Apa kabar Smansa? Sekolah Menengan Atas Negeri 1 Pinrang, sekolah menengah atas yang kerap disebut Smansa Pinrang, sudah usang saya tidak melihat suasana sekolah di hari-hari biasa.
Hari ini untuk pertama kali sesudah sekian usang saya dapat melihat suasana disana, ditengah-tengah kesibukan perkuliahan jarang untuk dapat jalan-jalan melihat tempat-tempat penuh kenangan di kota kecil ini.
Sepintas dari luar pagar gedung-gedung itu masih tampak sama menyerupai 3 tahun lalu, cuma beberapa pohon tampak lebih besar dan sebagian lain sudah ditebang. Tempat parkirnya juga masih menyerupai dulu, hanya saja lebih padat. Tidak banyak yang berubah dari daerah itu, sama sepertiku, tidak ingin berubah. Masih hangat dalam benakku semua cerita-cerita yang terukir di sekolah yang terletak di Jl. Jend. Urip Sumohardjo No. 2 tersebut. Saya masih dapat mengingat dengan terang wajah-wajah ingusan mereka.
Cepat atau lambat ingatan-ingatan ini mungkin akan terlupakan, tetapi sebelum melupakannya saya ingin menikmati setiap detik yang kujalani bersama bayangan-bayangan itu.
Sumber http://www.maringngerrang.com/
Sepintas dari luar pagar gedung-gedung itu masih tampak sama menyerupai 3 tahun lalu, cuma beberapa pohon tampak lebih besar dan sebagian lain sudah ditebang. Tempat parkirnya juga masih menyerupai dulu, hanya saja lebih padat. Tidak banyak yang berubah dari daerah itu, sama sepertiku, tidak ingin berubah. Masih hangat dalam benakku semua cerita-cerita yang terukir di sekolah yang terletak di Jl. Jend. Urip Sumohardjo No. 2 tersebut. Saya masih dapat mengingat dengan terang wajah-wajah ingusan mereka.
Ten, dapat ji ku pinjam sweater ta? Isi pesan singkat yang tiba-tiba masuk pada telepon genggamku pada ketika pelajaran tengah berlangsung. Sepertinya lisan malas pada wajahku seketika hilang, bukan alasannya pesan singkat itu, tetapi ini menjadi kesempatan untuk dapat keluar kelas sejenak dan bertemu dengannya, keluar dari ruanganya yang terasa padat dengan pembahasannya perihal agama, kini yaitu jam pelajaran Agama Islam, bunyi khas guru agama yang dalam namun tinggi, hexos.
Saat berada di depan kelasnya, mengirim pesan singkat untuk memanggilnya keluar, muncullah sosoknya dari ambang pintu.
"Tidak apa-apa ji ini?" ia bertanya dengan wajah semangat lengkap dengan senyum khasnya.
"Tidak ji, cepat mki ada guruku." Jawabku. Wajahnya terlihat berpikir sejenak kemudian mengangguk mengiyakan.
Saat berada di depan kelasnya, mengirim pesan singkat untuk memanggilnya keluar, muncullah sosoknya dari ambang pintu.
"Tidak apa-apa ji ini?" ia bertanya dengan wajah semangat lengkap dengan senyum khasnya.
"Tidak ji, cepat mki ada guruku." Jawabku. Wajahnya terlihat berpikir sejenak kemudian mengangguk mengiyakan.
Cepat atau lambat ingatan-ingatan ini mungkin akan terlupakan, tetapi sebelum melupakannya saya ingin menikmati setiap detik yang kujalani bersama bayangan-bayangan itu.
Sumber http://www.maringngerrang.com/
Buat lebih berguna, kongsi: