PETUNJUK PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN Bagian 2. Pada penulisan sebelumnya saya sudah menjabarkan ulasan ihwal petunjuk penulisan cuilan I dan II, kali ini akan melanjukan pada usalsan Bab III hingga Tuntas. Berikut ini saya akan menyajikan lanjutannya.
![]() |
PETUNJUK PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN |
Bab 3 METODOLOGI
Bab ini biasanya menjelaskan dengan rinci mekanisme menjalankan penelitian yang diusulkan. Ada beberpa sub-bagian yang biasa digunakan:
>> Baca Petunjuk Penulisan Proposal Penelitian Bagian 1
>> Baca Petunjuk Penulisan Proposal Penelitian Bagian 1
1. Pendahuluan:
Biasanya dimulai dengan menyatakan kembali dengan singkat tujuan penelitian. Selanjutnya mencantumkan sub-bagian yang selanjutnya dalam cuilan itu.
contoh:
Tujuan penelitian yang diusulkan ini ialah untuk menentukan dampak tindak-kritik spesifik guru pada kemampuan menulis bawah umur prasekolah. Bab ini akan menjelaskan metodologi yang akan dipakai untuk melakukan penelitian. Ini dibagi menjadi sub-bagian berikut: (1) desain penelitian (2) subyek penelitian (3) instrumentasi (4) pengobatan (bagi penelitian eksperimental) (5) mekanisme pengumpulan data (6) mekanisme analisis data; dan (7) Batasan penelitian
2. Desain Ulasan:
Sesuatu penelitian itu dimulai dengan mengidentifikasi permasalahan penelitian. Metodologi yang dipakai ditentukan oleh bentuk dan situasi permasalahan penelitian.
Sub-topik ini akan menjelaskan desain penelitian yang akan dipakai dalam penelitian dengan menjelaskan paradigma yang menjadi dasar desain penelitian, serta variabel yang akan diteliti. Bagi penelitian berbentuk eksperimental dan perbandingan sebab-akibat, variabel independen dan variabel dependen juga dibahas.
Harus diberikan pertimbangan dan justifikasi yang berpengaruh mengapa sesuatu desain penelitian itu dipakai dalam penelitian yang diusulkan. Perlu dijelaskan yang desain yang dipilih ialah sesuai dengan tujuan penelitian dan sanggup memaksimalkan potensi penelitian.
Jenis-jenis penelitian yang biasanya dilakukan ialah ibarat berikut:
i. Penelitian eksperimental
Peneliti memanipulasi variabel perawatan untuk membentuk hubungan sebab-akibat antara dua atau lebih variabel. Untuk menguji teori terkait dengan hubungan alasannya ialah / penyebab dan akhir (causal relationships)
ii. Penelitian Perbandingan Sebab-Akibat (Ex-post Facto)
Mempelajari kemungkinan penyebab fenomena yang dikaji dengan membandingkan subjek yang mempunyai karakteristik tertentu dengan subjek yang sama yang tidak mempunyai fitur-fitur tersebut atau jikalau ada, harga / derajat nya rendah / sedikit
iii. Penelitian korelasi
Mengkaji dan menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel dengan memakai koefisien korelasi
iv. Penelitian Survei
Menggunakan metode tinjauan untuk menjelaskan fitur-fitur atau perspektif kelompok studi yang besar
v. Penelitian Pengamatan
Menggunakan observasi naturalistik untuk menjelaskan sesuatu fenomena
vi. Penelitian Pensejarahan
Peneliti meneliti dan mengusut secara sistematis dokumen dan lain-lain sumber untuk mendapat pemahaman yang lebih baik ihwal sesuatu institusi, praktek atau masalah
3. Subjek Ulasan:
Dalam sub-bagian ini harus dijelaskan:
1) Populasi di mana sampel akan diperoleh
2) Sampelan yang akan dikaji
3) Prosedur sampling yang dipakai untuk menentukan sampelan
Dalam menciptakan sampelan penelitian, ada dua hal penting yang perlu diperhatikan yaitu 'kecukupan' (sufficient) dan 'perwakilan' (representative). Kecukupan terkait dengan apakah sampel yang dipilih cukup untuk menciptakan generalisasi. Ini terkait juga dengan ukuran sampel yang sesuai. Perwakilan pula terkait dengan apakah jumlah sampel benar-benar mewakili populasi yang diteliti.
Langkah pertama dalam memillih sampelan ialah dengan mendefinisikan populasi penelitian. Kemudian pilih sampelan menurut dua kategori berikut:
i. Sampling non-probabiliti (Nonprobability sampling) - tidak sanggup dijamin, diprediksi dan diperkirakan setiap individu dalam populasi akan diwakili dalam sampelan. Ada dua jenis non-probability sampling yaitu convenience atau accidental sampling dan quota sampling. Kedua sampling ini tidak sanggup memastikan setiap individu mempunyai kesempatan untuk dipilh sebagai sampelan penelitian. Tidak ada upaya untuk mengontrol bias.
ii. Sampling probability (Probability sampling) - ditentukan yang setiap individu mempunyai peluang untuk terpilih sebagai sampelan penelitian. Jenis yang biasa ialah sampling acak sederhana - mekanisme yang menentukan setiap individu mempunyai peluang yang sama untuk dipilih. Leedy (1993) menyampaikan mekanisme menentukan secara acak berarti menentukan sampelan dari keseluruhan populasi dengan cara karakteristik setiap unit sampelan memperkirakan karakteristik populasi. Lain-lain bentuk probability sampling termasuk sampling sistematis (memilih dari daftar yang disediakan); stratified sampling (sampling acak berlapis - seleksi yang dibentuk untuk memastikan sub kelompok tertentu dalam populasi diwakili dalam sampelan menurut proportion jumlahnya dalam populasi); cluster sampling (sampling berkelompok) pemilihan kelompok individu, bukan pemilihan individu)
Dari segi ukuran sampel, prinsip dasarnya ialah 'lebih besar, lebih baik' (Leedy, 1993). Ukuran sample tergantung pada derajat di mana sampel memperkirakan kualitas dan karakteristik populasi. Leedy menyatakan, tiga faktor harus dipertimbangkan dalam menciptakan keputusan ihwal ukuran sample:
a) Apakah derajat akurasi yang dibutuhkan antara sampel dan populasi?
b) Apakah variability populasi?
c) Apakah metode sampling yang patut digunakan?
Borg & Gall (1989) juga menyatakan sebagai peraturan umum, sampel yang besar ialah sesuai di bawah situasi-situasi berikut:
ketika banyak variabel yang tidak sanggup dikontrol ada
a) Ketika imbas dari ukuran kecil diharapkan
b) Ketika kelompok dipecah menjadi subkelompok
c) Ketika putus sekolah subjek yang tinggi diharapkan
d) Ketika tingkat signifikan statistik yang tinggi, kekuatan statistik atau kedua-duanya dibutuhkan
e) Ketika populasi ialah terlalu heterogenous
4. Instrumentasi:
Menyediakan deskripsi ihwal instrumen atau instrumen-instrumen yang akan dipakai oleh penelitian yang diusulkan untuk mengukur variabel yang diteliti. Subdivisi ini harus:
a) Menyediakan deskripsi yang lengkap ihwal instrumen yang dipilih dan menjelaskan yang instrumen ialah sesuai bagi sample yang dipilih
b) Menjelaskan validitas dan keandalan ihwal instrumen yang dipilih
Jika instrumen yang dipakai akan dibangun oleh peneliti atau pun dimodifikasi dari instrumen yang ada, maka perlu di jelaskan bagaimana proses mevalidatekan dilakukan yaitu menjelaskan secara rinci bagaimana proses validitas dan keandalan instrumen dilakukan.
5. Prosedur Pengumpulan Data
Menyediakan klarifikasi detail ihwal mekanisme yang dipakai dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan sebagaimana yang diusulkan oleh penelitian. Biasanya mekanisme pengumpulan data akan menyajikan secara kronologis ihwal langkah-langkah yang peneliti akan ambil untuk mengumpulkan data yang sesuai.
6. Prosedur Analisis Data
Menjelaskan ihwal mekanisme analisis data yang akan dipakai dalam penelitian. Biasanya akan diserahkan tes-tes statistik yang akan dipakai pada data yang dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan penelitian atau menguji hipotesis tes. Jika sesuai, sub-topik ini juga akan menyatakan tingkat kepercayaan (confidence level) atau kadang kala disebut tingkat "alpha" (alpha level ""), tingkat kriteria atau tingkat kesignifikanan yang akan dipakai untuk menentukan kesignifikanan statistik. Tingkat kriteria biasanya ditentukan pada tingkat 95% tingkat keyakinan (p 05).
7. Batasan Ulasan
Menjelaskan aspek-aspek penelitian yang mungkin membatasi legalitas dan / atau generalisasi temuan penelitian. Menjelaskan ihwal batasan-batasan penelitian untuk menginformasikan pembaca yang peneliti menyadari ihwal batasan-batasan tersebut.
Misalnya, lantaran kondisi-kondisi tertentu, peneliti hanya bisa memakai desain quasi-experimental dari desain experimental konkret (true experimental).
Sumber http://www.pondok-belajar.com/
Buat lebih berguna, kongsi: