian biasanya berkaitan dengan hal-hal yang bersifat praktis. Sedangkan Pendekatan kuantitatif mementingkan adanya variabel-variabel sebagai obyek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus didefenisikan dalam bentuk operasionalisasi variable masing-masing.  Reliabilitas dan validitas merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam memakai pendekatan ini alasannya yakni kedua elemen tersebut akan memilih kualitas hasil penelitian dan kemampuan replikasi serta generalisasi penggunaan model penelitian sejenis. Selanjutnya, penelitian kuantitatif memerlukan adanya hipotesa dan pengujiannya yang kemudian akan memilih tahapan-tahapan berikutnya, ibarat penentuan teknik analisa dan formula statistik yang akan digunakan. pendekatan ini lebih memperlihatkan makna dalam hubungannya dengan penafsiran angka statistik bukan makna secara kebahasaan dan kulturalnya.

Sedangkan tujuan penelitian yang memakai pendekatan kualitatif yakni menyebarkan pengertian, konsep-konsep, yang pada hasilnya menjadi sebuah teori, tahap ini dikenal sebagai “grounded theory”. Sebaliknya pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menguji teori, membangun fakta, memperlihatkan kekerabatan antar variable, memperlihatkan deskripsi statistik, menaksir dan meramalkan  hasilnya. Adapun yang menjadi dasar dari keduan teori ini adalah: Jika kita memakai pendekatan kualitatif, maka dasar teori sebagai pijakan yakni adanya interaksi simbolik dari suatu tanda-tanda dengan tanda-tanda lain yang ditafsir menurut pada budaya yang bersangkutan dengan cara mencari makna semantis universal dari tanda-tanda yang sedang diteliti. Pada mulanya teori-teori kualitatif muncul dari penelitian-penelitian antropologi ,etnologi, serta ajaran fenomenologi dan ajaran idealisme. Karena teori-teori ini bersifat umum dan terbuka maka ilmu social lainnya mengadopsi sebagai sarana penelitiannya.. Lain halnya dengan pendekatan kuantitatif, pendekatan ini berpijak pada apa yang disebut dengan fungsionalisme struktural, realisme, positivisme, behaviourisme dan empirisme yang pada dasarnya menekankan pada hal-hal yang bersifat kongkrit, uji empiris dan fakta-fakta yang nyata.

Jenis-Jenis penyelidikan Kualitatif
Adapun jenis-jenis dari penelitian kuantitative adalah: Grounded Theory, Ethnography, Phenomenology. Biography dan Penelitian Kes (study kasus). 

Penelitian Ethnography adalah: penelitian yang mengkaji ihwal kebudayaan masyrakat tertentu, biasanya penelitian ini merujuk kepada kepercayaan, nilai dan perilaku manuasia yang berlandaskan pada contoh tingkah laris sekelompok manusia.

Grounded theory adalah: penyelidikan yang mengunakan teori-teori terdahalu didalam melaksanakan suatu penelitian yang betujuan untuk melahirkan suatu konsep atau theory baru.

Phenomenology adala
h: suatu penelitian yang mengkaji ihwal suatu penomena kehidupan yang biasanya merujuk pada pengalaman harian.

Penelitian Biography: yakni penelitian yang merujuk pada pada sejarah hidup seseorang yang di kaji secara baik pribadi pada orang tersebut atau melalui dokumen-dikumen tertentu yang merujuk pada citra kehidupan orang yang kita ceritakan baik orang tersebut  masih hidup atau telah meninggal.

Sedangkan Penelitian Studi Kasus (case study) adalah; penelitian yang merujuk pada studi masalah tertentu yang ingin kita teliti, penelitian kes ini bisa mengunakan methode kualitatif atau kuantitatif. Bisanya penelitian kes ini banyak memeriksa suatu insiden yang unik ihwal suatu bentuk penelitian serta pengalaman dan hasil berguru yang diperoleh dari penelitian tersebut. 


Sumber http://www.pondok-belajar.com/
Buat lebih berguna, kongsi:

Trending Kini: