Assalamu'alaikum
RAJEB GROUPS - Di kesempatan kali ini kami akan membagikan Cerpen Cinta dengan judul Cerpen Cinta In New Year (Di Tahun Baru), Oke eksklusif saja ya..
In New Year
Senja kan segera tiba, guyuran air hujan menciptakan tanah semerbak mewangi. Tampak tiga gadis yang sedang duduk asyik di taman depan kelas, sambil menikmati masakan ringan yang dibelinya di kantin. Terpaan angin mempermainkan dedaunaan, sehingga mereka sesekali terkena guyuran air hujan yang
tertingal di atas pohon. Dedaunan yang mengering jatuh di sekelilingnya, meriuk dengan pasrah oleh semilir angin senja. Gadis itu bercanda dan bersenda gurau bersama di detik-detik simpulan masa SMA.
Kebiasaan ini tidak hanya dilakukan oleh Ino, Rini, dan Sandra saja. Akan tetapi semua anak kelas XII IPA maupun IPS, yang terbiasa menikmati keindahan taman di depan kelas mereka. Ini berkat agenda Adiwiyata di sekolah kami yang patut diacungi jempol.
@@@@@@@@
Senyuman mentari pagi di awal bulan Desember, menorehkan sapuan lembut di kalbu. Ku kayuh sepeda milikku menyusuri jalan setapak menuju ufuk timur, dan saya akan menghilang seiring menyempitnya jalan. Menuju terbitnya sang surya, tempat terbentuknya siluet jingga. Awan stratus yang merefleksi birunya mega, di mana, di seberang jalan sana saya biasa mengasah cita, mengayuh harapan, dan menoreh tinta. Yah, di sekolah tecinta Sekolah Menengan Atas Negeri dua.
Kelas XII-IPA2, memang banyak menyimpan kenangan. Hampir satu semester kami bersama-sama, hingga tak rela tuk dipisahkan. Apalagi dua sahabatku dan teman-teman yang lain dengan keahlian masing-masing. Dari keahlian itu, kerjasama dalam mencar ilmu kami sangat tinggi.
@@@@@@@@
Melepas dahaga dengan segelas es campur, yang sedari tadi mendampingiku. Ku duduk santai menatap keagunganNya, di bawah pepohonan dan di atas watu semen buatan pak tukang kebun. Aku membuka buku bahasa Inggris dan sesekali kurasakan semilir angin, yang mempermainkan rok abu-abu juga jilbabku. Aku menengadah menatap titik-titik sinar yang menembus dahan pohon, sehingga berkasnya menyeruak ke wajahku. Guguran dedaunan yang mengering, mengobati sakau atas impianku tuk pergi ke negeri sakura. Kutumpahkan keletihan pikiranku yang bekerja selama seminggu. Jam kosong sesudah ujian menyerupai ini, banyak adam dan hawa yang merajut cerita kasih di sekolah. Lain denganku ini, yang fokus pada UNAS, alasannya kuingin membanggakan kedua malaikat penjagaku di rumah. Belajar di taman ini ku ubah ke dalam imajinasiku, menjadi taman Mayami Shinozuka. Taman yang penuh dengan bunga sakura.
Ku berniat menuju ke kelas, dan saya dikejutkan dengan tarikan dari arah belakang. Sontak badanku yang tidak sigap, mengikuti gaya itu. Sosok yang menarikku itu berkulit putih,berhidung mancung, beralis tajam, tinggi kira-kira 169 cm. Kata sobat dan para penggemarnya 11:12 dengan Mario Maurel. Bedanya, Gio ini memiliki lesung pipi. Kelas kami memang memiliki dua laki-laki tampan, mereka ialah Gio dan Stevan.
@@@@@@@@
Classmeeting hari kedua memang terasa seru, apalagi kelas kami terpilih untuk melanjutkan ke babak final. Suara suporter juga turut memenuhi lapangan. Serta atraksi yang eksotis dari team cheerleaders sekolah kami. Team basket dari dua kelas ini, mulai menuju ke tengah lapangan tuk memperebutkan kemenangan. Babak pertama akan segera berakhir, skor yang telah tercetak 2:1 untuk kelas kami. Tentu saja semangat dari team basket tidak akan surut. Kemenangan mereka semata-mata untuk teman-teman dan wali kelas tercinta. Waktu istirat kurang lima menit lagi, dan kupikir masih ada kesempatan untuk meninggalkan area lapangan serta melepaskan diri dari kumpulan teman-teman sekelas yang sedang memberi suport kepada team basket kelasku. Karena saya sangat lapar dan haus, kuputuskan untuk pergi ke kantin membeli semangkuk mie ramen dan segelas jus alpukat. Setelah lambungku terisi penuh, saya segera kembali ke lapangan untuk memastikan apakah kelasku menang atau tidak.
Kulihat di depan kelasku teman-teman berkerumun, dan sorakan kemenangan terdengar dari sana. Membuatku mempercepat langkah kakiku. Dan ketika saya hingga di kelas, sebuah pelukan mendarat di tubuhku. Entah si pelaku itu sadar atau tidak telah memelukku,yang terang sosok itu ialah Mas B dan Gio “Makasih ya Mer atas dukungannya.“dan saya pun menjawabnya sambil melepaskan pelukannya ”Tidak hanya aku, tapi teman-teman yang lain juga”. Aku menganggap pelukan itu sekedar ikatan persahabatan, alasannya keakraban kita semua di kelas ini. Walaupun kita tidak pernah sekelas di kelas sebelumnya.
@@@@@@@@
Kemenangan mutlak menjadi milik kelas kita
Piala kemenangan pun terbopong oleh XII-IPA 2
Kekompakan kami pun menyala
Foto selvi, narsis, dan happy terpancar di setiap muka
Semakin sulit tuk menyadari bahwa kita kan berpisah
Semester dua kan segera menyapa 2015 kan menjadi tahun gembira
Bagi semua siswa kelas tiga
Karena tahun ini kan menjadi simpulan dari masa SMA
Awal tahu ini manjadi penentu masa depan kita semua
Semangat untuk Th3 War ofSin2
Itulah lantunan puisi Yushi sang banci alay di kelas kami. Dengan lagak centilnya, bersuka cita seakan tak punya dosa. Setidaknya kehadirannya menciptakan kami terhibur dengan kekocakan, dan terobatilah rasa lelah kami. Sekali lagi, taman di depan kelas kami, dengan lapangnya menyediakan tempat untuk kami bersantai.
@@@@@@@@
Kali ini bukan imajinasi, akan tetapi nyata. Dahulu saya hanya sanggup melihat di drama korea (The Heirs). Sekarang saya mengalaminya, menikmati secangkir capucino lengkap dengan cokelat di atasnya. Di bawah pohon sakura yang sedang bersemi. Sekarang yang kupandang tidak hanya pohon berwarna hijau, tapi juga warna merah, kuning, dan pink pun ada. Mary Chintya Lamusu itulah aku, yang sedang berada di taman Mayami Shinozuka. Untuk mewujudkan impianku selama ini, dulu yang kulihat hanyalah ilalang yang bergoyang di tepi ladang. Pucuk dedaunan yang bercanda terterpa angin, sambil menikmati senja di hari petang. Diiringi gemericik air hujan serta senyuman aurora di langit barat. Kini kunikmati mekaran sakura yang mewangi, sapuan salju di demam isu dingin. Kepulan asap yang mengiringi nafasku, alasannya temperatur kawasan yang kutempati. Balutan mantel bulu yang menemaniku selama enam semester ini. Sejuknya udara kali ini menciptakan imajinasiku memutar waktu tiga tahun kemudian menerawang kronologi waktu. Akan tetapi udara mulai menjadi dingin, sehingga tubuh ini memaksaku tuk kembali ke asrama. Ketika saya kan beranjak pergi, kusempatkan melihat ponselku. Satu pesan atas nama Gio Abraham Zulindhs “bsok saya tugg di bndra jam 6 pgi Don’t be late .” impulsif jemariku membalas pesannya “sip boy ”. Besok ialah hari pertama liburan demam isu panas, kami akan pulang ke Indonesia dan jam enam pagi saya harus hingga ke bandara Tokyo MRT untuk penerbangan Tokyo-Jakarta.
@@@@@@@@
Kami berdua memutuskan untuk berkunjung ke sekolah kami, akan tetapi ketika hingga disana, saya mulai teringat insiden di masa putih abu-abu. Jalan itu membuka sanubariku akan pengalaman di awal tahun baru. Pagi itu, dimana semua siswa sibuk membersihkan kelas masing-masing yang telah usang ditinggal, selama liburan simpulan semester satu. Hanya Bagus yang belum datang, padahal kehadirannya sangat ditunggu-tunggu. Karena beliau mewakili kelas kami, untuk memberikan pidato di agenda awal tahun baru. Dengan rasa peduliku, saya berniat untuk membeli Glade di Indomart depan
sekolahku. Diiringi dengan rasa modus, untuk memastikan apakah Stevan sudah berangkat atau belum. Tapi niatanku kandas seketika, alasannya Gio ikut bersamaku dengan alasan beliau seorang bendahara kelas.
@@@@@@@@'
Ketika saya akan melangkah ke jalan raya, entah kenapa mataku ingin mengamati sebuah truk yang berhenti di perempatan itu. Saat mata ini fokus pada satu pandangan, dikejutkanlah ia oleh pantulan sinar mentari yang mengenai helm pengendara motor. Kecepatan motornya yang tiba dari arah barat, seolah mengambarkan beliau terlambat. Tiba-tiba bunyi keras mungkin menyerupai ledakan tabung LPG. Benturan yang terjadi, antara truk membisu dengan sepeda motor satriya merah yang bernomor polisi S **** AD. Menyebabkan sang pengendara itu, terpental beberapa meter dari sepeda motornya dan sepeda jagoan ketika itu berputar dua kali per sekon.
Gio melotot melihat adegan itu dan “Stevan”, bunyi itu muncul dengan lirihnya dari ekspresi Gio. Sontak saya berlari dengan cepatnya bagaikan pelari maraton, yang jauh meninggalkan Gio dan Pak satpam. Tak kuhiraukan yang ada disekelilingku, saya eksklusif menuju ke samping Stevan yang tergeletak bersimbah darah. Ku lepaskan helm biar ia sanggup leluasa bernafas. Rambut kerennya masih tampak lurus, walaupun ia telah terpental begitu jauh. Darah segar pun keluar dari hidung mancungnya. Tampaknya ia akan mengutarakan sesuatu, akupun tak kuasa menahan tangis.
@@@@@@@@
Aku tak tega melihat sahabatku ketika detik-detik simpulan dari hidupnya. Andai ia muslim, niscaya ketika sakaratulmaut menyerupai ini, ia akan kutuntun tuk membaca dua kalimat sahadat. Seperti dulu yang kulakukan disaat Mbah putri meninggal. Derai air mata mengalir di pipiku, mataku terasa berat tuk membuka. Mas B tinggal beberapa menit lagi. Stevan berusaha mengeluarkan kata-kata yang ada di dalam hatinya. “Mary, I have a present for you and my classmate. Don’t cry Mary, I love you forever.” Aku pun tak sanggup menjawab sepatah kata apapun, saya hanya memandanginya dengan linangan air mata. Tiba-tiba Gio berada di sampingku, dan Bagus berkata ”Aku yang menang Gio, tapi saya ingin Mary kau jaga selama-lamanya.”Gio menambah ”Udah jangan bahas kompetisi kita lagi Van, Mary niscaya akan ku jaga walaupun tak kau minta.” Hal terindah yang tak pernah ku bayangkan ialah ikrar Mas B, dengan nafas terengah-engah beliau berikrar suci “Ashaduallaailahaillallah waashaduanna muhammadur rasulullah” nafas terakhirnya berhembus ke tanganku yang sembari tadi memegangi wajah uniknya yang menyerupai dengan wajah cartoon Satsuke.
”Stevan............” saya tak menyangka bahwa Gio pun sanggup menangis alasannya ditinngal sahabatnya pergi takan mungkin sanggup kembali. Saat itu juga malaikat Izrail pun membawa Mas B ke nirwana. Bagus Stevan Chandra doa kami akan selalu bersamamu, semoga kau damai disana.
SAIN
Karya : Darma Okta filujeng
Sekian ihwal Cerpen Cinta In New Year (Di Tahun Baru). Semoga bermanfaat buat kita semua. Terima kasih, salam RAJEB GROUPS
Wassalamu'alaikum
Sumber http://rajebgroups.blogspot.com
Buat lebih berguna, kongsi: