“LINGKUNGAN DAN STRATEGI PEMASARAN”
TUGAS PERILAKU KONSUMEN
TKB 1
1. Buatlah ringkasan mengenai aspek lingkungan!
Menurut Peter dan Olson (1996), lingkungan ialah the environment refers to all the physical and social characteristic of a consumer’s external world including physical objects (product and stores), spatial, relationship (location of stores and product in stores), and social behaviour of other people (who is around and what they are doing).
Lingkungan (environment) mengacu pada rangsangan fisik dan sosial yang kompleks di dunia eksternal konsumen. Termasuk didalamnya benda-benda, tempat, dan orang lain yang mempengaruhi afeksi dan kognisi konsumen serta perilakunya.
Bagian penting dari lingkungan ialah rangsangan fisik dan sosial yang diciptakan oleh pemasar untuk mempengaruhi konsuman. Termasuk didalamnya ialah produk, iklan, pernyataan verbal oleh salesman, label harga, lampu tanda, dan toko. Semua hal tersebut sangat diharapkan dalam memahami sikap konsumen (Peter dan Olson, 1999).
Lingkungan bisa menstimulus seseorang semoga terpengaruh dengan adanya kondisi lingkungan tertentu. Aspek lingkungan ini terkadang dikaitkan dengan taktik pemasaran yang dijalankan oleh suatu perusahaan. Seorang pemasar harus memahami kondisi lingkungan yang ada guna menjalankan strateginya. Untuk itulah, suatu kondisi lingkungan penting untuk memahami sikap seorang konsumen.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan lingkungan sosial dan fisik, lingkungan makro dan mikro, disertai contoh! Serta aplikasinya dengan taktik pemasaran.
Lingkungan konsumen terbagi ke dalam 2 macam, yaitu lingkungan sosial dan lingkungan fisik. Lingkungan sosial ialah semua interaksi sosial yang terjadi antara konsumen dengan orang sekelilingnya atau antara banyak orang. Lingkungan sosial ialah orang-orang lain yang berada di sekeliling konsumen dan termasuk sikap dari orang-orang tersebut. Lingkungan fisik ialah segala sesuatu yang berbentuk fisik di sekeliling konsumen. Yang termasuk lingkungan fisik ialah bermacam-macam produk, toko, lokasi toko, dan lain-lain. Contoh : rumah ialah lingkungan mikro fisik dari konsumen, alasannya akan mempengaruhi sikap dan sikap secara eksklusif (Sumarwan, 2003).
Berdasarkan kedekatannya dengan konsumen, lingkungan konsumen terbagi dalam lingkungan makro dan lingkungan mikro. Lingkungan mikro ialah lingkungan yang sangat bersahabat dengan konsumen, yang berinteraksi eksklusif dengan konsumen. Lingkungan mikro akan mempengaruhi perilaku, sikap, dan kognitif konsumen tertentu secara langsung. Keluarga yang tinggal dengan konsumen ialah lingkungan mikro.
Lingkungan makro ialah lingkungan yang jauh dari konsumen. Lingkungan makro berskala luas, menyerupai sistem politik dan hukum, ekonomi, sosial, budaya. Contoh : penurunan dolar akan mempengaruhi daya beli konsumen. Karena itu lingkungan makro mempunyai efek luas terhadap masyarakat bukan hanya kepada individu konsumen.
Aplikasi :
Lingkungan konsumen mempunyai dimensi yang luas, alasannya itu sangatlah sulit untuk mengidentifikasi faktor limgkungan mana yang paling mayoritas dalam mempengaruhi sikap dan sikap konsumen. situasi bukanlah lingkungan fisik atau karakteristik lingkungan sosial. Arti situasi didefinisikan oleh seorang konsumen yang berperilaku di sebuah lingkungan untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu situasi bagi seorang konsumen mungkin berlangsung sangat singkat.
Engel, Blackwell dan Miniard (1995, hal 794) mengemukakan bahwa efek situasi (situasi influence) ialah efek yang muncul dari faktor-faktor yang sangat terkait dengan waktu dan tempat, yang tidak tergantung kepada konsumen dan karakteristik objek (produk atau merek).
3. Jelaskan situasi konsumen beserta aplikasinya dengan taktik pemasaran !
Lima karakteristik situasi konsumen
1. Lingkungan fisik
Sarana fisik yang menggambarkan situasi konsumen yang meliputi: dekorasi, aroma, cahaya, cuaca dan objek fisik lainnya yang berada di sekitar konsumen.
2. Lingkungan sosial
Kehadiran dan absensi orang lain pada situasi tersebut.
3. Waktu
Waktu atau dikala sikap muncul. Waktu mungkin diukur scara subjektif menurut situasi konsumen.
Waktu atau dikala sikap muncul. Waktu mungkin diukur scara subjektif menurut situasi konsumen.
4. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada suatu situasi.
Tujuan yang ingin dicapai pada suatu situasi.
5. Suasana hati
Suasana hati atau kondisi jiwa sesaat yang dibawa pada suatu situasi.
Mowen dan Minor (1998) mengemukakan bahwa situasi konsumen ialah faktor lingkungan sementara yang mengakibatkan suatu situasi dimana sikap konsumenmuncul pada waktu tertentu dan daerah tertentu. Situasi konsumen terdiri atas 3 faktor: (1) daerah dan waktu dimana sikap terjadi, (2) klarifikasi mengapa sikap tersebut terjadi, (3) pengaruhnya terhadap sikap konsumen. situasi konsumen berlangsung singkat. Sedangkan faktor lain menyerupai kepribadian dan budaya berlangsung lama. Situasi konsumen terdiri atas 3 macam: (1) situasi komunikasi (pencarian informasi), (2) situasi pembelian (mengunjungi toko dan belanja), (3) situasi pemakaian (konsumsi dan pembuangan produk).
Mowen dan Minor (1998) mengemukakan bahwa situasi konsumen ialah faktor lingkungan sementara yang mengakibatkan suatu situasi dimana sikap konsumenmuncul pada waktu tertentu dan daerah tertentu. Situasi konsumen terdiri atas 3 faktor: (1) daerah dan waktu dimana sikap terjadi, (2) klarifikasi mengapa sikap tersebut terjadi, (3) pengaruhnya terhadap sikap konsumen. situasi konsumen berlangsung singkat. Sedangkan faktor lain menyerupai kepribadian dan budaya berlangsung lama. Situasi konsumen terdiri atas 3 macam: (1) situasi komunikasi (pencarian informasi), (2) situasi pembelian (mengunjungi toko dan belanja), (3) situasi pemakaian (konsumsi dan pembuangan produk).
Situasi komunikasi ialah suasana atau lingkungan dimana konsumen memperoleh informasi atau melaksanakan komunikasi. Komunikasi bisa bersifat pribadi atau nonpribadi.
Situasi pembelian ialah lingkungan atau suasana yang dialami/ dihadapi konsumen ketika membeli produk dan jasa. Situasi pembelian dalam sebuah toko eceran akan mempunyai karakteristik situasi konsumen:
1. Lingkungan fisik toko eceran
Lingkungan fisik dari sebuah toko eceran bisa berbentuk (a)lingkungan informasi, (b) lingkungan toko. Lingkungan informasi dari sebuah toko menggambarkan semua data atau informasi produk yang tersedia bagi konsumen. oleh alasannya itu para pengelola toko harus menyediakan informasi, menyusun format dan menentukan bentuk informasi. Beberapa karakteristik lingkungan toko yang perlu diperhatikan ialah lokasi toko, layout, musik, display barang dan kesesakan.
2. Lingkungan sosial toko
Lingkungan sosial toko ialah interaksi konsumen dengan konsumen lainnya, dan interaksi konsumen dengan pramuniaga atau tenaga penjualan (SPG).
Situasi pemakaian dalam memasarkan produk-produknya. Produk sering diposisikan sebagai produk untuk digunakan pada situasi pemakaian tertentu.
Situasi pemakaian dalam memasarkan produk-produknya. Produk sering diposisikan sebagai produk untuk digunakan pada situasi pemakaian tertentu.
Aplikasi dengan taktik pemasaran
1. Situasi Komunikasi
Berbagai perusahaan sering menempatkan display produk yang menarik di swalayan, baik di rak, maupun di sekeliling rak produk. Sebagian perusahaan bahkan menempatkan Sales Promotion Girls (SPG) di swalayan. Tujuan mereka ialah membantu menata produk di rak dan melaksanakan promosi penjualan kepada konsumen. para SPG bisa berkomunikasi eksklusif dengan konsumen. konsumen seringkali bertanya mengenai produk kepada SPG, dan konsumen mengambil keputusan dengan cepat sesudah memperoleh informasi dari SPG tersebut.
2. Situasi pembelian
Ketika konsumen berada di bandara, ia mungkin akan bersedia membayar sekaleng Coke berapa saja harganya ketika haus. Harga-harga masakan dan minuman biasanya lebih mahal dibandingkan di swalayan. Sebaliknya jikalau ia berbelanja Coke di swalayan dan mendapat harganya relatif lebih mahal, ia mungkin akan sangat sensitif terhadap harga. Konsumen tersebut mungkin akan menunda pembelian Coke dan mencari di daerah lain.
3. Situasi pemakaian
Konsumen yang beragama islam sering menggunakan kopiah dan pakaian tikim pada dikala sholat di masjid atau di rumah atau pada acara-acara keagamaan. Mereka jarang menggunakannya pada acara yang lain. Makara situasi pemakaian seringkali mempengaruhi apa yang akan digunakan konsumen.
TKB 2
1. Buatlah ringkasan ketiga aspek diatas (budaya, sub-budaya, dan kelas sosial) dari literature yang lain! Serta jelaskan!
A. BUDAYA
Konsumen ialah makhluk social, yaitu makhluk yang hidup bersama dengan orang lain, berinteraksi dengan sesamanya. Orang-orang sekeliling inilah yang disebut sebagai lingkungan social konsumen. Konsumen saling berinteraksi satu sama yang lain, saling mempengaruhi dalam membentuk perilaku, kebiasaan, sikap, kepercayaan dan nilai-nilai yang dianggap penting. Salah satunya unsur lingkungan social ialah budaya.
“Culture refers to a set of values, idea, artifacts, and other meaningful symbols that help individuals communicate, interpret, and evaluate as member of society” (Engel, Blackwell dan Miniard,1995)Budaya mengacu pada nilai, gagasan, artefak dan symbol-simbol lain yang bermakna yang membantu individu untuk berkomunikasi, melaksanakan penafsiran dan penilaian sebagai anggota masyarakat.
Budaya bukan hanya yang bersifat abstrak, menyerupai nilai, pemikiran dan kepercayaan, Budaya bisa berbentuk objek material, rumah, pakaian, kendaraan ialah contoh-contoh produk yang bisa dianggap sebagai Budaya suatu masyarakat. Undang-undang, makanan, minuman, musik, teknologi dan bahasa ialah beberapa contoh lain dari Budaya suatu masyarakat.
Dalam sudut pandang sikap konsumen, relevansi studi wacana budaya ada 2 tahap, yaitu :
1. Budaya suatu masyarakat selalu berkembang/berubah. Perubahan ini membawa dampak pada sikap anggota masyarakat tersebut dan akan membawa efek pada sikap mereka sebagai konsumen.
2. Untuk produk-produk yang sudah menjangkau multinasional, persoalan perbedaan budaya pada setiap negara harus dipahami dengan secama semoga komunikasi dan pemasaran produk sanggup disesuaikan sesuai budaya setempat.
Apa yang sanggup dipasarkan di negara-negara Eropa belum tentu sanggup dipasarkan di negara-negara Afrika, demikian pula sebaliknya. Dalam suatu kelompok masyarakat, selain budaya, juga terdapat norma-norma yang lebih spesifik dan unik yang dianut oleh kelompok-kelompok yang lebih kecil dalam masyarakat tersebut tercermin watak istiadat dan kebiasaan khusus.
B. SUB- BUDAYA
Sub- budaya dan demografi
Budaya yang ada di dalam suatu masyarakat bisa dibagi lagi ke dalam beberapa belahan yang lebih kecil. Inilah yang disebut dengan subbudaya. Sub- budaya bisa tumbuh dari adanya kelompok-kelompok di dalam suatu masyarakat. Pengelompokan masyarakat biasanya menurut usia, jenis kelamin, lokasi tinggal, pekerjaan dan sebagainya. Suatu budaya akan terdiri dari beberapa kelompok kecil lainnya, yang dicirikan oleh adanya perbedaan sikap antar kelompok kecil tersebut. Perbedaan kelompok tersebut menurut karakteristik sosial, ekonomi dan demografi. Demografi akan menggambarkan karakteristik suatu penduduk. Di dalam varibel demografi tersebut, kita bisa mendapat Sub- budaya yang berbeda, yaitu suku sunda, batak, padang, dsb.
C. KELAS SOSIAL
Cabang budaya suatu masyarakat bisa ditunjukkan oleh kelas sosial yang ada dalam masyarakat. Kelas sosial memperlihatkan adanya kelompok-kelompok yang secara umum mempunyai perbedaan dalam hal pendapatan, gaya hidup dan kecenderungan konsumsi.
Kelas Sosial sanggup ditentukan dari:
· Keluarga
· Pekerjaan, pekerjaan sangat mempengaruhi gaya hidup dan merupakan basis penting untuk memberikan prestise, kehormatan dan respek.
· Pemilikan, ialah simbol keanggotaan kelas, tidak hanya jumlah pemilikan, tetapi sifat pilihan yang dibuat. Keputusan pemilikan yang mencerminkan kelas social suatu keluarga ialah pilihan dimana untuk tinggal. Pemilikan lainnya yang berfungsi sebagai indicator status social meliputi keanggotaan dalam club, gaya perabot, jenis liburan, busana.
· Orientasi Nilai. Nilai-kepercayaan bersama mengenai bagaimana orang harus berperilaku memperlihatkan kelas sosial dimana seseorang termasuk di dalamnya.
Setiap kelas sosial akan berbeda dalam hal :
· Perilaku pengeluaran (spending behaviour)
· Penggunaan produk (produk usage) : Jenis makanan, jenis pakaian.
· Pemilihan Merk ( Brand choice) : mempunyai preferensi pada merek tertentu atau tidak.
· Perilaku Berbelanja (shopping behaviour): daerah berbelanja, cara berbelanja.
· Ekspos Media (Media ekspose): media yang dikonsumsi (jenis dan banyaknya).
Masing-masing kelompok memperlihatkan nilai dan sikap karakteristik yang mempunyai kegunaan untuk analisis konsumen dalam mendesain acara pemasaran. Adalah perlu untuk menganalisis pengenalan kebutuhan, proses pencarian, criteria penilaian dan pola pembelian dari banyak sekali kelas social untuk mencocokan produk dan komunikasi secara sempurna dengan kelas social.
2. Jelaskan masing-masing nsur-unsur budaya disertai contoh!
A. Nilai (Value)
Norma terbagi dalam 2 macam :
3. Jelasakn pula apa yang anda ketahui wacana budaya populer !
Karakteristik budaya popular :
Budaya popular gampang dipahami oleh sebagian besar anggota masyarakat, mereka tidak memerlukan pengetahuan yang khusus untuk memahami budaya popular tersebut. Beberapa budaya popular direpresentasikan dalam banyak sekali bentuk: Iklan, televisi, musik, pakaian, film, aksesoris, radio.
4. Jelasakan efek ketiga aspek (budaya, sub-budaya dan kelas sosial) terhadap sikap konsumen
Produk dan jasa memainkan peranan yang penting dalam mempengaruhi budaya, alasannya produk bisa membawa pesan makna budaya Makna budaya ialah nilai-nilai, norma-norma dan kepercayaan yang dikomunikasikan secara simbolik. Makna budaya akan dipindahkan ke produk dan jasa, dan produk kemudian dipindahkan ke konsumen.
Makna budaya dikomunikasikan kepada produk dan jasa melalui media iklan dan system berpakaian. Produk, sentra belanja, merek, sering menggambarkan makna budaya atau makna simbolik. Misalnya Toyota kijang ialah kendaraan untuk keluarga, Jaguar ialah kendaraan mewah.
Makna budaya atau makna simbolik yang telah menempel kepada produk akan dipindahkan kepada konsumen dalam bentuk pemilikan produk (possession ritual), pertukaran (exchange ritual), pemakaian (grooming ritual) dan pembuangan (divesment ritual).
Jenis kelompok teladan (Peter & Olson Jenis grup referensi), Perbedaan dan ciri utama :
Terdapat tiga alasan seseorang bergabung dengan sebuah grup referensi :
Pengaruh kelompok teladan pada produk dan merek ada dua dimensi, yaitu :
Berkaitan dengan sejauh mana suatu produk atau merek ialah sesuatu yang dibutuhkan atau benda yang mewah.
Grup referensi memilki efek terhadap konsumen terutama dalam proses pembelian. Pemasar melaksanakan startegi pemasaran dengan memperhatikan grup referensi terutama dalam melaksanakan pendekatan pemasaran. Biasanya pemasar berusaha mendekati konsumen dengan menjadi grup referensi yang diikuti konsumen. Misalnya seorang sales girl yang memperlihatkan produk kosmetik kepada konsumennya dengan juga menyampaikan bahwa sales tersebut juga menggunakan produk kosmetik yang ditawarkan. Selain itu, pemasar juga menerapkan startegi pemasaran dengan menggunakan grup referensi yang hebat dan sesuai dengan produk yang ditawarkan. Misalnya produk pasta gigi pepsodent dalam setiap kemasan produknya dan iklan yang disampaikan melibatkan ikatan dokter gigi Indonesia sehingga memberikan informasi kepada konsumen bahwa produk tersebut telah terjamin.
Keluarga
Pemasar juga menganalisis keluarga sebagai unit terkecil dalam startegi pemasaran. Keluarga biasanya tinggal didalam sebuah rumah secara bersama dan disebut rumah tangga. Dalam hal ini rumah tangga terbagi menjadi dua yaitu rumah tangga bukan keluarga (orang yang tidak memilki ikatan / korelasi dan tinggal bersama) dan rumah tangga keluarga (orang yang memilki ikatan korelasi dan tinggl bersama). Selain itu, keluarga terbagi menjadi dua yiatu keluarga inti ( orang bau tanah dan anaknya) dan keluarga luas (keluarga inti ditambah dengan keluarga lain atau saudara lain ). Dalam keluarga sendiri, pengambilan keputusan yang diambil saling terkait satu sama lain. Terkait dengan pola konsumsi suatu barang atau jasa maka ada beberapa hal yang besar lengan berkuasa kaitannya dengan keluarga, yaitu jumlah rumah tangga dan jumlah anggota rumah tangga.
Beberapa studi mengidentifikasikan model pengambilan keputusan produk oleh sebuah keluarga, yaitu :
Sosialisasi konsumen : bagaimana bawah umur mendapat pengetahuan wacana produk dan jasa serta keahlian-keahlian yang tidak berkaitan dengan konsumsi. Sosialisasi ini sanggup terjadi eksklusif melalui intruksi yang diarahkan atau secara tidak eksklusif melalui pengamatan dan pemodelan. Terdapat beberapa cara startegi pemasaran untuk mengurangi waktu berbelanja, yaitu :
Secara garis besar, keluarga memilki delapan fungsi, yaitu sebagai berikut :
2. Jelaskan beberapa kelompok teladan yang terkait dengan konsumen !
Terdapat beberapa kelompok teladan yang terkait dengan konsumen, yaitu :
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan model proses efek pribadi!
Model proses efek pribadi merupakan model bagaimana seseorang (pribadi) mempengaruhi orang lain dalam berperilaku. Terdapat beberapa teori yang terkait, yaitu :
5. Jelaskan efek kelompok teladan dan keluarga terhadap startegi pemasaran!
Pemasar menciptakan suatu startegi pemasaran dengan juga memperhatikan kelompok teladan dan keluarga sebagai materi analisis. Kelompok teladan dan keluarga ini yang kadang mempengaruhi proses pembelian oleh konsumen. Dalam kelompok acuan, pemasar menggunakan para hebat sebagai taktik pemasaran untuk menguatkan produknya bahwa produk tersebut sudah relevan oleh ahlinya. Dan ini juga yang digunakan oleh perusahaan Ajinomoto yang menggunakan Koki Rudi yang merupakan seorang pakar masakan sehingga memberikan kesan bahwa produk ajinomoto sudah digunakan oleh hebat makanan. Selain itu juga kecap sedap yang menampilkan seoarang chief terkenal sehingga memperlihatkan kesan bahwa kecap sedap dikonsumsi oleh chief restoran terkenal.
Keluarga juga merupakan materi analisis yang digunakan oleh pemasar. Biasanya dalam sebuah keluaga besar lengan berkuasa terhadap keputusan untuk melaksanakan pembelian sehingga pemasar berupaya menganalisis jumlah anggota dan tugas yang ada didalamnya. Misalnya, Mc Donald dalam setiap outletnya menggunakan patung Ronald untuk menarik anak sehingga tertarik untuk masuk dan makan didalamnya.
Beberapa profesi sering digunakan oleh produsen sebagai kelompok teladan untuk memasarkan produk dan jasa. Profesi tersebut antara lain ialah guru, dosen, dokter, dan para administrator perusahaan. Misalnya saja dosen, dalam hal ini dosen mempunyai efek yang kuat kepada mahasiswa wacana piihan buku yang akan dipakainya. Para penerbit biasanya mengirimkan contoh buku kepada dosen untuk dievaluasi. Jika buku tersebut dianggap sempurna untuk materi ajarnya, maka dosen akan mengumumkan tenatang buku wajib yang digunakan.
Nugroho. S. 2003. Perialaku Konsumen. Kencana. Bogor
Nugroho, Adi. 2002. Perilaku Konsumen. Studia Press. Jakarta
Peter dan Olson. 1996. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. D. Sihombing (penerjemah). Consumen Behavior. Gelora Aksara Pratama. Jakarta
Sumarwan, U. 2004. Perilaku Konsumen. Ghalia Indonesia. Jakarta
Sumber http://kickfahmi.blogspot.com
2. Jelaskan masing-masing nsur-unsur budaya disertai contoh!
A. Nilai (Value)
Nilai ialah kepercayaan yang dianut atau segala sesuatu yang dianggap penting oleh seseorang atau suatu masyarakat. Kepercayaan bersama atau norma kelompok yang telah diserap oleh individu.
1) Nilai-nilai umum (global values) ialah nilai-nilai aneh yang sanggup digeneralisasikan pada banyak sekali konteks perilaku. Global values merupakan nilai-nilai paling dasar dan bersifat umum.
Nilai-nilai umum ini relatif sama (dimiliki) oleh setiap orang, contohnya nilai-nilai seseorang terhadap hak-hak individu, lingkungan hidup yang baik, pada umumnya setiap orang mempunyai pandangan yang relatif sama wacana hal ini.
2) Nilai-nilai pada bidang tertentu (Domain specific values). Nilai-nilai pada bidang tertentu mengarahkan kita pada sikap tertentu dalam bidang/masalah tertentu. Untuk setiap bidang, seseorang mempunyai seperangkat nilai tertentu yang relevan untuk bidang itu, contohnya : sikap kita sebagai mahasiswa, sikap keagamaan dsb.
Nilai pandang pada bidang tertentu ini akan mempengaruhi sikap sebagai konsumen. Misalnya yang beragama Islam akan menghindari produk masakan yang mengandung babi.
Nilai pandang pada bidang tertentu ini akan mempengaruhi sikap sebagai konsumen. Misalnya yang beragama Islam akan menghindari produk masakan yang mengandung babi.
3) Product Spesific Value, Berdasarkan ke dua nilai tersebut dengan tambahan pengalaman hidupnya, kemudian seseorang akan menyebarkan nilai-nilai pada produk tertentu (product spesific value).
Nilai-nilai secara kongkrit akan membentuk criteria evaluatif pada diri individu dalam menentukan produk yang akan dibelinya. Misalnya orang yang mempunyai domain spesific pada bidang ekonomi akan memperhatikan persoalan efisiensi pada setiap produk yang akan dibelinya.
B. Norma (Norm)
Norma ialah kepercayaan yang dianut dengan consensus dari suatu kelompok sehubungan dengan kaedah sikap untuk anggota individual. Norma akan mengarahkan seseorang wacana sikap yang diterima dan yang tidak diterima. Norma ialah aturan masyarakat wacana sikap baik dan buruk, tindakan yang boleh dan tidak boleh.
Norma terbagi dalam 2 macam :
· Enacted Norm, ialah norma yang disepakai menurut aturan pemerintah dan ketatanegaraan, biasanya berbentuk peraturan, undang-undang.
· Cresive Norm, yaitu norma yang ada dalam budaya dan bias dipahami dan dihayati, jikalau orang tersebut berinteraksi dengan orang-orang dari budaya yang sama.
Ada 3 jenis cresive norm:
· Kebiasaan ialah banyak sekali bentuk sikap dan tindakan yang diterima secara budaya. Kebiasaan diturunkan dari generasi ke generasi. Kebiasaan juga menyangkut banyak sekali jenis perayaan yang terus menerus dilakukan secara rutin.
· Larangan, ialah banyak sekali bentuk kebiasaan yang mengandung aspek moral, biasanya berbentuk tindakan yang dihentikan dilakukan seseorang dalam suatu masyarakat. Pelanggaran terhadap larangan tersebut mengakibatkan sangsi social.
· Konvensi, menggambarkan norma dalam ehidupan sehari-hari. Konvensi menggambarkan bagaimana seseorang harus bertindak sehari-hari, biasanya berkaitan dengan sikap rutin yang dilakukan konsumen. Contoh, minum teh/kopi dengan gula, makan mie dengan sambal dsb.
C. Mitos
Mitos menggambarkan dongeng atau kepercayaan yang mengandung nilai dan idealisme bagi suatu masyarakat. Mitos sering kali sulit dibuktikan kebenarannya.
D. Simbol
Simbol ialah segala sesuatu (benda, nama, warna, konsep) yang mempunyai arti penting lainnya (makna budaya yang diinginkan) contoh : bendera warna kuning yang ditaruh di tepi jalan atau depan rumah, symbol bahwa ada warga yang meninggal.
3. Jelasakn pula apa yang anda ketahui wacana budaya populer !
Masyarakat modern yang hidup di hampir semua negara mempunyai kesamaan budaya, yaitu budaya popular. budaya popular dinikmati bersama oleh semua masyarakat melewati batas negara, bangsa, agama dan perbedaan-perbedaan lainnya. “Budaya popular ialah budaya yang menarik massa”.
Karakteristik budaya popular :
· Masuk ke dalam pengalaman dan nilai kebanyakan anggota masyarakat dari suatu populasi.
· Tidak memerlukan pengetahuan khusus untuk memahami budaya popular.
· Budaya itu dihasilkan alasannya mudahnya setiap orang mengakses pada nilai-nilai budaya popular.
Budaya popular gampang dipahami oleh sebagian besar anggota masyarakat, mereka tidak memerlukan pengetahuan yang khusus untuk memahami budaya popular tersebut. Beberapa budaya popular direpresentasikan dalam banyak sekali bentuk: Iklan, televisi, musik, pakaian, film, aksesoris, radio.
4. Jelasakan efek ketiga aspek (budaya, sub-budaya dan kelas sosial) terhadap sikap konsumen
Produk dan jasa memainkan peranan yang penting dalam mempengaruhi budaya, alasannya produk bisa membawa pesan makna budaya Makna budaya ialah nilai-nilai, norma-norma dan kepercayaan yang dikomunikasikan secara simbolik. Makna budaya akan dipindahkan ke produk dan jasa, dan produk kemudian dipindahkan ke konsumen.
Makna budaya dikomunikasikan kepada produk dan jasa melalui media iklan dan system berpakaian. Produk, sentra belanja, merek, sering menggambarkan makna budaya atau makna simbolik. Misalnya Toyota kijang ialah kendaraan untuk keluarga, Jaguar ialah kendaraan mewah.
Makna budaya atau makna simbolik yang telah menempel kepada produk akan dipindahkan kepada konsumen dalam bentuk pemilikan produk (possession ritual), pertukaran (exchange ritual), pemakaian (grooming ritual) dan pembuangan (divesment ritual).
Contoh: :
· Pemilikan : makna budaya bisa berpindah kepada konsumen dengan cara mempunyai suatu produk. membeli rumah di Pondok Indah, telah menggambarkan bahwa pembeli rumah tersebut bisa dianggap sebagai warga masyarakat yang mampu, kelas sosial atas.
· Pertukaran : seseorang memberikan hadiah kepada sahabat ialah symbol persahabatan, atau seorang perjaka memberikan bunga kepada seorang gadis sanggup melambangkan simbol kasih sayang.
· Pemakaian : Konsumen menggunakan deodoran, bias membawa makna meningkatkan percaya diri.
· Pembuangan : seorang laki-laki akan membuang foto mantan pacarnya, memperlihatkan kepada pacar barunya bahwa ia telah melupakan pacar lamanya.
TKB 3
1. Buatlah ringkasan mengenai kelompok teladan dan keluarga!
Grup referensi atau kelompok teladan dan keluarga merupakan belahan dari subbudaya dan budaya yang kecil lingkupnya guna memudahkan pemasar menganalisis sikap yang ditimbulkan. Kelompok teladan dan keluarga besar lengan berkuasa terhadap afeksi, kognisi dan sikap konsumen pada taktik pemasaran. Kelompok teladan sendiri merupakan satu atau lebih orang yang dijadikan materi petunjuk atau referensi bagi kognisi, afeksi dan sikap orang lain. Seorang individu sanggup terlibat dalam banyak sekali jenis group yang berbeda. Group sendiri terdiri dari dua tau lebih orang yang berinteraksi satu sama lain utnuk mencapai tujuan yang sama dan sebagian dari group tersebut sanggup menjadi group referensi. Menurut Adi Nugroho, group referensi ialah sebuah group yang pandangan-pandangan atau nilai-nilainya digunakan oleh individu sebagai dasar pola prilakunya. Ada dua faktor yang mempengaruhi pentingnya efek group terhadap perilaku:
1) Tingkat kontak anggota group dengan yang lainnya
2) Tingkat korelasi masing-masing anggota
Jenis kelompok teladan (Peter & Olson Jenis grup referensi), Perbedaan dan ciri utama :
· Formal/Informal
Grup referensi formal memilki struktur yang dirinci dengan terang sedangkan informal tidak.
· Primer/sekunder
Grup referensi primer melibatkan interaksi eksklusif tatap muka sementara grup sekunder tidak.
· Keanggotaan
Seseorang menjadi anggota formal dari keanggotaan grup referensi.
· Aspirasional
Seseorang bercita-cita bergabung atau menandingi grup referensi aspirasional.
· Dissosiatif
Seseorang berupaya menghindari atau menolak grup referensi disosiatif.
Menurut sumarwan, jenis kelompok teladan dibedakan menjadi :
Kelompok formal dan informal
Kelompok formal
Merupakan kelompok yang mempunyai struktur organisasi secara tertulis dan keanggotaannya yang terdaftar secara resmi.
Kelompok informal
Adalah kelompok yang tidak mempunyai struktur organisasi secara tertulis dan resmi, sifat keanggotaannya tidak tercatat.
· Kelompok aspirasi
Adalah kelompok yang memperlihatkan keinginan untuk mengikuti norma, nilai maupun sikap dari orang lain yang dijadikan kelompok acuan.
· Kelompok diasosiasi
Merupakan orang atau kelompok yang berusaha untuk menghindari asosiasi dengan kelompok acuannya.
Tiga macam efek kelompok acuan:
· Pengaruh normatif (pengaruh dari kelompok teladan terhadap seseorang melalui norma-norma sosial yang harus dipatuhi dan diikuti).
· Pengaruh ekspresi nilai (mempengaruhi seseorang melalui fungsinya sebagai pembawa ekspresi nilai).
· Pengaruh informasi (mempengaruhi pilihan produk atau merek dari seseorang konsumen alasannya kelompok teladan tersebut sangat dipercaya).
Terdapat tiga alasan seseorang bergabung dengan sebuah grup referensi :
· untuk mendapat pengetahuan yang berharga.
· untuk mendapat penghargaan atau menghindari hukuman.
· untuk mendapat makna yang digunakan untuk membangun, memodifikasi atau memelihara konsep pribadi mereka
Terdapat tiga efek yang diberikan oleh grup referensi (kelompok acuan) :
a) Informasional
Memberikan informasi yang mempunyai kegunaan kepada konsumen baik secara verbal maupun demostrasi. Informasi yang relevan lebih menciptakan konsumen terpengaruh oleh kelompok acuan. Informasi yang diberikan sanggup diberikan secara :
Memberikan informasi yang mempunyai kegunaan kepada konsumen baik secara verbal maupun demostrasi. Informasi yang relevan lebih menciptakan konsumen terpengaruh oleh kelompok acuan. Informasi yang diberikan sanggup diberikan secara :
· Sengaja ( mencari tahu informasi)
· Tidak sengaja ( biasanya dalam benuk dialog bersama)
Bagaimana informasi sanggup dipindahkan ke konsumen ialah ketika grup referensi memulai proses tersebut.
b) Utilitarian
Kelompok teladan memilki kontrol atas imbalan atau eksekusi yang penting. Konsumen biasanya beradaptasi dengan keinginan grup referensi jikalau
Kelompok teladan memilki kontrol atas imbalan atau eksekusi yang penting. Konsumen biasanya beradaptasi dengan keinginan grup referensi jikalau
1) mereka percaya bahwa grup tersebut sanggup mengontrol imbalan dan hukuman.
2) perilakunya positif atau sanggup diketahui oleh kelompok.
3) mereka mendominasi untuk mendapat imbalan atau menghindari hukuman.
c) Pengaruh ekspresi – nilai
Mencerminkan makna yang diinginkan. Contoh : motor harley yang memilki image tertentu bagi pemakainya
Pengaruh kelompok teladan pada produk dan merek ada dua dimensi, yaitu :
Berkaitan dengan sejauh mana suatu produk atau merek ialah sesuatu yang dibutuhkan atau benda yang mewah.
Sejauh mana objek yang sedang dipertanyakan menarik atau dikenal oleh orang lain. Dibagi menjadi dua yaitu barang public ( kepemilikan dan penggunaan barang diketahui oleh orang lain, sanggup diketahui mereknya tanpa mengalami kesulitan) dan barang pribadi (digunakan secara pribadi dan kurang diketahui).
Grup Referensi Dan Startegi Pemasaran
Grup referensi memilki efek terhadap konsumen terutama dalam proses pembelian. Pemasar melaksanakan startegi pemasaran dengan memperhatikan grup referensi terutama dalam melaksanakan pendekatan pemasaran. Biasanya pemasar berusaha mendekati konsumen dengan menjadi grup referensi yang diikuti konsumen. Misalnya seorang sales girl yang memperlihatkan produk kosmetik kepada konsumennya dengan juga menyampaikan bahwa sales tersebut juga menggunakan produk kosmetik yang ditawarkan. Selain itu, pemasar juga menerapkan startegi pemasaran dengan menggunakan grup referensi yang hebat dan sesuai dengan produk yang ditawarkan. Misalnya produk pasta gigi pepsodent dalam setiap kemasan produknya dan iklan yang disampaikan melibatkan ikatan dokter gigi Indonesia sehingga memberikan informasi kepada konsumen bahwa produk tersebut telah terjamin.
Keluarga
Pemasar juga menganalisis keluarga sebagai unit terkecil dalam startegi pemasaran. Keluarga biasanya tinggal didalam sebuah rumah secara bersama dan disebut rumah tangga. Dalam hal ini rumah tangga terbagi menjadi dua yaitu rumah tangga bukan keluarga (orang yang tidak memilki ikatan / korelasi dan tinggal bersama) dan rumah tangga keluarga (orang yang memilki ikatan korelasi dan tinggl bersama). Selain itu, keluarga terbagi menjadi dua yiatu keluarga inti ( orang bau tanah dan anaknya) dan keluarga luas (keluarga inti ditambah dengan keluarga lain atau saudara lain ). Dalam keluarga sendiri, pengambilan keputusan yang diambil saling terkait satu sama lain. Terkait dengan pola konsumsi suatu barang atau jasa maka ada beberapa hal yang besar lengan berkuasa kaitannya dengan keluarga, yaitu jumlah rumah tangga dan jumlah anggota rumah tangga.
Menurut Peter dan Olson serta Sumarwan, terdapat tugas dalam pengambilan keputusan keluarga :
· Inisiator (initiator)
Seorang anggota keluarga yang mempunyai wangsit atau gagasan untuk membeli atau mengkonsumsi suatu produk.
· Pemberi efek (Influence)
Memberi informasi bagi anggota keluarga lainya wacana suatu produk atau jasa (seorang anak memberitahukan orang tuanya wacana merek sereal untuk sarapan pagi).
· Penjaga pintu (gatekeeper)
Mengontrol pedoman info yang masuk kedalam keluarga (seorang ibu yang tidak memberitahu anaknya wacana mainan baru).
· Pengambil keputusan (decides)
Memilki keputusn untuk menentukan apakah suatu produk atau jasa akan dibeli atau tidak.
· Pembeli (buyer)
Orang yang akan membeli produk atau jasa.
· Pengguna (users)
Mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa.
· Pembuang (disposer)
Membuang suatu produk atau memberhentikan penggunaan suatu jasa.
Dalam pengambilan keputusan keluarga terdapat hal yang menjadi perhatian yaitu perbedaan kelas produk dan hubungannya dengan pengambilan keputusan keluarga, struktur tugas suami atau istri dan factor penentu pengambilan keputusan bersama. Dari pengambilan keputusan tersebut, sanggup disimpulkan :
· Keterlibatan suami atau istri untuk masing-masing kelas produk mempunyai perbedaan yang lebih lebar.
· Dalam sebuah kelas produk tertentu, ada perbedaan dalam keterlibatan suami/istri untuk setiap keputusan khusus yang diambil dan untuk setiap tahapan pengambilan keputusan.
· Keterlibatan suami atau istri untuk banyak sekali keputusan konsumen cenderung berbeda cukup besar antara keluarga satu dengan lainnya.
Beberapa studi mengidentifikasikan model pengambilan keputusan produk oleh sebuah keluarga, yaitu :
· Istri lebih mayoritas dalam pengambilan keputusan
· Suami mayoritas dalam mengambil keputusan
· Keputusan autonomi (tanpa tergantung satu sama lain)
· Keputusan bersama
Terdapat beberapa jenis startegi umum yang mempengaruhi keluarga:
1. Pengaruh hebat
Digambarkan oleh upaya salah satu pihak menyajikan informsi khusus dari banyak sekali macam alternative yang ada (menyajikan informasi yang rinci).
2. Pengaruh legitimasi
Upaya salah satu pihak untuk mempergunakan perasaan pasangannya untuk mempertimbangkan nilai-nilai yang berkaitan dengan tugas masing-masing sebagai suatu pasangan yang telah disepakati.
3. Tawar-menawar
Upaya salah satu pihak untuk mengubah keputusan bersama menjadi keputusan yang otonomi sebagai imbalan atas kebaikan yang diberikan kepada pasangannya ( ada kesepakatan).
Upaya salah satu pihak untuk mengubah keputusan bersama menjadi keputusan yang otonomi sebagai imbalan atas kebaikan yang diberikan kepada pasangannya ( ada kesepakatan).
4. Pengaruh imbalan
Didasarkan pada suatu komsinasi antara taktik kekuatan atau efek imbalan dan referensi.
5. Pengaruh emosional
Melibatkan penampakan reaksi yang bermuatan emosi.
6. Pengaruh administrasi kesan
Merangkum semua upaya membujuk yang telah disiapkan terlebih dahulu untuk memperkuat efek pembeda seseorang dalam suatu korelasi dua arah.
Pola atau gaya sikap yang mempengaruhi :
· Bukan pemberi pengaruh.
· Pemberi efek ringan.
· Pemberi efek lemah (mencoba untuk menempatkan pasangannya dalam suatu yang nyaman sebelum keputusan dibuat).
· Pemberi efek emosional.
· Pemberi efek kombinasi (penggunaan semua startegi efek secara rata).
· Pemberi efek berat (penggunaan semua taktik pengaruh).
Sosialisasi konsumen : bagaimana bawah umur mendapat pengetahuan wacana produk dan jasa serta keahlian-keahlian yang tidak berkaitan dengan konsumsi. Sosialisasi ini sanggup terjadi eksklusif melalui intruksi yang diarahkan atau secara tidak eksklusif melalui pengamatan dan pemodelan. Terdapat beberapa cara startegi pemasaran untuk mengurangi waktu berbelanja, yaitu :
· Menyediakan informasi
· Bantuan dan perencanaan
· Mengembangkan penjualan diluar toko
· Proses otomatis
· Meningkatkan pengiriman
Secara garis besar, keluarga memilki delapan fungsi, yaitu sebagai berikut :
· Fungsi keagamaan
· Fungsi sosial budaya
· Fungsi cinta kasih
· Fungsi melindungi
· Fungsi sosialisasi dan pendidikan
· Fungsi reproduksi
· Fungsi ekonomi
· Fungsi pelatihan lingkungan
2. Jelaskan beberapa kelompok teladan yang terkait dengan konsumen !
Terdapat beberapa kelompok teladan yang terkait dengan konsumen, yaitu :
1) Kelompok persahabatan (friendship group)
Merupakan kelompok dimana anggotanya memilki ikatan atau korelasi pertemanan, sahabat atau lainnya. Dan pemasar melihat bahwa kelompok persahabatan besar lengan berkuasa terhadap pembelian produk atau jasa.
2) Kelompok belanja (shopping group)
Kelompok ini merupakan kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang melaksanakan belanja secara bersama-sama, baik dalam ikatan keluarga atau korelasi lain maupun yang belim memilki ikatan dalam artian melaksanakan acara belanja dalam satu daerah secara bersama-sama. Mereka yang terlibat dalam kelompok belanja mempunyai kecenderungan untuk saling bertukar ataupun memberi informasi mengenai produk atau merek yang dijual.
3) Kelompok kerja (work group)
Kelompok kerja ini merupakan kelompok yang bekerja bersama dalam satu daerah kerja. Biasanya didalam daerah kerja, interaksi yang terjadi ditempoat kerja akan mempengarihi sikap konsumsi dan pengambilan keputusan konsumen dalam membeli produk atau jasa. Misalnya, ketika jam makan siang, seseorang akan mempengarihi atau memberikan informasi kepada rekan kerja lainnya untuk makan di daerah tertentu (merekomendasikan).
4) Kelompok atau masyarakat maya (virtual groups or communities)
kelompok ini terbentuk alasannya adanya batasan geografik dan waktu sehingga menggunakan tekhnologi dalam berkomunikasi melalui internet dengan membentuk kelompok-kelompok tertentu. Saat ini sudah cukup banyak website yang terbentuk menyerupai yang dikala ini marak melalui facebook, email, friendster, dll.
5) Kelompok pegiat konsumen (consumer action groups)
kelompok ini merupakan kelompok yang terbentuk sebagai akhir adanya kurang puas atau perasaan kecewa terhadap pembelian produk ataupun jasa. Dimana konsumen memeilki kecenderungan untuk diam, mengirim surat ke pemasar, atau mengeluh melalui media lain untuk mempublikasikan kekecewaannya. Oleh alasannya itu, maka muncul kelompok yang berusaha untuk melindungi atau membantu mengatasi kekecewaan dalam pembelian, contohnya Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia.
3. Jelaskan pula beberapa kelompok teladan yang digunakan dalam komunikasi pemasaran! Berikan contoh serta fungsi yang diperankan!
a) Selebriti
Selebritis merupakan seseorang yang cukup dikenal oleh masyarakat dan biasanya mempengaruhi pembelian suatu produk atau jasa. Selebriti ini bisa berasal dari kalangan artis, politikus, atau hebat dalam bidangnya. Selebriti ini berfungsi sebagai memberikan kesaksian, memberikan dorongan dan penguatan, bertindak sebagai aktore dalam iklan dan betindak sebagai juru bicara perusahaan. Sebagai contohnya, promag yang di iklankn oleh Dedi mizwar.
Selebritis merupakan seseorang yang cukup dikenal oleh masyarakat dan biasanya mempengaruhi pembelian suatu produk atau jasa. Selebriti ini bisa berasal dari kalangan artis, politikus, atau hebat dalam bidangnya. Selebriti ini berfungsi sebagai memberikan kesaksian, memberikan dorongan dan penguatan, bertindak sebagai aktore dalam iklan dan betindak sebagai juru bicara perusahaan. Sebagai contohnya, promag yang di iklankn oleh Dedi mizwar.
b) Ahli atau pakar
Pemasar menggunakan para pakar atau hebat untuk mengiklankan produknya sehingga relevan. Misalnya produk pasta gigi sensodent dimana seorang dokter gigi memberikan informasi kepada konsumen akan produk pasta gigi tersebut.
c.) Orang biasa
Perusahaan menampilkan atau menggunakan konsumen yang puas terhadap produknya dalam iklan disebut sebagai penggunaan orang biasa. Misalnya, sabun sunlight menggunakan para penggunanya untuk memberikan keterangan bahwa produk yang ditawarkan memuaskan.
d.) Para administrator dan karyawan
Para administrator perusahaan ialah orang-orang yang dianggap sukses dalam bidangnya sehingga pemasar berusaha untuk memberikan kesan kepada konsumen bahwa para administrator figur sukses dan menarik mniat konsumen dalam melaksanakan pembelian. Misalnya produk ”Tolak Angin” menampilkan administrator dari perusahaannya untuk memperlihatkan bahwa produknya berkualitas dan terjamin bagi konsumen.
e.) Karakter dagang atau juru bicara
Merupakan simbol dari perusahaan yang digunakan dalam komunikasi pemasaran. Misalnya : Unilever yang selalu menggunakan simbol U dalam setiap iklan produknya.
f.) Penguatan lainnya sebagai kelompok teladan
Ini merupakan upaya perusahaan untuk memberikan penguatan pada produknya mengenai standar dan kualitas produk, baik berupa simbol ataupun tanda pada produk yang dijual. Misalnya, pada setiap produk masakan atau minuman tertera goresan pena halal sehingga bagi sebagian masyarakat yang beragama Islam sanggup mengkonsumsi produk tanpa merasa kawatir akan kehalalannya.
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan model proses efek pribadi!
Model proses efek pribadi merupakan model bagaimana seseorang (pribadi) mempengaruhi orang lain dalam berperilaku. Terdapat beberapa teori yang terkait, yaitu :
· Teori menetas
Menjelaskan bahwa konsumen kelas bawah memilki kecenderungan untuk menggandakan sikap konsumen kelas atas. Pengaruh tersebut akan disampaikan melalui kelas sosial terutama dalam cara berpakaian dan gaya hidup.
· Arus dua arah
Menyatakan bahwa ide-ide gres biasanya mengalir ke orang yang berpengaruh, kemudian disampaikan lagi melalui verbal kepada orang-orang yang lebih pasif dalam mencari informasi. Teori ini mengansumsikan bahwa peserta efek ialah orang yang pasif, padahal dalam kenyataannya, peserta efek biasanya aktif mencari informasi. Merekalah sebagai orang yang mempunyai inisiatif mencari orang-orang yang dipercaya untuk memberikan informasi dan saran.
· Interaksi multitahap
Teori ini menjelaskan bahwa pemberi efek dan peserta efek dipengaruhi oleh media massa. Media massa bisa mendorong dan memotivasi konsumen untuk mencari saran kepada orang yang besar lengan berkuasa atau sebaliknya. Komunikasinya bisa berupa komunikasi lisan. Komunikasi verbal (pertukaran pikiran, wangsit dan komentar antara dua orang atau lebih konsumen) antara pemberi efek dan pencari informasi merupakan suatu bentuk diadic exchange (bentuk pertukaran sumber daya antara dua orang).
Beberapa faktor pendorong terjadinya komunikasi verbal tersebut :
o Kebutuhan dari pemberi informasi
Untuk memperoleh perasaan prestise dan serba tahu
Untuk menghilangkan keraguan wacana pembelian yang telah dilakukannya
Untuk meningkatkan keterlibatan dengan orang-orang yang disenanginya
Untuk memperoleh manfaat nyata
Untuk meningkatkan keterlibatan dengan orang-orang yang disenanginya
Untuk memperoleh manfaat nyata
o Kebutuhan dari peserta informasi
Untuk mencari informasi dari orang yang dipercaya
Untuk mengurangi kekewatiran wacana resiko pembelian
Untuk mengurangi waktu dalam mencari informasi
5. Jelaskan efek kelompok teladan dan keluarga terhadap startegi pemasaran!
Pemasar menciptakan suatu startegi pemasaran dengan juga memperhatikan kelompok teladan dan keluarga sebagai materi analisis. Kelompok teladan dan keluarga ini yang kadang mempengaruhi proses pembelian oleh konsumen. Dalam kelompok acuan, pemasar menggunakan para hebat sebagai taktik pemasaran untuk menguatkan produknya bahwa produk tersebut sudah relevan oleh ahlinya. Dan ini juga yang digunakan oleh perusahaan Ajinomoto yang menggunakan Koki Rudi yang merupakan seorang pakar masakan sehingga memberikan kesan bahwa produk ajinomoto sudah digunakan oleh hebat makanan. Selain itu juga kecap sedap yang menampilkan seoarang chief terkenal sehingga memperlihatkan kesan bahwa kecap sedap dikonsumsi oleh chief restoran terkenal.
Keluarga juga merupakan materi analisis yang digunakan oleh pemasar. Biasanya dalam sebuah keluaga besar lengan berkuasa terhadap keputusan untuk melaksanakan pembelian sehingga pemasar berupaya menganalisis jumlah anggota dan tugas yang ada didalamnya. Misalnya, Mc Donald dalam setiap outletnya menggunakan patung Ronald untuk menarik anak sehingga tertarik untuk masuk dan makan didalamnya.
Beberapa profesi sering digunakan oleh produsen sebagai kelompok teladan untuk memasarkan produk dan jasa. Profesi tersebut antara lain ialah guru, dosen, dokter, dan para administrator perusahaan. Misalnya saja dosen, dalam hal ini dosen mempunyai efek yang kuat kepada mahasiswa wacana piihan buku yang akan dipakainya. Para penerbit biasanya mengirimkan contoh buku kepada dosen untuk dievaluasi. Jika buku tersebut dianggap sempurna untuk materi ajarnya, maka dosen akan mengumumkan tenatang buku wajib yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Nugroho. S. 2003. Perialaku Konsumen. Kencana. Bogor
Nugroho, Adi. 2002. Perilaku Konsumen. Studia Press. Jakarta
Peter dan Olson. 1996. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. D. Sihombing (penerjemah). Consumen Behavior. Gelora Aksara Pratama. Jakarta
Sumarwan, U. 2004. Perilaku Konsumen. Ghalia Indonesia. Jakarta
Sumber http://kickfahmi.blogspot.com
Buat lebih berguna, kongsi: